chapter 15

7.1K 677 79
                                    

"Nakal sih, udah tau ujan malah maksain," gerutu Ray sambil mengompres Reyhan.

Reyha jatuh sakit, beberapa jam yang lalu Reyhan meminta izin keluar dan pulangnya dalam keadaan basah kuyup.

"Emang dari mana aja?" tanya Raya dengan sabar.

"Rumah temen," balasnya.

Badannya menjadi sangat tidak enak, apalagi pikirannya berkecamuk ketika ia melihat sosok remaja yang sangat mirip dengan orang yang sangat dirindukannya.

Flesbek on

"Gua pulang sekarang deh yan," pamit Reyhan pada Gian.

Ya, Reyhan berkunjung kerumah Gian. Sudah beberapa hari Reyhan tidak berkunjung pada sobatnya itu.

Gian belum juga sembuh paska kecelakaan tempo hari.

"Udah mendung gila, kenapa gak nanti aja, atau nginep gitu parah lu sahabat sakit, jenguknya baru sekarang," gerutu Gian. Faktanya Gian lebih bawel dari Orio.

"Gak apa kali. Udah lama gua gak jemput ujan. Ya sorry kan kemarin baru aja turnamen, nyesel pasti karena lu gak ikut."

"Kan gua sakit gua juga pengen njir ikutan.tapi syukur kalau menang, jadi gak malu-maluin sekolah."

"Anjir."

"Udah gua mau pulang, bye.. cepet sembuh lo."

"Besok gua masuk kok."

Reyhan mengangguk."Bagus dah."

Setelah itu Reyhanpun keluar dari kamar Gian dan meminta izin pada mamah Gian untuk pulang. Sebelum menaiki motornya ada panggilan masuk dari Bryan.

Reyhan : ya kak ?

Bryan : dimana?

Reyhan : rumah Gian, gua otw pulang sih.

Bryan : cepet pulang. Tapi kalau keburu ujan jangan maksa, disini uda gerimis soalnya.

Reyhan : yo kak. Disini belum.

Bryan : cepet ya. Mamah udah ngomel.

Reyhan : ia kak. Wait.

Bryan : hari-hati.

Reyhan : syap.

Bryanpun mematikan telponnya,Reyhanpun menstater motornya dan segera keluar dari perkarangan rumah.

Reyhanpun melajukan motornya dengan kecepatan sedang, toh kayaknya Hujannya akan dipending, cuacanya ada mendung ada anget. Kan bingung.

Tiba-tiba, Reyhan melihat sosok pria tampan yang sedang duduk dimotor besarnya, didepan pendangang kaki 5.

Reyhan menepikan sepeda motornya,ia membuka helmnya dan menyipitkan matanya.

Remaja itu,sangat mirip dengan orang tersayangnya.

"Siapa?"vgumam Reyhan.

Reyhan semakin gugup ketika pandangan orang itu menangkap geligat ragunya.

Orang itu juga menyipitkan matanya,seolah bertanya ada apa mandangin gua terus.

"Gak mungkin," lirih Reyhan.

Byurrrr

Reyhan kaget ketika rintikan air hujan membasahi bumi, dengan cepat ia menstater motornya dan melajukan motornya cepat. Namun harus tetap hati-hati.ia tidak mau kecelakaan kemarin terulang lagi.

REYHAN || ENDWhere stories live. Discover now