Part 43

25.2K 1.4K 75
                                    

Mereka bertiga kompak melempar asal buku paketnya yang ditempeli oleh gurita, tetapi lemparan mereka mengenai guru mata pelajaran itu. Iya gurita hidup yang ukurannya lumayan besar. Sebagian murid ada yang tertawa dan ada juga yang geli melihat gurita itu bergerak-gerak.


"Lebar banget tuh mulut kalau teriak, udah kaya black hole"gumam Via.

"INI KENAPA KALIAN MEMBAWA GURITA KE SEKOLAH!"teriak guru baru yang bernama Hani dengan berusaha melepaskan gurita yang menempel di kepalanya.

"PELIHARAANNYA KALI BU"sahut Gema.

HAHAHA

"PASTI ULAH LO KAN"fitnah Asya menunjuk Via.

"Ini ulah Via bu"adu Chintya.

"Benar itu Via"tanya bu Hani bersedekap dada.

"Kalian menuduh diriku yang kyudd ini?"tunjuk Via kepada dirinya sendiri seraya memasang wajah polos.

"KALAU BUKAN LO SIAPA LAGI"ngegas Lena.

"Nge gas mulu, jual elpiji lo?"tanya Via absurd.

"Jual badan kali Vi ups"Kevin pura-pura keceplosan sambil menepuk pelan mulutnya.

"Hust jangan buka mata pencaharian mereka"celetuk Gibran.

"STOP JANGAN BERDEBAT!"

"LENA, ASYA, CHINTYA BUANG SEKARANG PELIHARAAN KALIAN!!"titah bu Hani tak terbentahkan.

"Tapi bu-"

"CEPAT"bentaknya lagi.

Mereka bertiga dengan ogah-ogahan menendang gurita itu menuju luar kelas dengan wajah tertekuk.

"Kasian amat guritanya ditendang, emang mereka tak berperikehewanan"beo Gibran.

Skip pulang sekolah

"Baik anak-anak pelajaran hari ini selesai, kalian boleh pulang dan hati-hati dijalan"ucap bu Hani mengakhiri pelajaran lalu keluar kelas.

"Baik bu"sahut murid kelas,lalu ikut berhamburan keluar.

"Kita intipin para lampir yuk"usul Kelvan.

"Lo apain lagi"tanya Via.

"Adadeh yuk"Gibran menarik Via menuju parkiran tempat persembunyiannya.

Saat menuju parkiran, mereka bertemu dengan Marvell dan lainnya.

"Kamu pulang dulu aja yang, aku ada misi untuk lampir"ujar Via menarik turunkan alisnya.

"Misi apaan"tanya Vian.

"Nanti gue video in"sahut Gema.

"Kita pulang duluan, kalian hati-hati"celetuk Aldi.

Kini mereka berlima berjongkok di rerumputan yang tak jauh dari mobil para lampir itu.

"Sya ban lo kempes"Lena menunjuk ban mobil Lisya.

"OMG KOK BISA SIH"teriaknya.

"APA! BAN KITA JUGA KEMPES"pekik yang lainnya saat melihat ban mobilnya masing-masing.

"Gimana nih pulangnya"rengek Luna.

"Hp gue lowbat"Chintya menunjukan hpnya.

"Yah sama dong"dengus mereka.

"Ini pasti ulah Via, dari jam istirahat dia udah ngerjain kita! Apalagi ditas gue ada gurita"ujar Asya.

"Besok kita harus bales dendam"usul Lisya disetujui antek-anteknya.

My Secret Fiance (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang