chapter 20

6.7K 613 38
                                    

"Yaallah ini kalian kenapa main gendong-gendongngan?" pekik Rana.

Reyhan terkekeh dengan sebal Vredo menurunkan Reyhan dari gendongannya.

"Pinggang gua," ringkisnya.

"Sandal aku copot Mah," balasnya.

"Kalian ini selalu ada ada aja. Udah-udah sana masuk, mandi udah sore," Pinta Rana menggiring kedua anak remaja yang menurutnya seperti anak TK itu.

"Rey mau mandi disini atau dirumah aja Nak?" tanya Rian yang ternyata masih ada disini.

"Dirumah aja," balasnya.Reyhan mendudukan dirinya disamping Rian

"Yaudah ayo pulang-

"Vredo nginep ya," pinta Reyhan dengan memelas.Vredo menghela nafas, Reyhan so manja banget padanya.

"Tau gak? Sireyhan manja banget sama aku," adu Vredo pada ketiga orang itu.

"Yaudah gak apa apa atuh Do, kamu nginep dirumah ayah Rian ya? Temenin Reyhan," pinta Bagas.

"Ia Pah."

"Lo kerumah gua nyusul ya, bawa motor gua. Gua mau bareng Ayah." Vredo mengangguk.

Setelah berucap demikian Rian dan Reyhanpun pulang.

"Mau makan gak Nak?" tanya Rian. Reyhan menggelengkan kepalanya.

"Gak mau. Aku udah makan bakso kalau Ayah lupa."

"Ia Ayah emang lupa."

"Nanti aja, maleman ini aja masih kenyang banget."

"Bukannya mandi ko malah baringan?" tanyanya.

"Aku kekayangan, mau tiduran dulu."

"Gak baik tidur sore-sore gini. Mending ambil air wudhu, belum sholat kan kamu?" Reyhan terkekeh.

"Tuh kan, udah sana mandi."Reyhan bangkit.

"Ia."

Setelah mandi dan melaksanakan sholat asar Reyhan bersantai dibalkon dengan ditemani oleh Rian yang ternyata nyusul.

"Nangkring ko dibalkon."

Sindir Rian, Rian terduduk disamping Reyhan dan merangkulnya.

"Harus dimana atuh Yah nangkringnya?" tanya Reyhan menoleh sebentar.

"Besok malam Ayah mau futsal sama temen-temen sekolah SMA Ayah mau ikut?"

"Udah tua nantu enclok."

"Berdosa banget kamu ini, mau odading mang oleh?"

"Apaan sih Ayah, Ayah gak lucu."

"Ya habisnya kamu. Ayah masih kuat loh."

"Lagian dulu aja Ayah begitu gak sukanya liat A Gi main bola, sekarang aja-

"Yang berlalu udahlah, jangan diungkit terus," potongnya.

"Dasar. Ayah ini emang gak mau malah telak," Cibir Reyhan.

Mendengar seruan Reyhan, Rian hanya terkekeh.

"Vredo jadi kesini?" Reyhan mengangguk.

"Nanti abis magriban, sekalian mau nyalin catatan. Kan dia murid baru," Rian mengusap rambut Reyhan.

"Belajar yang bener, Ayah mau kamu jadi anak hebat dan gak manja."

"Gimana gak manja, Ayah selalu manjain," balasnya.

"Kan kamu anak Ayah."

"Ayah yang tega misahain anaknya sama Mamahnya yang malah milih anaknya yang lain," kesal Reyhan.

REYHAN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang