Part 40

26.2K 1.4K 18
                                    

Setelah pulang dari mansion Marvell, Via memutuskan untuk pergi ke club. Ia masuk ke kamar ternyata anaknya sudah tertidur pulas ia mengecup keningnya lalu menuju walk in closet untuk berganti baju.

Tak lama setelah berganti baju dan touch up sedikit makeup ia keluar kamar dan mengendap-endap agar tidak ketahuan mamanya.

"Fyuhh akhirnya bebas". gumamnya lalu memasuki mobilnya. Perjalanan ke Club Ratu dari mansion Zevallo rupanya membutuhkan waktu lumayan lama dan sampailah ia ke Club lalu masuk tanpa ada halangan seperti pertama kali ia masuk.

Saat memasuki club ia mengedarkan pandangannya dan melihat seseorang laki-laki yang bercumbu dengan wanita bayaran. Sontak ia menarik laki-laki itu dan diseretnya menjauh.

Karena sedikit mabuk laki-laki itu bingung dan berusaha mengenali gadis yang menariknya. Sejenak ia terpaku dengan penampilan gadis ini yang sangat cantik dengan balutan dress pink.

"Heh kutu bulldog! Lo masih inget gue kan?". Via menyadarkan laki-laki ini dari lamunannya.

"Ehh iya inget".

"Nama lo siapa? biar enak manggil nya"

"Gue Bima". ia mengenalkan diri.

"Gue Via".

"Emm trio lampir eh maksud gue trio hot ada disini?". tanya Via.

"Dikamar kayanya". ucap Bima ragu.

"Kok kayanya sih?! yaudah lo diem aja jangan sebarin info apapun". peringat Via langsung ia ngacir.

"Cih memang dasarnya jalang". cibir Via melihat Lisya dan Luna yang sedang bercumbu. Diam-diam Via memvideo dan memfoto kegiatan mereka.

"Mampus lo tinggal gue sebarin ke sekolah, gara-gara elo nama gue jadi jelek". gerutu Via sambil cekikikan.

Serasa puas dengan hasil fotonya Via ingin melangkah pergi, namun kedatangan seseorang membuatnya mengurungkan niat. Via bisa melihat kedua orang tersebut bercumbu panas dengan lelaki hidung belang.

"Whatt?!! gue gak salah liat? Asya dan Chintya juga?hoho berita panas nih". gumamnya lalu memfoto mereka. Saat sedang asyik melihat hasil fotonya Via ingin beranjak pergi namun saat berbalik badan tubuhnya menabrak sesuatu.

"Aw jidat gue". Via mengusap jidatnya.

"Siapa sih yang naroh tembok disini".

Via mendongak melihat siapa didepanya.

"Eh bang Gery". Via menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Adek?!ngapain disini". tanya nya dingin.

Bibir Via mengerucut "Ish abang! aku lagi jadi penguntit dadakan tau". rengeknya.

"Ikut". Gery menarik lengan Via menuju tempat ia berkumpul dengan temannya. Via tetap terdiam sambil mengerucutkan bibir disepanjang jalan saat ditarik oleh abangnya

"Duduk". titahnya dingin.

Dengan malas ia duduk di samping abangnya, teman-teman abangnya terpanah melihat kecantikan Via.

My Secret Fiance (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang