28. 👈👉

73 13 38
                                    

Berdiri di dalam lingkaran kegelapan, kini aku punya bola penghancur seperti hatiku telah dibuat untuk retak.

****

Di sisi lain, Christof tengah merebahkan tubuhnya sambil menatap kosong ke arah pintu ruangannya, setelah kepergian Jesi hatinya kembali merasakan kesakitan yang luar biasa.

Christof meremas dada bidangnya sekuat tenaga, dengan tenaga yang masih tersisa ia mencoba untuk melawan rasa sakit yang kini kembali datang meremukkan raganya.

"Ini begitu menyakitkan," ringis Christof berbaring lemah.

"Bukan hanya sakit ini yang menyiksaku, tapi sekarang kamu juga ikut-ikutan membuat aku terluka. Apa tidak ada kesempatan untuk kita bersama?"

Hati Christof berhenti terasa perih, kini ia lega karena setidaknya jantungnya masih berdetak dan tubuhnya masih sanggup berpijak pada bumi.

Christof mengelus dada bidangnya sebentar lalu teringat akan perkataan Jesi sebelumnya.

"Kita akhiri semuanya sampai di sini,"

"Sudah tak ada lagi tatapan cinta untukmu,"

Ucapan itu berputar layaknya kaset kuno yang membuat kepala Christof hancur seperti kembali pada masa lalunya yang kelam. Cinta, harapan dan persahabatan sudah hilang bagaikan di telan bumi.

Christof tidak mau ambil pusing dengan sakitnya, ia memilih bersantai di kasurnya dan mencoba untuk memejamkan mata. Mungkin dengan istirahat, nantinya ia dapat berpikir jernih.

Keadaan di luar rumah sakit terkesan sunyi, nampaklah seorang pria tinggi dengan gaya cool yang membuat seisi penghuni menatapnya dengan kagum.

"Suster!"

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" sahut wanita itu.

"Kamar atas nama pasien Christof France Quil letaknya dimana ya?" tanya lelaki itu sambil tersenyum ramah.

"Dari sini terus lurus dan nanti ada persimpangan silahkan belok kiri. Nomornya 57."

Pria itu melihat arah jemari suster yang menunjukkan jalan ke sepanjang koridor. Setelah merasa cukup paham, ia pun mengangguk dan tersenyum.

"Terimakasih suster. Selamat bertugas!"

"Sama-sama ganteng," ucap wanita itu terkesan menggoda, dan hanya dibalas pria itu dengan tatapan biasa aja.

Pria itu ingin menjenguk adik dari sahabat kecilnya untuk yang pertama kalinya. Sesampainya di sana, ia pun dapat melihat dengan jelas wajah seorang pria yang tengah berbaring.

"Rupanya si pemalas masih hidup,"

Christof yang mendengar suara itu menjadi terbangun, ia mendudukkan tubuhnya dan menatap heran ke arah pria yang kini sedang mendekatinya.

"Sudah besar ya sekarang. Perasaan waktu gue tinggal ke Amerika tubuhnya cuman segede anak anjing." ucapnya tersenyum.

"Bang Richo!" seru Christof bahagia menatap pria itu yang kini sudah kembali.

Christof yang melihat kehadiran pria itu merasa sangat terkejut dan takjub. Setelah sekian lama ia merantau ke negeri orang, Christof tak yakin jika ia masih mau datang ke sini jauh-jauh hanya demi menjenguknya. Ternyata, dia tidak pernah berubah.

Richo Sanjaya namanya, akrab di panggil Richo, seorang lelaki tampan dan kaya raya yang juga adalah salah satu anggota geng motor GADEVIL, geng motor blak-blakan yang hobbynya balapan. Sejak kecil, Richo memang begitu dekat dengan Christof dan kakak laki-lakinya yang kini tekah berada di tempat yang aman.

SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)Where stories live. Discover now