chapter 36

5.1K 530 53
                                    

"Jangan sesekali melakukan apa yang bisa mengakibatkan diri kamu luka," gumam Rana setelah membersihkan luka Reyhan.

Reyhan tak menjawab."Rey denger Mamah?" Reyhan mengangguk.

Rana tersenyum dan mengacak rambut Reyhan singkat."Istirahat sana sama Vredo," ujar Rana.

"Makasih."

Rana mengangguk dan berjalan kearah kamar Vredo.

Ceklek

"Rey," panggil Vredo. Reyhan menautkan kedua alisnya dan menutup pintu.

"Lo gak kenapa napa?" Reyhan menggelengkan kepalanya.

"Aman."

Vredo menghela nafas lega."Syukurlah."

"Udah sana ganti dulu baju lo, pilih aja mau pake yang mana."

"Thanks."

Reyhan memilih asal baju Vredo yang berada dilemari."Gua pake yang ini."

"Yo."

Vredo membaringkan badannya, sisopa yang lumayan besar.

"Gua tidur disopa," kata Reyhan.

"Kasur aja," balas Vredo.

"Lo dikasur, udah jan debat." Reyhan mengulingkan badan Vredo hingga terjatuh dari sopa.

"Setan lo," kesal Vredo.

"No debat. Gua disopa," balas Reyhan membaringkan badannya dengan hati-hari, luka dikakinya sangat ngilu.

Dug

Vredo membanting bantal dan selimut."Anjir."

"No bacot," sengit Vredo.

"Dih."

Vredo mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Vredo siap tidur dan Reyhan masih terdiam, tidak ada niat untuk tidur.

Semua pikurannya mengaju pada Raya yang sangat marah kepadannya, juga dengan teganya mengusirkan dari rumah sakit.

"Mamah marah banget sama gua," gumamnya.

Reyhan mencoba memejamkan matanya, ini sudah sangat malam.

***

Reyhan membuka pintu utama rumahnya, ternyata Mamah dan Adiknya sudah pulang dari rumah sakit. Syukurlah adiknya sudah baik-baik saja.

"Aden semalam tidur dimana?" tanya bi Ina.

Reyhan menyalimi Bi Ina."Aku kekamar Bi," pamit Reyhan tanpa memperdulikan pertanyaan Bi Ina.

"Bi Rey sudah pulang?" tanya Raya. Bi Ina mengangguk.

"Baru saja."

"Yasudah." Raya melenggang pergi.

"Bibi tau kamu kecewa," gumam Bi Ina menatap sayu Raya.

Reyhan sendiri berada dikamarnya,nia sedang menganti pakaiannya dan baru saja makan.

Reyhan membaringkan badannya, ia akan absen untuk tidak sekolah. Pikirannya sedang kacau.

"Mamah kecewa banget apa yang harus gua lakuin," dialognya.

"Gua cuma baru kali ini balapan, tapi kenapa kayak gini?"

Reyhan menggeratkan pelukannya pada guling kesayangannya.

Ting

Ayah : bgus ya.udah brni balapan.Ddikan ayah apa sprti itu,Reyhan?

Reyhan meremas ponsel itu,ia membaca pesan keramat dari Rian. Reyhan tau Rian pasti marah.

REYHAN || ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora