I Will Go Out Of Your Life

By maharanicit

104K 3.7K 85

"Semenjak kehadiran lo datang di kehidupan gue, hidup gue jadi suram. Lebih baik lo keluar dari rumah ini dar... More

"Prolog"
1. "Dijodohkan?"
2. "Awal Kehidupan"
3. "Wedding"
4. "Kuatkan Aku"
5. "Dunia sangatlah kejam"
6. "Tolong Aku!"
7. "Terbongkar?"
8. "Kenapa Harus Aku?"
9. "Menyedihkan"
10. "Terbaring"
11. "Pergi?"
12. "Kembali?"
13. "Perasaan Takut"
14. "Mulai Dari Awal"
16. "Kecelakaan"
17. "Percaya Rencana Tuhan"
18. "Lumpuh?"
19. "I'm So Happy!"
20. "Mahal Na Mahal Kita"
21. "Beautiful but Psycho"
22. "Mystery Box"
23. "Teror!"
PENTING!
24. "Blood and Death?"
25. "Menjauhlah!"
26. "Please, Wake up!"
27. "Belum siap kehilangan!"
28. "Pasrah!"
29. "Take my hand!"
30. "I'm Sorry!"
31. "Infinity!"
32. "Will Always be Together!"
BARU?!
33. "Honeymoon?"
34. "Buktikan!"
35. "Over Protective"
36. "Merubah Penampilan?"
37. "Kenyataan Pahit"
38. "Terungkap!"
39. "Janji Setia"
40. "Retak!"
41. "Sebuah Kebusukan"
42. "Shock"
43. "Hate But Love"
44. "Usai"

15. "Love You"

2.3K 94 2
By maharanicit

Saat Ica dinyatakan keadaannya sangat kritis, Satria langsung memeriksa tubuh Ica termasuk penyakit yang ia alami. Setelah diperiksa lebih dalam, Satria terkejut dengan hasil yang telah ia periksa tadi untuk memastika Satria memanggil Dokter spesialis ginjal. Ternyata hasil pemeriksaan Dokter tersebut sama dengan hasil pemeriksaan Satria, sekarang hanya keajaiban yang bisa membuat Ica sadar dan sembuh.

Ceklek.

"Bagaimana kondisi Ica nak?" tanya Ayah Ica.

Ya, saat dinyatakan kritis lagi Arkan langsung menelpon kedua orangtua Ica, alangkah terkejutnya mereka dan mereka segera ketempat Ica dirawat.

"Maaf Yah, gagal ginjal yang dialami Ica sudah memasuki stadium 4," balas Satria pelan.

"Lo jangan bercanda Sat," timpal Arkan marah.

"Gue nggak bercanda Kan, gue tadi udah coba panggil Dokter spesialis ginjal dan hasilnya sama apa yang gue periksa,"

"Nak, tolong sembuhkan putri Ibu, Ibu mohon sama nak Satria," ujar Ibu Ica dengan berlutut kepada Satria.

"Bu diri jangan kayak gini," Satria membantu Ibu Ica berdiri.

Kedua orangtua Ica sangat bersedih mendengar kondisi Ica, pasalnya di antara keluarga mereka tidak ada yang mempunyai penyakit seperti itu.

"Bu, Pak, Arkan izin masuk ke ruangan Ica ya?" ujar Arkan dengan meminta izin.

Kedua orangtua Ica mengangguk pelan.

"Gue boleh masuk kan Sat?" tanya Arkan pada Satria.

Satria mengangguk. "Boleh, lo masuk aja beri dia semangat untuk bertahan," Ujar Satria dengan menepuk pelan pundak Arkan.

"Pasti!" balas Arkan.

👀👀👀

"Hai?" sapa Arkan pada Ica yang tengah berbaring tak berdaya, wajah yang sangat pucat tidaklah mengurangi kecantikan Ica.

"Kenapa sih kamu betah banget tidur? Kamu nggak capek tidur terus?" ujar Arkan yang tak terasa air matanya mengalir begitu saja dengan derasnya.

"Kenapa saat aku mau memulai semuanya dari awal kamu malah menghindar dari aku, kamu takut kalau aku bakal nyakitin kamu lagi? Aku ingin menebus semuanya sayang, aku ingin membahagiakan kamu tapi kamu harus janji sama aku untuk kamu berjuang dan sembuh demi aku dan kita akan menghabiskan masa-masa kita sampai tua dan bahkan sampai punya cucu dari anak-anak kita nantinya. Pokoknya kamu harus bangun sayang, setelah kamu bangun aku janji aku akan putusin Jennie demi kamu dan kita akan bahagia layaknya sepasang suami istri lainnya," selama Arkan mengajak ngobrol Ica air mata Arkan semakin mengalir deras dan sesegukan.

"Kamu masih ingat dengan perjanjian bodoh yang telah aku buat? kamu tenang aja perjanjian itu udah aku batalin karena aku ingin hidup berdua sama kamu, aku hanya ingin kamu yang mengurusi aku, aku hanya ingin kamu mengandung anak-anak aku nanti, aku nggak mau orang lain selain kamu. Haha aku lebay ya? Tapi itu kenyataannya sayang. Ternyata diabaikan oleh seseorang sangat sakit dan kamu hebat karena telah bertahan dengan aku yang selalu tidak peduli dengan kamu, bahkan aku nggak pernah ajak kamu untuk sholat bersama. Aku emang lelaki brengsek yang nggak tau diri seharusnya aku bersyukur menikahi kamu, wanita yang berhati malaikat,"

Arkan memeluk tubuh lemah Ica menenggelamkan wajahnya di cerukan leher Ica dengan sesegukan. Arkan menciumi seluruh wajah Ica yang terhalangi dengan selang berharap Ica dapat merasakan ciuman pertama kali yang ia berikan dan Ica segera sadar.

"Cepat bangun, aku mencintaimu disini aku merindukanmu dan menunggumu untuk segera sadar, I Love You Everything and I Miss You," Arkan menciumi kening Ica sangat lama dan tentu saja air mata yang terus mengalir yang sangat deras.

👀👀👀

Setelah hampir seminggu Arkan tidak ke kantor dan semua kerjaan Arkan di handle oleh Harry, hari ini Arkan memutuskan untuk ke kantor karena Arkan merasa tidak enak jika terus-terusan Harry yang mengerjakan pekerjaannya. Arkan memasuki kantor dengan wajah yang lesu, tidak bersemangat, bahkan orang yang menyapanya tidak ia hiraukan. Para karyawan sini bertanya-tanya "Ada apa dengan Pak Arkan?" tidak biasanya wajah pemilik kantor seperti ini.

"Harry tolong ke ruangan saya," perintah Arkan pada Harry yang tengah mengerjakan pekerjaannya.

"Baik Pak," balas Harry.

Tok tok tok.

"Masuk," ujar Arkan.

"Misi Pak, ini berkas yang bapak berikan kepada saya sudah saya kerjakan," ujar Harry dengan memberi berkas pada Arkan.

Arkan menerima dan mengecek hasil kerjaan Harry. "Oke, kamu boleh keluar," balas Arkan.

"Emmm maaf Pak sebelumnya bapak ada masalah ya?" tanya Harry hati-hati.

Arkan menatap Harry lalu mengangguk pelan. "Istri saya sedang berjuang antara hidup dan mati," ujar Arkan lirih.

"Istri? Sejak kapan Pak Arkan menikah?" ujar batin Harry.

"Saya sudah menikah sebulan yang lalu pernikahan ini tertutup hanya keluarga saja yang boleh menghadiri pernikahan saya dan itu juga kemauan saya, saya tidak mencintai istri saya, bahkan saya sangat membencinya. Anggaplah saya pria brengsek tidak tau diri sudah menyakiti hati istri sendiri, menyakiti perempuan sama saja halnya menyakiti ibu kita sendiri dan saya sangat bodoh," jelas Arkan lirih dengan menatap ke arah luar jendela.

Arkan berjalan ke arah jendela dan menatap langit yang sudah mendung mungkin langit tau kalau hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"2minggu setelah pernikahan saya membuat janji dengan dia agar pernikahan ini hanya bertahan 5bulan saja, pasti kamu yang dengar geram dan benci dengan saya kan? Tapi saya salut dengan istri saya meskipun sikap saya dengannya sangatlah dingin, cuek, tidak peduli, dia masih bertahan dengan senyum yang tidak pernah luntur si bibirnya. Saya tau setiap malam dia menangis penuh kesakitan, tapi iblis dihati saya mengatakan biarkan saja karena dengan dia datang di kehidupan saya sama saja dengan merusak kehidupan saya. Dia memang dari keluarga tidak mampu dan itu yang membuat saya mikir jika dia mau menerima perjodohan ini agar dia bisa berhura-hura dengan uang saya, seenaknya saja menghabisi uang saya, tapi nyatanya dia tidak seperti itu. Dia membeli keperluan untuk masak dengan uangnya sendiri, saya tau jika dia tidak memegang uang tapi entah darimana dia bisa membeli kebutuhan masak,"

Di setiap kata Arkan terdengar jelas bentuk penyesalan dan kesedihan yang sangat dalam di hati Arkan. Bahkan Arkan yang terkenal dingin dan Arrogant sekarang sedang menangis di depan Harry. Harry tidak ingin memotong ucapan Arkan baginya biarkan Arkan menumpahkan seluruh isi hatinya agar ia tenang.

"Saya memutuskan untuk berpacaran dengan Jennie agar dia tidak betah lalu pergi dari rumah saya tapi lagi-lagi dengan senyuman ia berikan ketika saya mengumbar kemesraan dengan Jennie, saya menyesal dengan apa yang telah saya perbuat. Ketika dia sedang berjuang antara mati dan hidup kenapa penyesalan hinggap di hati saya?" Air mata Arkan tumpah dengan deras mengingat Ica yang tengah berbaring tak berdaya.

"Memang penyesalan selalu datang terakhir Pak, Bapak bodoh karena sudah menyia-nyiakan wanita pemberian Tuhan untuk menemani hidup Pak Arkan. Mungkin Tuhan ingin mengetes Pak Arkan dengan membuat istri Pak Arkan seperti itu, Tuhan nggak mau jika Pak Arkan terus-terusan menyakiti istri Bapak," ujar Harry dengan mengelus pundak Arkan untuk memberikannya ketenangan.

Arkan menghapus air matanya dan berusaha untuk mencoba tersenyum dan kuat. "Kamu benar, sekarang saya hanya bisa berdoa agar istri saya segera sadar dan sembuh. Saya sudah janji dengan diri saya sendiri jika istri saya sadar saya akan membahagiakannya tidak akan pernah lagi menyakitinya,"

"Alhamdulillah kalau Pak Arkan ingin membahagiakan istri Bapak, saya harap Pak Arkan jangan mengulangi kesalahan Bapak lagi ya. Terima dan syukuri atas pemberian Tuhan jangan pernah menyesali apa yang telah Tuhan kasih," ujar Harry memberi motivasi pada Arkan.

Arkan terkekeh pelan. "Pasti, yasudah kamu balik kerja. Terimakasih sudah mendengar curhatan hati saya dan melihat saya menangis Haha," ujar Arkan dengan tertawa pelan.

"Baru kali ini saya melihat seorang CEO yang terkenal Arrogant menangis, ternyata Pak Arkan bisa menangis juga ya," canda Harry.

"Saya kan juga manusia biasa Ry," balas Arkan.

"Kalau begitu saya permisi untuk balik kerja ya Pak," pamit Harry yang dibalas anggukan oleh Arkan.

"Love You Ica, cepat sadar sayang dan aku akan membahagiakanmu dan memberikan apa yang kamu mau."

Halo!
Terimakasih yang sudah baca semoga suka ya!
Jangan lupa vote, komen, dan follow!

Ditunggu part selanjutnya!

Kamsahamnida

Continue Reading

You'll Also Like

294K 13.5K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓡𝓲𝓼π“ͺ𝓷�...
4.1M 318K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’ "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.3M 224K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
540K 41.2K 28
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...