Part 46

25K 1.5K 21
                                    

Malam ini seorang gadis sedang berada di mansion milik Leader Black Rose mafia in the world. Ia tengah bersiap untuk memimpin langsung rapat besar tahunan kali ini.

Tok tok tok

Deril mengetuk pintu kamar gadis itu lagi, ia bilang tidak akan lama bersiapnya tapi apa ini? Deril bahkan menunggu hingga hampir 30 menit. Apakah semua betina seperti ini jika bersiap-siap?.

"Lama amat lo". kesal Deril menyandarkan diri di pintu kamar.

Pintu kamar dibuka hampir saja Deril kejengkang ke belakang jika tidak ditahan oleh gadis itu.


"Sabar napa". ketus gadis itu.

"Udah telat nih"Deril menunjukan jamnya.

"Ngibulin gue lo? rapat mulai nya jam 22:00 dan ini masih 21:30"

"Eh lo pikir kita jin apa? kalau mau pindah tempat tinggal ngilang sekejab terus nyampe!". sungut Deril.

"Elo jin nya!!". Sembur gadis itu.

Mereka berdua berdebat tidak ada habisnya sampai Ferran, Leader mafia Leux yang melihatnya terpaksa menyeret mereka menuju mobil.

"Bacot amat lo bedua". sentak Ferran saat sudah didalam mobil.

"Bodo pokoknya gue ganteng". sahut Deril asal.

"Ganteng doang disuruh jadi imam malah dorong-dorongan". sindir gadis itu.

"Lo nyindir gue?!". nyolot Deril mendelik ke gadis tengil itu.

"Emang gue nyebut nama lo?!". balasnya tak kalah nyolot.

"Lo ngelirik gue tai!"

"Serah gue lah! mata kagak pinjem ama lo juga".

"Baru masuk mobil udah di nyolot in, ngajak berantem?!". Deril berkacak pinggang menatap gadis itu penuh permusuhan.

"Ayok dah, lo jual gue borong". gadis itu mendekatkan wajah nya ke Deril.

Ferran yang berada di tengah mereka itu menghela nafas kasar, duduknya memang sudah dibatasi oleh dirinya tapi mengapa duo bacot ini masih saja berdebat? Ingin saja Ferran menendang dua orang ini ke Konoha.

Ferran menarik belakang baju dua orang itu agar duduk lebih tenang, tapi yang ada malah ia ditantang berantem.

"Apa tarik-tarik! lo kira gue tarik sis semongko?!". sungut gadis itu.

"Lo kira gue kucing apa". sungut Deril.

"Ngajak war lo?ayo kita baku hantam". tantang gadis itu.

Ferran meraup wajahnya kasar, ia berdoa dalam hati supaya diberi banyak kesabaran untuk tidak menjahit mulut mereka berdua saat ini juga.

"Udah sampe, turun". titah Ferran memandang mereka datar.

"Ayo pus". gadis itu memanggil Deril layaknya kucing.

"Jangan gitu bego! Hilang sudah wibawa gue didepan mafia lainnya". Deril menepis tangan gadis itu.

"Ada berapa orang didalem". tanya gadis itu.

My Secret Fiance (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang