OSIS

130 90 36
                                    

Seorang laki-laki bertubuh jangkung berjalan pelan di lorong dengan jejeran kelas XI MIPA 1 S2{S2, berarti status 2, kelas anak beasiswa}.

Laki-laki itu tidak bisa dibilang tampan, kulitnya kecoklatan dengan alis tebal yang sedang berkerut, namun tak bisa di pungkiri, dia sangat manis dengan lesung pipi yang dalam, ketika tersenyum mampu meluluhkan hati authornya:>

Sebuah jas berwarna navy tersampir di bahunya, laki-laki ber-badge name 'Raka' itu menghentikan langkahnya, menatap jas di lengannya, tersenyum samar lalu melompat dengan tangan
meninju udara

"Yesss! Finally~"

Raka menghembuskan nafas lega, meluapkan kesenangannya dengan berjingkrak-jingkrak di tempatnya bak orang kerasukan.

Setelah 2 kali gagal dan ditolak pas kelas X, akhirnya dia berhasil masuk organisasi idamannya itu. Semua orang sudah tau bahwa hanya hanya anak S1 yang bisa lolos atau lebih tepatnya di loloskan, Raka saja yang nekat.

Raka memakai jas navy berlogo OSIS itu dengan bangga, lalu mempercepat langkahnya menuju kelasnya.

"sambutlah pangeran kesayangan kalian semuaaa.."

Raka melangkah masuk kelas dan berjalan berlenggak-lenggok bak model membuat perempuan di kelasnya ilfeel dan ber-iyuuhh pelan.

Raka tak peduli, dia tetap berjalan model, berniat memamerkan jas yang dipakainya. Rafli dan Egar yang notabenenya sahabat Raka hanya melongo dengan mulut terbuka ke arah Raka.

"Woyy!! Nyolong dimana lo tuh jas osis??" Egar langsung berteriak heboh, memfitnah Raka dengan teganya.

" Rakk! Sepengen apapun lo buat jadi anggota OSIS, jangan sampai nekat nyolong juga atuh. Ingat! Jahannam suka tipe-tipe kayak gini" Rafli ikut berseru, menatap tak percaya ke arah Raka.

Raka yang muak mendengar ocehan sahabatnya itu,melepas sepatu lalu melemparnya ke arah Egar, Egar menghindar gesit, namun sia-sia karena lemparan sepatu kedua telak
mengenai wajahnya.

"mampus lo!" Raka tertawa senang melihat muka Egar yang tertekuk, memasang wajah tanpa dosa.

"awas lo! Tega banget sama gue" Egar menatap Raka tajam.

Raka yang dipelototi terkekeh pelan dan berjalan ke arah mereka. Raka sempat memungut sepatunya yang tercecer di lantai, lalu menghempaskan bokong di samping Rafli.

"Eh serius Rak? Lo nyolong beneran??" Rafli menatap menyelidik ke arah Raka. Raka memutar mata jengah.

"Ya kagaklah goblok! Gue gak segitunya kali" Raka menoyor kepala Rafli jengkel.

"Jadi??" Rafli bertanya penasaran

"Ya gue diterima dong jadi anak OSIS, itu alasannya gue dipanggil ke ruangan kepsek tadi" Raka menjelaskan acuh tak acuh.

"Hah??!! Serius lo diterima??" Egar dan Rafli shock tiba-tiba.

" Ah..berisik deh, udah percaya aja sih ya, lagian gak ada untungnya gue bohongin lo pada"

" Busett! Si kutu kampret bisa jadi OSIS?? Jadi apa negri kita ini??" Bukannya mengucapkan congrat, Egar malah mencaci Raka, teman laknat emang!

" Keknya lo keliru deh Rak, coba lo cek sekali-kali, mungkin ada Raka lain anak S1??" Rafli memberi saran yang membuat Raka tambah jengkel.

"Ah bodo!! Ngomong sama kalian tuh percuma" Raka lalu melengos dan berjalan keluar kelasnya.

"Ah dasar cewek! Baperan bangeett..PMS kali" Egar berseru tertahan, menatap sebal punggung Raka.

" Eh si Raka operasi itu-nya Gar? Kok gue nggak tau ya?" Rafli bertanya polos.

"terserahhh raf!!serah loo" Egar mendengus, mengabaikan Rafli yang melongo, loading..

Half Demon School (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang