I Will Go Out Of Your Life

By maharanicit

105K 3.8K 85

"Semenjak kehadiran lo datang di kehidupan gue, hidup gue jadi suram. Lebih baik lo keluar dari rumah ini dar... More

"Prolog"
1. "Dijodohkan?"
2. "Awal Kehidupan"
3. "Wedding"
4. "Kuatkan Aku"
5. "Dunia sangatlah kejam"
6. "Tolong Aku!"
7. "Terbongkar?"
8. "Kenapa Harus Aku?"
9. "Menyedihkan"
10. "Terbaring"
11. "Pergi?"
12. "Kembali?"
13. "Perasaan Takut"
14. "Mulai Dari Awal"
15. "Love You"
16. "Kecelakaan"
17. "Percaya Rencana Tuhan"
18. "Lumpuh?"
19. "I'm So Happy!"
20. "Mahal Na Mahal Kita"
21. "Beautiful but Psycho"
22. "Mystery Box"
23. "Teror!"
PENTING!
24. "Blood and Death?"
25. "Menjauhlah!"
26. "Please, Wake up!"
27. "Belum siap kehilangan!"
28. "Pasrah!"
30. "I'm Sorry!"
31. "Infinity!"
32. "Will Always be Together!"
BARU?!
33. "Honeymoon?"
34. "Buktikan!"
35. "Over Protective"
36. "Merubah Penampilan?"
37. "Kenyataan Pahit"
38. "Terungkap!"
39. "Janji Setia"
40. "Retak!"
41. "Sebuah Kebusukan"
42. "Shock"
43. "Hate But Love"
44. "Usai"

29. "Take my hand!"

1.8K 59 2
By maharanicit

"Arkan, Ica manggil nama lo!"

Arkan bergegas memasuki ruang Ica, saat membuka Arkan mata Ica langsung tertuju ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan sosok Arkan dengan tatapan sulit diartikan. Kedua mata saling menatap satu sama lain seolah mata mewakili bahwa ada kerinduan yang sangat dalam, di ruangan Ica hanya terdengar bunyi alat yang membuat hati Arkan teriris.

"Mas Arkan?" ujar Ica lirih sangking lirihnya suara Ica seperti berbisik.

Arkan melangkah ke arah Ica pelan dengan mata yang tak lepas menatap Ica. Ica tersenyum sambil menangis menatap Arkan yang menurutnya sangat kacau sekali, lingkaran dibawah matanya yang sangat hitam, mata yang sangat memerah, dan baju yang tidak tertata rapi lagi. Berbeda dengan Arkan dulu yang selalu rapi tetapi sekarang tidak.

Setelah mendekat ke arah Ica, Arkan langsung memeluk Ica erat sambil menangis dicerukan leher Ica. Ica ingin membalas pelukan Arkan tapi tubuhnya sangat terasa lemas sekali. Ica menangis sama halnya dengan Arkan yang tengah menangis sesenggukan dicerukan leher Ica. Setelah menangis Arkan menatap Ica dalam sekali lantas Ica membalas tatapan Arkan dengan penuh kerinduan.

"Kamu udah sembuh? Apakah tembakan itu sangat sakit?" pertanyaan bodoh yang dilontarkan Arkan, seharusnya Arkan tidak mengucapkan kata itu tapi Arkan bingung ingin memulai pembicaraan yang bagaimana.

Ica mengangguk pelan sambil tersenyum, Ica mengalihkan pandangannya ke arah kaki Arkan. Arkan yang sadar arah yang sedang ditatap oleh Ica sontak tersenyum lebar.

"Aku udah sembuh," ujar Arkan gembira dan terharu.

Ica tersenyum sambil menangis. "Aku bahagia melihat kamu bisa jalan lagi," ujar Ica pelan.

"Aku juga bahagia karena kamu sudah sadar, jangan tidur lagi ya?" setiap kata yang diucapkan Arkan terdengar sangat takut.

Senyuman Ica memudar dan menatap lurus, Arkan yang menyadari sangat bingung dengan Ica. "Kenapa?" tanya Arkan bingung.

Ica menggeleng pelan.

"Kamu udah janji kan nggak akan tinggalin aku?" tanya Arkan takut.

Ica mengangguk pelan.

"Manusia hanya bisa berencana tapi Tuhanlah yang berkehendak, aku bisa saja membuat janji untuk tidak meninggalkan kamu selamanya tapi jika Tuhan berkehendak aku bisa apa? Penyakit aku juga sudah menyebar ke seluruh badan aku, tanpa kamu sadari rambut aku yang panjang ini mulai rontok dengan sendirinya," ujar Ica pelan yang berusaha menahan tangis yang ingin keluar.

Arkan terkejut mendengarkan ucapan Ica, ingin membuktikan ucapan Ica sontak Arkan memegang rambut Ica dan benar saja rambut Ica rontok dengan sendirinya membuat Arkan tidak percaya.

"Dan aku akan menjadi botak yang pastinya membuat aku jelek dan aku sudah merasa nggak pantes lagi berdampingan dengan kamu, yang ada kamu malu berdampingan dengan aku karena kamu seorang CEO terbesar,"

Arkan menggeleng pelan. "Kamu salah kalau kamu bilang aku bakal malu berdampingan dengan kamu justru aku sangat bangga karena bisa berdampingan dengan kamu, wanita tercantik didunia, kamu bidadari yang dikirimkan Tuhan untukku, belum tentu cewek luaran sana bisa sesabar kamu yang menghadapi sikap aku yang kasar ini," Arkan berusaha untuk tidak menangis tapi rasanya sangat sulit, lagi dan lagi Arkan menangis deras didepan Ica.

"Satria bilang kalau penyakit ini udah nggak bisa disembuhkan dengan alat medis, dan aku hanya tinggal menunggu ajal," ujar Ica sambil menangis.

"Satria hanya Dokter bukan Tuhan jadi kamu jangan percaya gitu aja, kamu harus percaya keajaiban karena keajaiban nyata adanya," Arkan menggenggam tangan Ica kuat dan air mata yang terus keluar.

"Apa itu keajaiban? Apakah mungkin keajaiban berpihak pada aku? Jika apa yang dikatakan Satria benar, aku mohon sama kamu cari cewek lain yang lebih baik dari aku, dan aku ingin mengakhiri pernikahan ini,"

Arkan sangat terkejut mendengarkan lontaran Ica. "Maksud kamu kita,--"

"Iya aku ingin cerai sama kamu setelah itu aku akan bahagia meninggalkan dunia ini tanpa harus merasa sedih," balas Ica bergetar yang menahan tangis dan berusaha tegar dihadapan Arkan padahal hatinya sangat hancur saat ia melontarkan kata yang baginya sangat haram.

"Tapi kenapa kamu harus minta cerai? Aku nggak mau cerai sama kamu Ca, aku sangat mencintai kamu Ca, aku nggak mau!" tolak Arkan tegas.

"Bukankah itu keinginan kamu?"

"Ya itu keinginan aku tapi itu DULU bukan sekarang, pokoknya aku nggak mau cerai sama kamu!" ujar Arkan penuh penekanan.

"Kamu jangan egois Mas, pasti kamu capek kan hadapin penyakit aku ini? aku selalu masuk keluar Rumah Sakit, aku hanya bisa menyusahkan kamu saja, aku nggak pernah membahagiakan kamu, aku hanya benalu yang masuk kedalam kehidupan kamu yang selalu menganggu kehidupan kamu,"

"Kamu yang egois Ica, kamu mementingkan diri kamu sendiri, kamu nggak pikirin hati aku saat kamu mengucapkan kata laknat itu? Rasanya sakit sekali mendengar kamu bicara seperti itu, kenapa kamu mudah menyerah gitu aja?"

"Karena ini udah jalan yang terbaik Mas,"

"Terbaik untukmu tapi tidak untukku, dan aku nggak akan pernah cerai sama kamu, sampai kapanpun kamu tetap istri aku, ISTRI SAH aku nggak akan ada namanya MANTAN ISTRI!"

"Tapi Mas,--"

"Aku keluar dulu kalau ada apa-apa panggil aku." Ica memandang Arkan yang ingin keluar dengan tatapan sakit dan menyesal.

Arkan keluar bukan ia marah dengan Ica, tapi Arkan keluar untuk menenangkan pikiran dan  menahan dirinya agar tidak emosi begitu saja.

👀👀👀

"ARKAN!!!!" teriak Ali saat ia melihat Arkan keluar dari ruangan Ica dengan berlari membuat semua orang yang berada disitu bingung.

Tanpa pikir panjang Ali mengejar Arkan karena Ali yakin pasti ada sesuatu yang membuat Arkan seperti ini. Arkan terus berlari entah kemana harus ia tuju, Ali terus berusaha mengejar Arkan sambil meneriaki nama Arkan.

Arkan berhenti di sebuah danau yang tidak jauh dari Rumah Sakit, Arkan menatap danau tersebut dengan melamun. Ali melihat Arkan sedang melamun membuat Ali bingung ada apa dengan Arkan, bukankah seharusnya ia senang karena Ica sudah sadar tapi kenapa seperti ini?.

"Arkan?" panggil Ali.

Arkan menoleh ke arah Ali, betapa terkejutnya Ali melihat mata Arkan yang sangat bengkak dan mata yang sangat memerah.

"Lo kenapa?" tanya Ali khawatir.

Arkan menggeleng.

"Gimana lo bisa baik aja keadaan lo sangat mengenaskan,"

Ali memeluk Arkan untuk memberikan ketenangan, Arkan yang berada di pelukan Ali langsung menangis lagi dengan deras.

"Lo kenapa? Cerita sama gue,"

Arkan tidak menjawab ia masih terus menangis di pelukan Ali.

"Lo sama Ica baik-baik saja kan?"

Arkan diam tak menjawab pertanyaan Ali.

Ali menatap Arkan dalam. "Lo cerita sama gue jangan kayak gini, dengan cara lo cerita sama gue pasti lo akan tenang walaupun hanya sedikit,"

"Ica minta cerai sama gue,"

Ali sangat terkejut mendengar ucapan Arkan. "Kenapa dia minta cerai?" tanya Ali tak percaya.

"Dia merasa hidup dia nyusahin gue karena gagal ginjal yang ia alami itu, dan dia suruh gue cari cewek lain. Seandainya dia udah nggak ada dia nggak akan sedih karena ninggalin gue, padahal gue sangat mencintai dia Li. Nggak pernah terlintas dipikiran gue untuk menikah lagi walaupun gue dulu nggak bisa menerima dia tapi sekarang udah, apakah sefatal itu kesalahan gue Li? Gue nggak mau pisah sama dia Li gue nggak mau!" jelas Arkan yang diiringi tangisan menyedihkan.

"Lo pertahanin aja dia, gue rasa Ica sudah nyerah karena penyakit yang dideritanya makanya dia bilang seperti itu ke lo karena dia nggak mau lo terus-terusan menangisi keadaannya," ujar Ali memberi ketenangan pada Arkan.

"Tapi gue,--"

"Sekarang lo tenangin diri lo dulu, hapus air mata lo. Liat mata lo udah bengkak dan mengenaskan, mana ada seorang CEO keadaannya seperti ini," ujar Ali bercanda agar Arkan bisa sedikit tertawa.

Arkan tertawa pelan mendengarkan ucapan Ali.

"Kalau Ica tetap minta pisah sama lo, lo harus berusaha nutup telinga lo untuk pura-pura tidak mendengar apa yang diucapkannya, dan gue yakin dalam lubuk hati Ica sebenarnya ia nggak mau pisah sama lo karena ia sangat mencintai lo gue tau dari tatapan matanya. Saat pertama kali ia ke kantor untuk memberi makanan buat lo dan gue jawab lo pergi makan siang sama Jennie dari sorot matanya ia sangat kecewa dan sedih,"

"Dulu gue sangat bodoh udah mengabaikan dia, menganggap dia tidak ada di kehidupan gue padahal dia sangat tulus menerima perjodohan ini." ujar Arkan mengingat dulu yang membuat dirinya menyesal.

"Yang lalu biarlah berlalu dan sekarang lo harus janji sama diri lo sendiri agar tidak mengulangi kesalahan seperti diri lo lagi," Ali menepuk pelan pundak Arkan.

Don't you even ask me why you're the only one. So, just take my hand and stay with me forever.

Halo terimakasih yang sudah baca semoga suka ya!

Jangan lupa vote, komen, dan follow!

Follow Instagram @Storycit_"

Baca cerita "Mahal Na Mahal kita" yuk!!

Ditunggu part selanjutnya❤

Continue Reading

You'll Also Like

340K 9.9K 41
Alskara Sky Elgailel. Orang-orang tahunya lelaki itu sama sekali tak berminat berurusan dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Nyatanya, bahkan...
938K 2.9K 19
21+ Ria, seorang ibu tunggal, berjuang mengasuh bayinya dan menghadapi trauma masa lalu. Alex, adik iparnya, jatuh hati padanya, tetapi Sheila, adik...
1.7M 237K 38
Tidak ada yang bisa menebak sifat Drystan sebenarnya. Cowok itu ... terlalu hebat berkamuflase. Drystan bisa bijaksana, galak, manja dalam satu waktu...
1.2M 90.2K 60
BOOK 1 > Remake. 𝘐𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘱𝘢𝘬⚠️ ⚠️𝘥𝘪𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘰𝘮𝘰𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘤 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵...