chapter 41

4.6K 492 23
                                    

"Kamu lombanya sama Ganend Rey?" tanya Rian pada Reyhan yang sedang makan pagi.

"Heem kenapa?"vtanya Reyhan.

"Tampil ke berapa?" tanya Rian.

"Gak tau atuh, kan belum dikasih nomer perserta," kesal Reyhan.

"Padahal tadinya Ayah mau liat Ganend.'

"Ganend doang?"

"Ayah penasaran aja sama dia"

Reyhan hanya memcibir pelan,dan tak terdengar oleh Rian."Udah, ku mau berangkat. Males sama Ayah, yang diomongin Ayah cuma Ganend," ujar Reyhan yang langsung pergi.

"Lah?" heran Rian.

"Rey kemana?" tanya Raya yang baru saja keluar dari kamar Cio.

"Udah berangkat barusan," jelasnya.

"Kok gak pamit sama aku?" herannya.

"Rusuh kali. Takut macet dia mau lomba udah dijemput temannya juga, kayakya sih." Raya hanya mengangguk lagian alasan Rian sangat masuk pikirannya.

"Yaudah aku mau mandiin Cio dulu ya." Rian mengangguk.

Reyhan dan rombonganpun tiba ditempat perlombaan tepatnya disekolah sebelah dan tidak terlalu jauh.

"Mau nunggu dimana?" tanya Vredo toh masih satu jam lagi buat acara dimulai.

Anak anak sekolah Reyhan memang menggunakan mobil sekolah untuk kesini, lagian yang lomba bukan hanya mereka. Tepatnya perlombaan seni-seni.

"Bu guru sama Bu guru belum kesini?" tanya Ganend yang belum terlalu tau tentang nama nama guru sekolahnya.

"Ada yang nyusul." Jadi mereka kesini sama guru olahraga kelas 10.

"Anak anak kita nunggu disana saja,dan bapak mau urus pendaptaran ulang dulu, kalian jangan kemana mana ya?" ujar bapak guru itu.

"Baik Pak."

Merekapun beriringan melangkahkan kakinya ketempat yang ditunjuk oleh bapak guru.

"Tau gini kenapa kita gak siangan aja kesini," kesal Orio yang pemalas jiga menunggu.

"Jangan banyak bacot, siapa tau aja kita rajin dapet nilai plus," acuh Raka.

"Mana ada kayak gitu," semprot Gian.

Yang paling heboh memang mereka ber6 sedangkan anak anak lain dari sekolah mereka sedang mengobrolkan segala hal.

"Lu baru taun ini Rey, ikut nyanyi solo?" tanya Vredo.

Reyhan mengangguk."Sering disuruh nyanyi pensi pas SMP, cuma ya males aja gitu," acuhnya.

"Gilaa, lo menyianyiakan suara emas lo," heboh Raka.

"Alah," acuh Reyhan.

Sebenarnya ada rasa kesal pada Ganend, tentang orang tuanya yang selalu menanyakan apa apa tentang Ganend.

***

Sepulang perlombaan mereka berenam kumpul-kumpul dibaskem, dengan membawa kresek belanjaan.

"Kuy lah cepat! Lapar guee," pinta Orio.

"Rak, gih masak," tutur Reyhan yang sudah membaringkan badannya, Reyhan juga sudah membuka kamejanya tinggal kaos putih yang membalut tubuhnya.

"Merintah doang bisanya," kesal Raka.

Walau kesal Raka tetap akan memasak mie ramen yang mereka borong tadi.

"Sekalian ke jus nya, bantuin gua Do. Cumq yang bisa diandelin," tutur Raka..

REYHAN || ENDWhere stories live. Discover now