Kring kring

Bel istirahat telah berbunyi semua murid tergopoh-gopoh menuju kantin untuk sekedar mengisi perut atau bergosip saja.

Kali ini Via berjalan sendirian ke kantin karena setelah bel ia langsung berlari ke warpeh hpnya tertinggal di mobil.Setelah mengambil apa yang diperlukan Via menelusuri kantin untuk mencari tunangan dan abangnya itu.

"VIA..SINI"teriak Aldi, Via menoleh dan menghampiri mereka.

"Dari mana sayang"tanya Marvell.

"Yaelah kalau mau bucin ntar aja kali"protes Aldi.

"Iri aja lo"cibir Marvell.

"Hp aku ketinggalan di mobil sayang"balas Via mengelus lengan Marvell.

"Aku gak liat mobil kamu diparkiran"Tanya nya.

"Aku telat sayang,mobilnya aku parkir di warpeh".

"Ya Allah kemanakah jodoh ku"ujar Vier penuh drama.

"Sakit mata gue tiap hari liatin orang bucin mulu"dengus Vian.

"Jomblo mah cuma bisa iri liat keuwuan orang lain"ucap Aldi meratapi nasibnya.

"Udah jomblo bacot lagi"cibir Marvell.

"Astagfirullah Marvell..kamu solimi sekali"ujar Aldi.

Saat Marvell dan Via sedang asik suap-suap an mereka mendengar teriakan histeris dari geng lampir.

"AAAAAAAAA"teriaknya seraya berdiri.

BRAK

Lisya menggebrak mejanya dengan amarah yang menggebu-gebu.

"SIAPA YANG NAROH KECOA MATI SAMA CICAK DI SOTO GUE!"teriaknya.

Via yang mendengarnya menahan tawa, ini awalan teror versi Via.Meletakan bangkai serangga hewan menggelikan khusus para lampir.

Lisya mengedarkan pandangan nya dan ia melihat Via yang cekikikan di meja pojok.

"JADI ELO YANG NAROH BANGKAI HEWAN DI MAKANAN GUE HAH"bentaknya saat sudah dimeja para MWB dan Via.

"Punya bukti apa lo"tanya Via setelah selesai menghentikan cekikikannya.

"KARNA CUMA ELO YANG NGETAWAIN GUE"bentak Luna.

"Pede banget gue ngetawain badut ancol kaya lo"sangkalnya! padahal memang Via menertawakan mereka.

"Kasian amat lo lampir..gimana rasanya soto cap kecoa sama cicak?mantap bukan?"cibir Vier.

"Rasanya gimana?"tanya Aldi menatap remeh mereka.

"Rasanya seperti mereka menjadi mak lampir"balas Via dengan mulut menye-menye.

"Anjing banget"tambah Vian.

Lena dan Asya yang jengah dengan Via sudah ingin menyiramnya dengan minuman Aldi namun tindakannya kalah cepat dengan Gema dan Kevin yang lebih dulu menyiramnya dengan air selokan.

"Upss sorry tangan gue licin". ucap Gema dengan wajah sok bersalahnya.

HAHAHA

"EWHHH JOROK"

"RAMBUT GUE"

begitulah teriakan lima lampir itu.

"Sana pergi lo, bau tau gak"usir Kevin seraya menutup hidungnya.

Karena sudah malu mereka berlima berlari meninggalkan kantin.

"Lo liat wajahnya lampir tadi gak?kaya koreng tau"ucap Vier disela tawanya.

"Burik dong"beo mereka lalu melanjutkan tawanya.

Kringg kringg

"Udah masuk nih kelas kuy"ajak Vian.

Karena sejak tadi Via masih duduk dipangkuan Marvell kini Marvell menggendong Via ala bridal style menuju kelasnya.

"Ih malu tau"Via menyembunyikan wajahnya di dada Marvell.

"Sejak kapan kamu punya malu hmm"tanya Marvell geli melihat Via blushing.

"Kaya orang lumpuh aja pake gendong-gendong an"sindir Vier.

"Kaya ada yang ngomong tapi ga ada wujudnya"ucap Via yang membuat Vier jengkel dan ingin menyentil jidatnya,tapi sebelum itu Marvell sudah mempelotot i Vier.

"Hehe peace bro"cengir Vier.

Marvell menggendong Via sampai dimeja nya dan mendudukannya dikursi, tak lupa ia mengecup singkat keningnya dan pergi keluar kelas.

"Lo yang digendong kok gue yang baper"beo Kevin melongo, Via tak menggubris ucapan Kevin.

Tak lama guru mata pelajaran selanjutnya memasuki kelas Via.

"Baik anak-anak silahkan kerjakan tugas halaman 47 di buku paket"titahnya.Murid kelas Via mulai mengeluarkan buku dan alat tulisnya.

"Bentar lagi ada kejutan untuk mereka"ujar Gibran tersenyum smirk.

Gema mulai menghitung mundur "1...2..."belum sampai hitungan ke3 Chintya,Asya dan Lena berteriak dikelas.

"AAAAAAAA"

My Secret Fiance (DALAM PROSES PENERBITAN)Where stories live. Discover now