19. 👈👉

63 21 46
                                    

Kastil itu adalah rumahku. Dan ketika kamu datang untuk menetap, itu artinya kamu tidak diijinkan untuk pergi.

 Dan ketika kamu datang untuk menetap, itu artinya kamu tidak diijinkan untuk pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gerbang menuju kastil, tempat dimana Jesi menyembunyikan dirinya.

***

Rasa sakit itu menghilang dengan sendirinya dalam hati Jesi. Kini, hidupnya jauh lebih baik semenjak memiliki pria pendaki sebagai penjaga penderitaan di kastil, tempat dimana ia dilatih untuk menjadi tegar.

Jesi sangat membutuhkan Christof, itu sebabnya gadis itu memeluk tubuh pria ini dengan erat. Dia tidak ingin melepaskan sesuatu yang sekarang telah menjadi miliknya.

Di balik bindai-bindai langit sore, Ando sudah sampai di depan pintu rumah Jesi. Selama perjalanan ke sana, Ando begitu girang karena sudah tak sabar ingin menemui gadis yang saat ini sedang ia cintai.

Langkah kaki Ando terhenti seketika, dia meremuk-remukkan bunga melati di tangan kanannya merasa geram. Ando menatap kehadiran pria itu dengan tatapan kebencian.

"Beraninya dia merebut seseorang yang aku cintai." Ando memukul pintu dengan lembut hingga memunculkan bunyi-bunyian yang kecil.

Jesi dan Christof tidak sadar akan kehadiran pria itu. Jesi sibuk memikirkan rasa tidak ingin kehilangan Christof, sedangkan Christof malah sibuk merasa girang karena dipeluk gadis itu dengan erat. Keduanya tidak menyadari bahwa Ando juga disana, tapi dalam kondisi yang terluka.

Christof melepas pelukan Jesi lalu balik menggenggam tangan wanita itu.

"Yaudah gak boleh nangis, nanti cantiknya ilang lho." goda Christof berusaha membuat gadisnya tersenyum.

"Makasih," lirih Jesi.

"Untuk?" tanya Christof pura-pura bingung.

"Selalu menemani aku di kastil terkutuk ini."

"Kastil? Sejak kapan kamu memberi nama rumah ini menjadi kastil?" tanya Christof sambil tersenyum ikhlas pada Jesi.

"Sejak aku tinggal di sini. Di tempat ini akan ku bangun segala air mata dan juga kenangan. Tapi jujur, aku lebih bahagia hidup di black mountain ketimbang harus berbalik pulang ke rumah keluargaku." ucap Jesi jujur.

"Apa yang terjadi?"

Jesi terkejut mendengar pertanyaan Christof kali ini.

Jesi menggigit bibir bawahnya, dia belum mau membuka aib dirinya meskipun pada Christof sekali pun.
"Aku anak pungut, makanya dibuang kembali." ucap Jesi dan tersenyum bohong.

SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)Where stories live. Discover now