5. 👈👉

145 38 86
                                    

Nama yang keluar dari mulutmu, membuat jantungku ikut bereaksi.

💙Berdebar kencang, lalu enggan untuk berhenti.💙

^^^

"Mau sampai kapan kamu terus bersembunyi?" Ujar seorang perempuan sambil mengguncang tubuh Tian dengan keras.

Tian hanya diam. Dia menatapnya dengan santai, tapi sedikit takut.

Perempuan itu berjalan gontai dengan perasaan kacau mendekati Tian, ia sangat tersiksa karena harus menyembunyikan sebuah rahasia besar.

"Tidak tahukah kamu, aku sangat menderita karena perilaku mu? Tapi, aku senang karena berhasil menghancurkannya." Ujar wanita itu.

Tian mematung, ia tersenyum pedih sambil menatap gadis itu. Baru saja Tian ingin melakukan hal baik, dan kini gadis itu malah membuatnya semakin bejat.

"Kenapa kamu melakukan ini padanya? Kasihan, dia amat menderita." Tian mengelus pundak perempuan itu, berbicara untuk menghaluskan hatinya yang telah menjadi batu.

Wanita ini menepis kasar elusan itu, tersenyum picik sambil melihat pria didepannya yang sedang lemah karena seorang wanita.

"Cih. Peduli apa kamu padanya? Untung saja aku tidak melenyapkan nyawanya. Aku cukup baik karena telah membebaskannya dari penderitaan."

Tian berhenti berpikir, dirinya semakin bingung entah mengapa dia bisa memiliki pacar selicik itu?

"Sayang, aku mohon. Hentikan semua ini!" Tian memegang tangan perempuan itu.

"Jadi kamu sekarang membela dia, iya?" Tanyanya pada Tian.

Tian hanya diam lalu kembali berjalan mondar-mandir.

"Jangan bilang kalau Lo udah mulai jatuh cinta sama dia?" Kini perempuan itulah yang memutar perbincangan, dia menuduh pacarnya dan sekarang malah berbicara dengan kata Lo bukan kamu.

Tian bingung, kenapa perasaannya begitu mudah berpindah? Kenapa juga dia harus peduli pada gadis yang hidupnya sangat teramat menyedihkan?

Gudang selalu sepi, mungkin hanya Tian dan gadis itu saja yang sering pergi ke sana. Tian mengacak rambutnya yang sedikit kriting, menatap pacarnya yang sedang terlihat sangat jahat.

"A-ku. Aku hanya..." Perkataan Tian terhenti.

"Aku hanya ingin menghancurkannya lebih parah lagi. Menurutku, perlakuan mu belum sepenuhnya membuat dia menderita. Kita harus menghancurkannya sampai dia menemui kematian." Lanjut Tian dengan senyuman keji.

Gadis yang mendengarnya mengangkat kedua alis miring, dia tertawa bahagia.

"Pasti. Dia akan hancur. Lebih hancur dari pada hari ini!"

Tian tak bersuara lagi. Dia memperhatikan pacarnya yang kini telah memeluk dirinya dengan sangat erat.

Mereka keluar dari gudang dengan langkah bahagia. Siapa Tian? Siapa wanita keji itu? Dan siapa yang ingin mereka hancurkan?

Saat ini, pria itu memeluknya erat, namun hati itu sudah tak sejalan. Tian menilik lekat perempuan disampingnya, tapi membayangkan sosok yang berbeda.

"Kamu aman, selama aku masih hidup. Aku akan menjagamu di kastil itu."

"Ratuku, kita akan bersama selamanya!" Batin Tian.

SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)Where stories live. Discover now