PEMERAN UTAMA

52 44 5
                                    

6 bulan kemudian.

“Pagi, Mel..”

“Pagi…” Perempuan dengan rambut cokelat sepinggul itu membalas sapaan orang-orang dengan ceria.

“Makin cantik aja lo Mel..”

“Emang cocok jadi queen ya? Si Melisa..”

Melisa tersenyum manis, melanjutkan langkah dengan penuh percaya diri.
Hari ini ia akan melakukan pemotretan sebagai ikon Cenderawasih, karena itu ia mengaplikasikan sedikit make-up di wajahnya yang membuatnya tampak benar-benar seperti seorang Barbie.

Hari ini sepertinya Melisa’s day.
Melisa melangkah memasuki ruangan OSIS. Sejak 30 menit lalu harusnya ia tengah mengikuti rapat, tapi karena ia sedikit terlambat bangun gara-gara marathon drama Mr. queen, jadinya ia kesiangan.

Oh ya, sejak 3 bulan yang lalu, Melisa memang terpilih menjadi salah satu anggota Osis, mengisi posisi kosong sekretaris.

“Sorry for being late.”

Devano melirik Melisa sekilas lalu mengangguk. Raka mendengus, sudah biasa. Melisa melirik Raka, ia melangkah menuju kursinya yakni persis di samping laki-laki itu.

“Pagi sayang~” Melisa berbisik, Raka hanya berdehem menanggapi.

Sepasang kekasih itu kembali diam, memilih fokus mengikuti rapat.
Melisa melirik tangan Raka yang bebas, diam-diam ia meraih tangan kekasihnya dan menggenggamnya.
Melisa tersenyum senang melihat Raka yang tidak lagi menolak. Laki-laki itu malah menurunkan genggaman tangan keduanya lalu menyembunyikannya dari pandangan orang-orang.


***

3 bulan sebelumnya.

Raka berkedip, mengikuti langkah Aylin Melisa dengan ragu.

Apalagi sekarang?

Setelah 2 hari lalu Ia hampir jantungan saat Devano, merekrut perempuan ini sebagai pengganti Yurachel Nara, sekarang ia harus rela di seret-seret oleh perempuan ini entah kemana.

Setelah mereka sampai di taman belakang gedung s1, Melisa akhirnya menghentikan langkah. Ia menarik napas gugup, lalu membalikkan badan.

“Did you remember when you save me 2 years ago?” Melisa menatap Raka penuh harap. Laki-laki itu mengerutkan kening. Tentu saja dia ingat. Dia bahkan langsung mengenali Melisa saat pertemuan pertama mereka.

“Yes, I did.”

“Saat itu, gue bener-bener takut mati. Gue belum sempat capai apa-apa, gue bahkan belum pernah ngerasain yang namanya kebahagiaan sejati. tapi melihat kekacauan yang terjadi di depan gue, gue seolah pasrah. Hari itu gue bener-bener takut ngehadapin yang namanya kematian.”

Raka mendengarkan. Untuk apa perempuan ini memberitahunya?

“Makanya di saat gue bener-bener hilang arah dan lo yang notabenenya orang yang nggak gue kenal sama sekali, datang dan ngelindungin gue tanpa ragu—“
Glek. Melisa menelan ludah, menyiapkan mental.

“Gue Aylin Melisa juga tanpa keraguan menyatakan bahwa sejak saat itu gue udah jatuh cinta sama lo, Grayver Akasa.”

Raka diam.

Jadi ini alasannya kenapa perempuan paling fenomenal di sekolah elite ini setiap hari-semenjak ia putus dengan Sindy- membawakannya bekal sarapan?
Karena Melisa erghh~menyukainya?

“You are my first love. Dan gue mendem perasaan gue selama ini dengan harapan kalau suatu saat bakal ketemu lagi sama lo, penyelamat gue. And then, that’s what had happen.”

Half Demon School (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang