chapter 62

7K 361 16
                                    

"Rey udah siang, bangun," ujar Raya membangunkan Reyhan karena sudah siang dan harus sekolah.

Reyhan mengeratkan selimutnya, ia masih ngantuk dan juga badanya tidak enak. Selalu seperti ini memang.

"Rey udah siang, cepet ih Mamah harus mandiin Cio soalnya."

Reyhan membuka matanya dan menggapai tangan Raya dan menyimpanya dikeningnya.

"Pusing banget Mah, tapi Rey mau sekolah ko," lirihnya sangat pelan.

Raya panik dan mengusap dahi Reyhan yang keringetan."Gak usah sekolah ya. Mamah nyuruh Ayah buat telpon Dokter, dada nya sakit?"

Reyhan bangkit dan bersandar."Gak papa, aku gak papa. kalau dibiarin penyakitnya malah manja," balas Reyhan dengan senyuman manisnya.

"Mamah gak izinin kamu masuk sekolah.."

"Tapi aku mau sekolah aja Mah, aku udah kelas 12 gak baik kalau banyak izin yang ada aku gak lulus," katanya.

"Yang terpenting buat Mamah kamu sehat, kalau kamu sehat mamah juga biarin kamu sekolah Nak."

"Mah pusing doang, dada aku gak sakit serius, aku sekolah gak papa ya." Raya terdiam.

"Mah, Rey pengen ngukir kenangan indah dimasa SMA Rey apalagi dimasa tenggang kayak gini," lirihnya..

Raya luluh."Yaudah kamu mandi tapi sama air hangat, kesekolahnya pada jaket dan minum obatnya ya. Mamah tunggu dibawah ya Nak." Reyhan mengangguk dan membiarkan Raya keluar.

Reyhan menghela nafas kasar dan memegang dadanya yang berdenyut, sakit dan mulai sesak tapi Reyhan masih bisa menahanya.

"Ayo bisa ngapain lemah, Reyhan tuh pantang lemah." Reyhan menyemangatinya dirinya sendiri.

Dengan pelan, Reyhan bangkit dan mulai mandi. Walau merasa sakit Reyhan selalu menatapkan dirinya sendiri untuk kuat.

Sesudah mandi, Reyhan turun dan sudah ada anggota keluarganya.

"Mau masuk?" Reyhan mengangguk.

"Masuk Yah, udah kelas 12 kan." Reyhanpun duduk.

"Gak usah bawa kendaraan ya diantar kak Bry aja.."

"Ia Yah."

"Bagus, harus nurut, Ayah izinin kamu sekolah asal kamu nurut kalau kamu gak nurut mending kamu homesholing aja.."

"Aku nurut Yah ,asal biarin aku sekolah normal dulu. Aku masih kuat dan pasti baik baik aja."

"Ayah percaya kamu, jangan nyerah jangan ikut Aa kamu".

Reyhan tersenyum."Gak janji Yah, tapi Rey ingin hidup lebih lama," batinnya.

"Ayo Rey, sarapan dulu Nak." Reyhan mengangguk.

***

Reyhan mendudukan dirinya dikursinya."Lemes banget bos, kenape?" tanya Orio.

"Gak papa gua," balasnya.

"Seriusan?" Reyhan mengangguk.

"Seriuslah."

"Kalau lo kenapa napa ngomong aja jangan dipendem gak baik," tutur Ganend.

"Kalem."

"Ia Rey, serius kita pasti bantu kalau lu mau ke UKs kita bantu."

"Gua masih sanggup jangan pada lebay," tutur Reyhan.

"Gua sakit tapi gak mau dipandang lemah."

"Ia kita paham, tapi kan tetap aja lo pasti butuh kita dan lo jangan canggung," ujar Gian.

REYHAN || ENDWhere stories live. Discover now