I Will Go Out Of Your Life

By maharanicit

105K 3.8K 85

"Semenjak kehadiran lo datang di kehidupan gue, hidup gue jadi suram. Lebih baik lo keluar dari rumah ini dar... More

"Prolog"
1. "Dijodohkan?"
2. "Awal Kehidupan"
3. "Wedding"
4. "Kuatkan Aku"
5. "Dunia sangatlah kejam"
6. "Tolong Aku!"
7. "Terbongkar?"
8. "Kenapa Harus Aku?"
9. "Menyedihkan"
10. "Terbaring"
11. "Pergi?"
12. "Kembali?"
13. "Perasaan Takut"
14. "Mulai Dari Awal"
15. "Love You"
16. "Kecelakaan"
17. "Percaya Rencana Tuhan"
18. "Lumpuh?"
19. "I'm So Happy!"
20. "Mahal Na Mahal Kita"
21. "Beautiful but Psycho"
22. "Mystery Box"
23. "Teror!"
PENTING!
24. "Blood and Death?"
25. "Menjauhlah!"
26. "Please, Wake up!"
28. "Pasrah!"
29. "Take my hand!"
30. "I'm Sorry!"
31. "Infinity!"
32. "Will Always be Together!"
BARU?!
33. "Honeymoon?"
34. "Buktikan!"
35. "Over Protective"
36. "Merubah Penampilan?"
37. "Kenyataan Pahit"
38. "Terungkap!"
39. "Janji Setia"
40. "Retak!"
41. "Sebuah Kebusukan"
42. "Shock"
43. "Hate But Love"
44. "Usai"

27. "Belum siap kehilangan!"

2.4K 69 2
By maharanicit

Suasana dalam mobil sangat tegang karena denyut nadi Ica sudah sangat pelan, sementara suster yang berada di dalam mobil ambulance berusaha memberikan napas di selang serta alat pembantu napas lainnya. Arkan yang terus menangis dengan deras tak kuasa melihat keadaan Ica yang sangat tragis, lagi dan lagi penyesalan hinggap di hatinya entah berapa kali Arkan telah menyakiti Ica baik fisik maupun batin.

Seandainya Arkan mendengarkan dan mempercayai ucapan Ica pasti tidak seperti ini keadaannya, hanya saja Arkan sudah dibutakan oleh kecemburuan yang tidak jelas serta emosi yang sangat tinggi membuat Arkan keblablasan padahal Arkan sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan Ica dan tidak akan pernah menyakitinya lagi.

Tapi apa? Sekarang hanyalah penyesalan yang Arkan rasakan, Tuhan memberikannya cobaan lagi tapi kali ini bagi Arkan sangatlah berat, kalau bisa detik ini Arkan ingin menghilang dari bumi ini agar ia tidak melakukan kebodohannya lagi. Arkan belum siap kehilangan Ica belahan hati Arkan yang sangat amat Arkan cinta dan sayang walaupun dulu ia sangat membenci Ica tapi kali ini Arkan sangat, sangat, dan sangat mencintai Ica melebihi dirinya sendiri.

Terkesan lebay? Tapi itulah Arkan jika telah mencintai wanita terutama Ica, wanita yang tangguh, sabar, dan menjadi bidadari bagi Arkan. Kalau bisa putar waktu Arkan ingin mengulang semuanya dari awal, dari awal pertemuan hingga menikah dengan kebahagiaan tanpa adanya keterpaksaan, jika Arkan bisa menerima Ica dengan ikhlas mungkin Arkan dan Ica telah memiliki anak yang sangat lucu dan menggemaskan dan lagi penyesalan yang hinggap di hati Arkan.

"Ya Tuhan beri aku kesempatan satu kali lagi untuk membahagiakan dia Tuhan," ujar batin Arkan menangis.

Lihatlah kondisi Arkan sekarang yang mengenaskan, mata yang telah memerah dan bengkak akibat menangis, lingkaran hitam di bawah matanya serta rambut yang acak-acakan, Arkan yang arogant sudah tidak ada lagi sekarang adalah Arkan laki-laki yang sangat lemah dan sebenarnya inilah sosok Arkan lemah terutama bersangkutan dengan orang yang ia sayangi.

"Selama mata terbuka dan sampai jantung berdetak selama itu aku mampu mencintaimu Ica jadi aku mohon kamu harus bangun jangan tinggalkan aku sendiri di bumi ini, kamu hanyalah satu-satunya orang yang mampu buat aku seperti ini yang tidak ada daya hidup lagi, lihat aku sekarang udah bisa jalan seperti semula lagi jika kamu melihatnya pasti kamu akan merasa sangat senang jadi aku mohon kamu harus bangun Ca bangun aku mohon sama kamu, kamu kuat Ca karena kamu adalah wanita terkuat di dunia ini wanita yang paling sabar, maafin suami kamu yang bodoh ini sayang," lirih Arkan sambil memegang wajah Ica yang pucat pasi.

👀👀👀

"Pasien yang bernama Ica langsung bawa ke IGD karena Dokter Satria telah menunggu di dalam," ujar Suster yang berada disitu saat melihat brankar Ica baru tiba di Rumah Sakit.

Ica segera di bawa ke IGD untuk mendapat pertolongan, saat sudah sampai di IGD Ica langsung di tangani dan Arkan ingin masuk tetapi dilarang oleh Suster.

"Maaf Pak, sebaiknya bapak tunggu diluar biarkan kami yang bekerja dan membantu pasien," ujar Suster tersebut.

"Tapi Sus, saya suaminya dan saya berhak melihat kondisi Istri saya," bantah Arkan.

"Saya mengerti tapi ini sudah ketentuan dari pihak Rumah Sakit Pak, jadi Bapak harus tunggu diluar saja,"

Pintu IGD ditutup oleh Suster membuat Arkan frustasi bagaimana ia bisa tenang kalau ia tidak bisa melihat Ica didalam sana.

"ARGHHHHH!!!!!!!" Arkan memukul tembok dengan kuat hingga tangannya merasakan sakit tapi itu tidak seberapa dengan sakitnya Ica yang tengah berjuang di dalam sana.

"Kita harus banyak berdoa Kan," ujar Ali yang baru saja datang.

Arkan menoleh pada Ali dengan tatapan sendu. "Ica Li, Ica dia,--" Arkan tak sanggup melanjutkan kata-katanya karena bagi Arkan sangat menyakitkan.

"Gue tau itu Kan, gue tau lo pasti sangat khawatir dengan kondisi Ica kan? Tapi lo harus banyak berdoa, lo nggak boleh terus-terusan seperti ini kalau lo seperti ini terus tanpa berdoa mungkin Ica nggak bisa sembuh kalau lo mau Ica sembuh lo harus banyak berdoa dan beri dia kekuatan agar bisa melawan semuanya,"

"Kenapa Jennie jahat Li kenapa?"

"Dia hanya obsesi sama lo dan dia nggak terima kalau lo bohongin dia, tapi sekarang dia udah ditahan jadi lo nggak usah khawatir kalau dia bertindak seperti ini lagi,"

Ali sangat iba melihat kondisi Arkan sekarang biasanya Arkan menampilkan muka yang dingin dan arogant tapi sekarang Arkan menjadi laki-laki yang sangat menyedihkan sekali.

"Gue belum siap kehilangan dia Li, gue ingin bahagia bersama dia apa itu salah?" lirih Arkan.

Ali menggeleng pelan. "Lo nggak salah tapi ini semua takdir Kan takdir, kita semua nggak bisa lawan takdir yang udah ditetapkan oleh Tuhan,"

"Gue takut Li takut, gue takut kalau Ica,--"

Arkan menangis penuh menyakitkan hati bahkan dada Arkan sangat sesak akibat menangis.

"Stop Arkan! Lo nggak boleh ngomong gitu lo harus banyak berdoa, harusnya lo sebagai suami beri dia kekuatan dan banyak berdoa bukan mikir yang nggak-nggak," Ali sangat kesal pada Arkan karena Arkan seperti ingin menyerah tanpa melawan semuanya.

Arkan diam tidak menjawab ucapan Ali, Ali mendengar isakan Arkan yang tiada berhenti membuat hati Ali teriris melihat Arkan seperti ini.

"Seandainya gue bisa menghalangi pistol itu dari Ica pasti dia nggak gini Li dan gue udah bodoh karena nggak bisa nyelamatin dia dari pistol itu, gue laki-laki bodoh, brengsek yang hanya bisa nyakitin hati Ica tanpa bisa membahagiakan dan menyelamatkan Ica dari bahaya gue emang brengsek, bodoh, bunuh gue Li bunuh gue nggak sanggup kalau Ica tinggalin gue,"

"Mana Arkan yang gue kenal? Arkan yang gue kenal adalah orang yang kuat, bukan seperti sekarang! Kalau lo terus-terusan nangis yang ada setelah Ica sadar dia sedih liat lo yang seperti ini, semuanya udah jalan Tuhan dan udah diatur semua jadi tugas lo sekarang banyak berdoa Kan, lo nggak boleh terus-terusan kayak gini, lo harus kuat, lo harus tegar,"

"Lo nggak tau perasaan gue Li," lirih Arkan.

"Gue tau, gue sangat tau perasaan lo sekarang tapi gue hanya mau lo itu berdoa demi Istri lo, sebenarnya gue udah tau rencana Jennie tapi gue nggak tau kalau dia ngelakuin itu semua ke Ica,"

Arkan menatap Ali bingung. "Maksud lo?" ujar Arkan dengan suara serak.

"Dua hari yang lalu gue nggak sengaja mendengat pembicaraan Jennie bersama laki-laki berotot, gue denger kalau mereka udah puas hancurin hubungan lo sama Ica dengan cara memberikan teror dan foto yang sengaja di edit untuk membuat kalian berantem dan berharap cerai,--"

"BRENGSEK!" umpat Arkan.

"Tadinya gue ada janji sama Satria, tapi gue nggak sengaja melihat Jennie bersama laki-laki itu di dalam mobil dan mengarahkan mobil mereka ke tempat lo, gue berfirasat kalau Jennie akan melakukan sesuatu dan benar dugaan gue. Gue liat dia membawa pistol dibalik saku celananya dan gue langsung telpon Satria untuk membawa polisi ke rumah lo, dan gue terlambat saat Ica udah bersimbah darah gue dan polisi baru datang, maafin gue Kan," ujar Ali dengan panjang lebar yang diakhir nadanya terdapat penyesalan.

"Lo nggak salah Li, lo datang disaat yang tepat. Gue sangat berterimakasih sama Lo karena udah bantu gue dan bawa polisi, lo emang sahabat gue yang terbaik," ujar Arkan tersenyum.

"Sekarang kita ke musholla untuk sholat dan meminta pertolongan ke Tuhan agar Ica segera sembuh," ajak Ali.

Arkan mengangguk pelan sambil menghela napasnya pelan agar hatinya merasa lega tetapi tetap saja Arkan masih merasakan sesak karena terlalu lama menangis.

Hidup memang selalu membawa kita pada pasang surut perasaan. Ada waktu dimana kita berduka namun sedetik kemudian bahagia. Ada waktu dimana kita tertawa lalu sedetik kemudian terluka. Semuanya datang dan pergi, saling berganti, tapi karenanya hidup kita penuh warna-warni.

Halo terimakasih yang sudah baca semoga suka ya!

Jangan lupa vote, komen, dan follow!

Sorry lama update karena author lagi sibuk webinar hihi💫

Jangan lupa baca cerita terbaru aku ya judulnya "Mahal Na Mahal Kita" nggak kalah seru kok hehe😁

Ditunggu part selanjutnya!

Kamsahamnida❤.

Continue Reading

You'll Also Like

338K 9.8K 41
Alskara Sky Elgailel. Orang-orang tahunya lelaki itu sama sekali tak berminat berurusan dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Nyatanya, bahkan...
394K 27.9K 26
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
685K 20K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
228K 27.5K 24
⚠️ BL Gimana sih rasanya pacaran tapi harus sembunyi-sembunyi? Tanya aja sama Ega Effendito yang harus pacaran sama kebanggaan sekolah, yang prestas...