THE SECOND MEET

96 81 15
                                    

Rapat ke-2

“Eh lo! cowok s2!” Rachel berseru memanggil

“Gue?” Raka mengangkat satu alis, menunjuk dirinya, menoleh kearah Rachel.

“Siapa lagi coba anak beasiswa disini selain lo?” Rachel menjawab ketus. Raka menghela nafas, bersabar.

“Ada apa?” Raka berjalan mendekat

“Stop di situ!”Rachel berseru ketika Raka sudah berjarak 3 langkah darinya, memandang jijik.
Raka menggertakkan gigi, menahan amarah.

“Kasih formulir ekskul ini ke siswi baru, namanya Melisa.”

“Dia di kelas XI MIPA 1 S1.” Rachel menyodorkan kertas kearah Raka dan buru-buru melepasnya, seakan takut tertular kuman.

“Ok.”

Raka mengangguk singkat, berbalik  dan berjalan ke luar ruangan rapat.

Raka memasuki lift tempat kelas itu berada

5 detik..

Lift terbuka dan kembali memperlihatkan lorong berkelas atas. Raka memantapkan hati, melangkah keluar dan mulai mencari kelas tersebut.

Raka memicing, memandang heran kearah depan, dimana seroang laki-laki sedang tergesa- gesa berjalan kearahnya, lebih tepatnya kearah lift sambil menggendong seorang perempuan di pundaknya.

Perempuan itu terlihat lemas, terkulai di punggung laki-laki itu, dengan rambut yang menutupi wajahnya.

“Ehh..tuh cewek kenapa?” Raka bertanya penasaran saat mereka melewatinya.

“ Anak s1?” Laki-laki itu, Rendra  bukannya menjawab malah melemparkan pertanyaan aneh.

“ Nggak! Gue anak beasiswa.” Raka menjawab cepat. Mendengar itu tatapan Rendra berubah sinis, bibirnya menyungging membentuk senyum meremehkan.

“Sorry..gue nggak level bicara sama orang miskin kayak lo.” Rendra terkekeh pelan lalu melanjutkan langkah, memasuki lift.

Raka mengepalkan tangan, emosinya sudah diubun-ubun, siap meledak.
Sementara itu sebelum lift menutup, mata melisa perlahan mengerjap terbuka, tatapan sayunya mengarah ke cowok di depan lift yang juga tengah menatap kearah mereka dengan tatapan penuh amarah.

DEG!!

Melisa merasakannya!

Melisa memandang laki-laki berjas navy itu dengan seksama sebelum pintu lift tertutup rapat. Tak lama Melisa tersenyum samar, lalu menutup matanya dan kembali tertidur di pundak Rendra.

Melisa pikir itu hanya imanjinasinya saja.

Lift tertutup…

“Bang***!!”
“Sial**!!”
Raka memaki-maki dengan kasar, meninju dan menendang udara di depannya, memandang kosong kearah lift.

“Hidup gue kok gini banget ya.” Raka terkekeh pelan, menghela nafas, menenangkan diri sebelum melanjutkan langkahnya.
                       

Half Demon School (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang