48. 👈👉

33 6 23
                                    

Pernahkah kamu melihat bintang setelah kata selamat tinggal? Apa pernah kamu menyesal setelah melukai hatiku? Atau mungkin, perasaan itu sudah membeku di suatu tempat dalam waktu yang singkat.

***

Setelah tiga hari melaksanakan pertunangan Christof terus berbaring lemah di balkon kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah tiga hari melaksanakan pertunangan Christof terus berbaring lemah di balkon kamarnya. Bahkan porsi makannya menjadi berkurang, ingin melakukan sesuatu namun tidak tau apa yang harus ia kerjakan.

"Dia kemana sih, perasaan aku nggak tenang semenjak pertemuan itu," ucap Christof menatap langit dengan keresahan.

Christof begerutu sendiri, melamun, melamun dan berbaring santai adalah kegiatannya selama ini. Sejak kembali ke Indonesia, sifat Christof berubah drastis, ia yang dulu sangat suka mendaki dan bergaul harus berubah menjadi pria pendiam yang tak punya gairah hidup.

Dari seberang sana, Rachel tidak peduli lagi dengan rasa tidak enaknya, dia harus bertanya pada Christof dan menasehati pria itu untuk tidak berbohong lagi soal perasaannya. Untung saja hari ini tante Ketrin sedang berada di luar rumah, mungkin tanpa kehadiran ibunya, Christof akan sedikit terbuka untuk bercerita.

"Christof," panggil Rachel saat melihat tolehan mata Christof yang menghitam dan juga tubuhnya yang sudah mulai kurus.

"Ada apa?" tanya Christof lalu beranjak duduk sambil menatap lekat ke arah Rachel.

Rachel duduk di sebelah Christof yang saat ini tengah menampilkan sosok berantakan. Sungguh, pria ini seperti orang stres yang tidak terawat.

"Kamu kenapa? Masih kepikiran sama dia yah?" ucap Rachel.

"Kamu ngomong apa sih? Nggak mungkinlah," Christof pura-pura tidak paham, sedangkan Rachel hanya melirik sekilas.

"Jika kamu masih mencintai dia, cepat perjuangkan dan hapus rasa sakit hati itu. Kalo kamu benar-benar tulus mencintai Jesi, aku yakin kamu gak akan pernah mempermasalahkan masa lalunya. Lagipula, Kanny pasti sudah memaafkan kesalahan Jesi, tapi kamu? Kenapa kamu gak pernah bisa maafin dia?" papar Rachel membuat hati Christof berdenyut pedih.

Christof pura-pura tak peduli. "Gak jelas deh. Kita udah tunangan dan sebentar lagi bakalan nikah. Kamu gak mau hidup bersama aku? Bukannya kamu ya yang ngotot sama mama biar nikah sama aku?"

Bagai ditampar, hati Rachel terasa begitu ambruk.

"Aku tau, tapi setelah melihat Jesi, rasa bersalah itu selalu menghantui mimpi-mimpiku. Bunga tidur itu membuat aku terjaga sepanjang malam, membunuh ragaku seolah-olah aku yang bersalah." jelas Rachel.

SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)Where stories live. Discover now