[END] I Want Perfect Family |...

By demiyor

411K 71.4K 13.5K

[END] [BxB] [MATURE] [MPREG] Kisah seorang anak yang mengharapkan ayahnya mendapatkan pengganti ibunya yang s... More

πŸ”… 1 (re-write)
πŸ”… 2
πŸ”… 3 (re-write)
πŸ”… 4 (re-write)
πŸ”… 5 (re-write)
πŸ”… 6 (re-write)
πŸ”… 7
πŸ”… 8
πŸ”… 9 (re-write)
πŸ”… 10
πŸ”… 11
πŸ”… 12
πŸ”… 13
πŸ”… 14 (re-write)
πŸ”… 15 (re-write)
πŸ”… 16
πŸ”… 17 (re-write)
πŸ”… 18 (re-write)
πŸ”… 19 (re-write)
πŸ”… 20 (re-write)
πŸ”… 21 (re-write)
πŸ”… 23 (re-write)
πŸ”… 24 (re-write)
πŸ”… 25
πŸ”… 26
πŸ”… 27
πŸ”… 28 (re-write)
πŸ”… 29 (re-write)
πŸ”… 30 (re-write)
πŸ”… 31
πŸ”… 32
πŸ”… 33
πŸ”… 34 (re-write)
πŸ”… 35
πŸ”… 36 (re-write)
πŸ”… 37 (re-write)
πŸ”… 38 (re-write)
πŸ”… 39 (re-write)
πŸ”… 40 (re-write)
πŸ”… 41 (re-write)
πŸ”… 42 (re-write)
πŸ”… 43 (re-write)
πŸ”… 44 (re-write)
πŸ”… 45 (wedding time!)
πŸ”… 46
πŸ”…47
πŸ”…48
πŸ”…49
πŸ”…50
πŸ”…51
πŸ”…52
πŸ”…53
πŸ”…54
πŸ”…55
πŸ”…56
πŸ”…57
πŸ”…58
πŸ”…59
πŸ”…60
πŸ”…61
πŸ”…62
πŸ”…63
πŸ”…64
πŸ”…65
πŸ”…66
πŸ”…67
πŸ”…68
πŸ”…69
πŸ”…70 (Special Chap Winter)
πŸ”…71 (Gave Birth)
πŸ”…72
πŸ”…73
πŸ”…74
πŸ”…75 (end)

πŸ”… 22 (re-write)

6.2K 1.1K 148
By demiyor

Pagi ini setelah membuatkan sarapan untuk Taeil dan anak anak Doyoung langsung bersiap siap pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya yang sudah menjalani operasi dengan lancar, betapa senang dan gembiranya ia hari ini karena sudah penantian yang sangat lama akhirnya sang ibu dapat di operasi juga, entah ini bantuan dari para Dokter atau bukan yang jelas ia sangat sangat berterimakasih pada mereka yang sudah membantunya.

"Doyoung-ssaem..." Panggil Suster Lee pada Doyoung yang baru saja turun dari lantai atas menuju ruang utama.

Doyoung menghentikan langkahnya lalu menoleh "Ada apa Suster Lee? Apa kau butuh bantuan ku?" Tanyanya pada Suster Lee seraya menghampiri.

Suster Lee tersenyum lalu menggelengkan kepalanya "Kau akan pergi ke rumah sakit bukan? Ini mangganya sudah ku potongkan untukmu, titip salam ku untuk ibumu ssaem" Ucapnya sambil memberikan sebuah tas jinjing yang berisikan tempat makanan dengan botol air minum di dalamnya.

Doyoung tersenyum seraya melihat isi dari tasnya yang begitu lengkap "Terimakasih banyak, aku sudah merepotkan mu"

"Tidak apa apa, pergilah ssaem pasti ibumu sudah menunggu mu disana dan hati hati di jalan biar anak anak denganku saja" Ucap Suster Lee seraya mengusap pundak Doyoung dengan lembut.

Doyoung mengangguk, lalu ia pun segera pergi menuju pintu yang tiba tiba terbuka dan memperlihatkan Taeil "Kau mau kemana?" Tanyanya.

"Aku akan pergi ke rumah sakit, apa ada barang mu yang tertinggal?" Tanyanya sedikit bingung dengan kepulangan Taeil yang mendadak, padahal jam masih menunjukkan pukul 10 dan Taeil baru berangkat jam 7 pagi tadi.

Taeil langsung terdiam ketika Doyoung bertanya padanya, ia langsung mengelus tengkuk lehernya karena sebenernya ia pulang hanya ingin melihat bagaimana suasana rumah pada saat Doyoung tengah mengajari anak anak, ya percayalah hanya itu saja alasannya.

"Apa dompet mu tertinggal? Dimana? Biar aku ambilkan?" Ucap Doyoung hendak berbalik namun di tahan oleh Taeil.

"Huh?" Doyoung menatap Taeil bingung dengan pergelangan tangannya yang di pegang.

"Kau akan pergi ke rumah sakit bukan? Biar ku antar" Ucapnya.

Doyoung langsung menggelengkan kepalanya sambil terkekeh malu " Ahaha tidak usah Tuan aku akan naik bus saja, kau harus kembali ke kantor lagi bukan? Biar aku ambilkan barang mu yang tertinggal"

Namun Doyoung langsung terdiam saat matanya melihat tatapan memohon Taeil, ah kenapa tiba tiba jantungnya berdebar debar? Tatapan memohon Taeil membuatnya reflek mengangguk dan langsung membuat Taeil tersenyum senang.

Doyoung hanya bisa diam memperhatikan tangannya yang di genggam oleh Taeil menuju mobil yang sudah terparkir sempurna di depan rumah"Masuklah" Ucap Taeil sambil membukakan pintu mobilnya untuk Doyoung.

Doyoung menatap Taeil sebentar lalu segera masuk ke dalam mobil di susul dengan Taeil yang masuk ke bagian pengemudi "Apa ibumu menyukai bunga?"

Doyoung mengangguk "Iya dia menyukainya"

Taeil hanya mengangguk lalu tidak lama kemudian mereka tiba di depan sebuah toko bunga yang terlihat lengkap dan juga memiliki pajangan pajangan bunga yang cantik, Doyoung menatap bingung Taeil yang keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam toko bunga tersebut.

"Astagaa Doyoung, kenapa jantung mu masih berdetak tidak karuan seperti ini? Apa kau gila?" Ucapnya seraya menyentuh bagian atas dadanya.

Ia langsung mengecek jam tangan digitalnya yang menperlihatkan persentase detak jantungnya yang berdetak begitu cepat sampai sampai angka disana menunjukkan kecepatan detak jantungnya sebanyak 90%, ia yakin tidak memiliki riwayat jantung sama sekali tapi kenapa jantungnya bisa berdebar secepat ini?

Cklek!

Seketika Doyoung terkejut saat Taeil tiba tiba membuka pintun tanpa sepengetahuannya "apa kau baik baik saja?" Tanya Taeil yang melihat Doyoung terkejut.

Doyoung tersenyum kikuk "ah ti-tidak aku baik baik saja" balasnya

"Aku harap ibumu menyukainya" Ucap Taeil sambil memberikan satu bucket bunga Daisy dicampu dengan bunga bunga berwana soft lainnya pada Doyoung.

"Kau membelinya untuk ibu?" Tanya Doyoung dengan wajah tidak percayanya.

Taeil menoleh lalu mengangguk "Ini hari pertamanya setelah operasi bukan? Aku ingin memberikan sesuatu yang menyenangkan hatinya"

Doyoung sedikit tersanjung dengan aksi aksi Taeil yang menurutnya sangat gentleman dan husband-able, pantas saja Suster Lee tidak pernah berhenti memuji Bossnya itu karena memang pria tampan di hadapannya itu begitu perhatian pada hal hal kecil, jika dirinya adalah perempuan mungkin saja ia akan langsung jatuh cinta pada pria itu, ya mungkin saja.

2 jam perjalanan berlalu karena jarak rumah sakit yang di tempati ibunya sekarang memang lumayan jauh dari kawasan tempatnya tinggal, akhirnya mereka pun sampai dan mereka tengah berjalan menuju resepsionis untuk menanyakan kamar pasien.

"Permisi, aku ingin menanyakan kamar pasien yang bernama Kim Taeyeon" Ucap Doyoung pada perawat itu.

"Sebentar tuan, biar kami carikan untuk anda" Balas sang perawat dengan ramah.

Doyoung mengangguk lalu ia menatap Taeil yang berdiri tidak jauh darinya "Hyung duduklah, mungkin ini akan sedikit memakan waktu"

"Hyung?" Ucap Taeil sedikit terkejut ketika Doyoung tiba tiba memanggilnya dengan 'Hyung'.

Mata Doyoung terbelalak seketika saat menyadari kata kata yang terucap begitu saja dari mulutnya "Ah ya ahmm..."

"Ruang rawat pasien bernama Kim Taeyeon ada di lorong Block C disana, anda hanya perlu mencari kamar dengan no 12 saja" Ucap sang resepsionis berhasil memecahkan suasana canggung antara Taeil dengan Doyoung.

Doyoung langsung mengangguk ia pun segera berjalan lebih dulu meninggalkan Taeil yang masih kebingungan dengan tingkah Doyoung barusan.

Taeil menatap punggung Doyoung dari belakang laki laki muda di hadapannya itu berjalan begitu cepat dan tidak sadar bibirnya tersenyum dan terkekeh karena merasa gemas dengan cara Doyoung berjalan.


Akhirnya Doyoung menemukan pintu kamar bernomor 12 setelah beberapa menit berjalan mencari pintu kamar, lalu dengan perlahan ia pun mendorong tuas pintu dan melihat ibunya tengah diperiksa oleh Dokter.

Doyoung dengan Taeil pun masuk dengan perlahan dan memilih berdiri di dekat pintu menunggu sampai Dokter selesai berbicara dengan ibunya, tidak memakan waktu bermenit menit Dokter pun pamit pada ibunya dan mempersilahkan Doyoung untuk menghampiri ibunya.

"Eomma..." Panggilnya pada ibunya.


Nyonya Kim tersenyum melihat kedatangan anaknya dan tidak terasa air matanya jatuh membuat sang anak pun ikut menangis harus "Doyoung ku sayang..." Ucapnya lalu memeluk tubuh anaknya.


Doyoung tersenyum lega seraya menangis terharu "Eomma...aku merindukan mu..." Ucapnya.

Nyonya Kim mengangguk sambil mengusap kepala sang anak dan menciumnya "Eomma juga merindukan mu sayang, bagaimana denganmu? Apa kau makan dengan baik? Kau tidak sakit kan?"

"Aku sangat baik, aku sangat khawatir dan senang melihat eomma sekarang sudah sembuh..." Ucap Doyoung dengan derai air matanya yang tak kunjung berhenti.

Taeil tersenyum senang melihat Doyoung dengan ibunya bisa bertemu kembali, senang melihat akhirnya kerja keras Nyonya Kim melawan kankernya sudah selesai dan tidak akan pernah merasakan sakit lagi, dan akhirnya ibu dan anak itu tidak akan bisa terpisahkan lagi sampai kapanpun.

Dari balik pintu sana terlihat Dokter Ahn Hyo Seop datang lalu menghampiri Taeil yang berdiri tidak jauh dari pintu "Sst aku ingin bicara denganmu" Ucapnya lalu kembali keluar di susul dengan Taeil.


"Aku dengar dari istriku kalian adalah pasangan ya?" Tanya Hyo Seop dokter yang mengurus operasi nyonya Kim kemarin.

Taeil sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba tiba dari Dokter kenalannya itu, darimana rumor hoaks itu muncul? Sejak kapan ia memiliki hubungan dengan Doyoung? "Sepertinya itu hanya rumor yang dibuat istrimu saja, Hyo Seop-ssi"

Hyo Seop tertawa setelah melihat ekspresi Taeil yang menurutnya sangat lucu sampai membuat perutnya geli "Ahahah lihat wajahmu, aiguu Taeil-ssi kita kenapa ke seriusan mu itu tidak pernah berubah dari dulu huh? Tapi kau cocok dengannya"

"Ck! Cukup Hyo Seop kau membuang buang waktumu hanya untuk membully ku" Ucap Taeil dengan wajah jengahnya.


"Dokter" Hyo Seop dengan Taeil langsung menoleh dan melihat Doyoung yang sudah berdiri di depan pintu.

"Oh ya ada apa Doyoung-ssi?" Tanya Hyo Seop pada Doyoung.

Doyoung menatap Hyo Seop lalu berjalan mendekatinya "Ada hal yang harus aku tanyakan padamu"

Hyo seop melirik Taeil sekejap lalu tersenyum pada Doyoung "Apa itu?"

"Aku penasaran kenapa Rumah sakit mapo memutuskan untuk merujuk ibuku kesini? Apa ada yang bertanggung jawab dengan semua ini? Padahal dulu tidak ada kepedulian apapun pada ibuku karena aku belum membayar sepenuhnya biaya untuk operasi" Ucap Doyoung dengan rasa penasarannya.

Hyo seop terdiam lalu ia kembali melirik Taeil "Dokter Sung-kyung bilang Nyonya Kim Taeyeon adalah pasien terlama dan pasien yang special baginya, ibumu sudah dianggap seperti ibunya sendiri mungkin karena itulah dia memutuskan ingin melakukan operasi secepatnya agar bisa melihat ibumu kembali sehat"

Doyoung terdiam "Dokter sung-kyung? Ah berapa biaya yang harus aku ganti? A-aku sangat tidak enak untuk hal ini"

Dokter Hyo Seop terkekeh "Simpan saja uang mu untuk pernikahan mu nanti, yang perlu kau tahu aku dengan istriku sangat tulus ingin membantu Nyonya Taeyeon"

Doyoung tersenyum ia langsung membungkuk pada Dokter "Tolong sampaikan rasa terimakasih ku yang sangat dalam pada istrimu, dan terimakasih sudah merawat Eomma dengan sangat baik"

Hyo seop terkekeh lalu melirik Taeil yang tersenyum dan melemparkan kedipan mata padanya "Tidak apa apa, aku harus pergi dulu" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Doyoung dengan Taeil.

"Shh apa aku tadi mendengar dia mengucapkan pernikahan?" Ucap Doyoung setelah menyadari sesuatu yang ganjil.

Taeil hanya terkekeh melihat Doyoung yang kebingungan lalu ia pun menarik lengan Doyoung dan membawanya kembali masuk ke dalam kamar ibunya.


To be continued...


Kim Taeyeon As Doyoung Eomma

Continue Reading

You'll Also Like

15K 1K 10
{Sequel -> Family || jaeyong} Menjadi seorang ibu tidak lah mudah, apalagi dengan umur yang masih sangat muda dan jauh dari kata matang. Jung Beomgy...
8.5K 744 5
S1 >> MY KING ALPHA S2 >> THE WEREWOLF FAMILY "kelanjutan kisah dari Jaehyun dan Taeyong beserta randomnya tingkah anak-anak mereka" Jaeyong βœ“ Mark...
12.8K 2.6K 17
Nebula Kyungsoo Iswara dan Irham Sehun Hadiwijaya Dua manusia yang dipertemukan tanpa sengaja pada sebuah upacara pemakaman dan harus bekerjasama dem...
22.6K 2.1K 11
Tentang Jean Devine yang mencoba memperbaiki kesalahan besar dalam hidupnya. Kesalahannya pada Nanda dan anaknya. β€’ BL β€’ Bit angst