I Will Go Out Of Your Life

By maharanicit

104K 3.7K 85

"Semenjak kehadiran lo datang di kehidupan gue, hidup gue jadi suram. Lebih baik lo keluar dari rumah ini dar... More

"Prolog"
1. "Dijodohkan?"
2. "Awal Kehidupan"
3. "Wedding"
4. "Kuatkan Aku"
5. "Dunia sangatlah kejam"
6. "Tolong Aku!"
7. "Terbongkar?"
9. "Menyedihkan"
10. "Terbaring"
11. "Pergi?"
12. "Kembali?"
13. "Perasaan Takut"
14. "Mulai Dari Awal"
15. "Love You"
16. "Kecelakaan"
17. "Percaya Rencana Tuhan"
18. "Lumpuh?"
19. "I'm So Happy!"
20. "Mahal Na Mahal Kita"
21. "Beautiful but Psycho"
22. "Mystery Box"
23. "Teror!"
PENTING!
24. "Blood and Death?"
25. "Menjauhlah!"
26. "Please, Wake up!"
27. "Belum siap kehilangan!"
28. "Pasrah!"
29. "Take my hand!"
30. "I'm Sorry!"
31. "Infinity!"
32. "Will Always be Together!"
BARU?!
33. "Honeymoon?"
34. "Buktikan!"
35. "Over Protective"
36. "Merubah Penampilan?"
37. "Kenyataan Pahit"
38. "Terungkap!"
39. "Janji Setia"
40. "Retak!"
41. "Sebuah Kebusukan"
42. "Shock"
43. "Hate But Love"
44. "Usai"

8. "Kenapa Harus Aku?"

2.4K 111 6
By maharanicit

Setiap ku melihatmu, ku terasa dihati.

Kamu punya segalanya yang aku impikan.

Walau ku tau kamu tak pernah menganggap ku ada.

Pagi hari ibukota jakarta diguyur hujan yang membuat udara menjadi dingin dan sejuk. Ica yang berada didalam taksi menuju ke Rumah Sakit untuk memeriksa keadaannya menatap ke arah jendela taksi sambil tersenyum miris.

Mengingat pernikahannya yang hanya bertahan 5bulan saja membuat hati Ica sakit, karena Ica mau menikah sekali dalam seumur hidup. Setelah 5bulan Ica akan berubah status menjadi janda, janda bukanlah kehendaknya tapi apa daya pernikahannya hanya sebentar. Mau tidak mau, siap tidak siap Ica harus menerimanya.

"Mbak kita sudah sampai," ujar sopir taksi.

"Eh iya Pak? Ini uangnya Pak, makasih ya." ujar Ica dan langsung membayar ongkos taksinya.

Ica melangkah masuk ke Rumah Sakit saat sedang berjalan di koridor perut Ica mengalami sakit lagi. Ica memegangi perutnya yang sangat teramat sakit.

"Sus, apakah Dokter Satria ada?" tanya Ica pada Suster.

"Maaf apakah Mbak sudah membuat janji?" tanya Suster.

"Saya belum buat janji tapi saya ingin bertemu dengan dia," balas Ica.

"Maaf Mbak tapi tidak bisa,"

"Sus saya mohon,"

"Ada apa ini?" tanya Dokter Satria yang baru saja keluar dari ruangan.

"Mbak ini ingin bertemu dengan Dokter, tapi saya larang dan dia tetap kekeuh untuk bertemu Dokter," jelas Suster.

Satria menatap seseorang tersebut dan betapa terkejutnya dia. "Ica?"

Ica tertawa pelan menatap ekspresi Satria. "Iya ini aku,"

"Saya permisi dulu Dok." pamit Suster tersebut.

"Kemana aja lo? Hilang bagi ditelan bumi,"

"Aku ada kok, sekarang aku tinggal di jakarta bukan bandung lagi,"

Satria merupakan teman sedari kecil Ica, Satria sukses menggelarkan statusnya menjadi Dokter. Satria rela pergi-pulang Jakarta-Bandung untuk memeriksa keadaan Ica kalau dia sedang sakit.

"Sejak kapan?" tanya Satria.

"Baru 3hari lah,"

"Btw, lo ngapain kesini? Pasti lo kangen kan sama gue?"

"Iya aku kangen sama kamu," canda Ica.

Satria tertawa mendengar jawaban Ica.

"Selain itu apa ada tujuan lagi nyonya Ica?" canda Satria.

"Hemm gini Sat, akhir-akhir ini aku sering merasakan sakit di perut aku tapi sakitnya selalu kambuh kapanpun aku bingung kenapa tiba-tiba perut aku sakit seperti ini," keluh Satria.

"Yaudah masuk ke ruangan gue biar gue meriksa keadaan lo," ajak Satria.

👀👀👀

"Kenapa lo manggil gue?" tanya Ali yang baru masuk keruangan Arkan.

Tadi Michelle bilang kalau Ali dipanggil ke ruangan Arkan.

"Gue peringatin sama lo jangan pernah usik urusan gue," desis Arkan tajam.

Ali tersenyum remeh. "Kenapa? Lo takut semua orang tau kalau lo tu udah nikah?"

"Mulut lo bisa diem nggak?"

"Cepat atau lambat semua orang bakal tau, termasuk Jennie pacar lo. Bukan pacar lebih tepat selingkuhan lo,"

BUGH!

"Brengsek!" bentak Arkan.

Ali tersungkur kebawah karena Arkan yang memukulnya.

"Lo lebih brengsek!" balas Ali.

BUGH!

Ali membalas pukulan Arkan yang membuat Arkan tersungkur kebawah. "Lo benci sama Ica?" tanya Ali memegang kerah kemeja Arkan.

"Kalau lo benci, mending lo ceraiin dia. Jangan buat dia makin menderita karena lo! Gue heran sama lo kenapa lo bisa benci sama dia, gue yang baru pertama kali ketemu dia, gue suka sama dia. Dia orangnya baik, ceria, periang, lembut, kenapa lo bisa benci?"

"GUE BILANG SAMA LO JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE," bentak Arkan.

"Suatu saat nanti gue yakin lo bakal nyesel seumur hidup lo, camkan itu!" desis Ali tajam.

"Nyesel? Nggak mungkin yang ada gue seneng kalau dia pergi dari kehidupan gue, kalau bisa selamanya. Perlu di garis bawahi dan perlu lo inget, gue seneng kalau dia pergi dari kehidupan gue bahkan selamanya!"

"Manusia berhati iblis, keparat lo, lo tu manusia paling brengsek!"

"Ada apa ini? Ya ampun sayang kamu kenapa?" tanya Jennie yang baru saja masuk ke ruangan Arkan.

Jennie menatap Ali tajam. "Lo apain cowok gue?"

"Lo tanya sendiri sama cowok brengsek lo!"

Ali berlalu dari Jennie dan Arkan.

👀👀👀

Satria menghela napasnya pelan setelah memeriksa keadaan Ica.

Ica menatap Satria bingung. "Aku kenapa Sat?" tanya Ica.

"Gue harus bilang ke lo tapi apa lo siap dengernya?" tanya Satria pelan.

Ica mengangguk.

"Lo mengalami sakit ginjal Ca," balas Satria pelan.

DEGH!

"K-kamu serius?" tanya Ica tak percaya.

"Untuk apa gue bercanda hal kayak gini Ca?" ujar Satria pelan.

Tes.

Ica menangis meraungi nasib hidupnya yang tak pernah bahagia sedikitpun. "Kenapa sih Sat Tuhan nggak pernah adil untuk aku? Aku tidak pernah bahagia, apa Tuhan benci sama aku sehingga dia selalu membuatku menangis?" tanya Ica lirih.

Satria menggeleng. "Tuhan sayang sama lo, Tuhan mau liat seberapa sabarnya lo menghadapi cobaan yang Tuhan kasih," ujar Satria menenangkan Ica.

"Apa aku bisa sembuh? Pasti mustahil kan aku sembuh?"

"Lo bisa sembuh, pasti sembuh. Lo harus kemo dan minum obat yang gue kasih nanti supaya lo sembuh,"

"Kemo? Aku nggak mau kemo," tolak Ica.

"Gue mohon ini demi kesembuhan lo Ca, gue sayang sama lo gue nggak mau lo harus terus-terusan merasakan sakit, gue pengen lo sembuh,"

"Kemo belum tentu sembuh kan Sat?"

Satria menatap Ica yang sedang menangis terisak-isak.

"Sat aku mau minta sesuatu sama kamu boleh?"

Satria mengangguk pelan sambil tersenyum. "Apa itu?"

"Jangan kasih tau orangtua aku, kalau aku sakit ginjal ya. Aku mohon," pinta Ica.

"Gue janji nggak akan kasih tau orangtua lo, tapi lo harus janji juga sama gue kalau lo mau di kemo?" balas Satria.

"Aku nggak--"

"Lo mau kemo atau gue akan kasih tau orangtua lo?" potong Satria cepat.

Tidak ada pilihan lagi yang akhirnya Ica menyetujui permintaan Satria.

Ica mengangguk pelan. "Baik, aku mau di kemo,"

"Tapi kemo mahal Sat, dan aku nggak punya uang," lanjut Ica.

ATM yang Arkan kasih Ica tidak mau membuang uang Arkan dengan kemo itu, Ica menggunakan ATM Arkan untuk keperluan dapur saja.

"Gue yang akan biayain lo semuanya lo tenang aja ya Ca,"

Ica tersenyum senang. "Terimakasih Sat, kamu bener-bener baik sama aku."

"Setidaknya ada orang yang peduli denganku walaupun dia bukan suami aku, makasih Tuhan sudah mengirimkan seseorang yang sangat baik dengan aku, peduli, dan tulus samaku." ujar batin Ica.

"Sama-sama Ca, gue udah anggap lo sebagai adik kandung gue jadi kalau lo butuh bantuan sama gue, jangan segan-segan karena gue siap bantu lo kapanpun." ujar Satria tersenyum.

Terharu mendengar ucapan Satria, Ica tak kuasa menahan tangis bahagianya itu.
"Andaikan Arkan kayak kamu Sat, pasti aku merasakan sangat bahagia. Tapi sayang Arkan jauh berbeda dengan kamu Sat." ujar batin Ica dengan menatap Satria tersenyum.

Halo terimakasih yang sudah baca.

Semoga suka ya! Jangan lupa vote, komen, and follow!

Ditunggu part selanjutnya!

Kamsahamnida

Continue Reading

You'll Also Like

499K 53.9K 23
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
10.6M 675K 44
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
1.8M 129K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 81.8K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...