chapter 44

4.5K 456 12
                                    

"Kalian mau kemana heh siang siang gini?" tanya Raya yang melihat kedua anak bujangnya sudah rapih dengan pakaian yang mau keluar.

"Mau menghabiskan waktu berdua Mah," kekeh Reyhan.

"Mana ada," sewot Bryan. Reyhan mendelik.

"Seriussan ini ditanya Mamah ih," kesal Raya.

"Mau nonton konser musik Mah."

"Ia asal jangan kemaleman, ngasih tau mamah atau Ayah kalau ada apa apa ya." Reyhan dan Bryan mengangguk.

"Siap." balas keduanya.

Bryan dan Reyhanpun masuk kemobil milik Bryan yang sudah lama tak Bryan pakai."Selama gua di Amerika ,mobil gua gak ada yang pake?" tanya Bryan yang kini sedang menyetir.

"Sesekali dipake Ayah," balas Reyhan.

"Mobil Gi?"

Ya Gibran juga sempat punya mobil waktu itu, juga motor dan sepedahnya yang kini masih tersimpan rapih dibagasi rumah kediaman Adhibrata .

"Ayah suka ganti ganti, kadang pake yang lo kadang pake yang A Gi katanya buat pengobat rindu," kekeh Reyhan.

Flesbek On

"Ayah aku mo bawa mobil Kak Bryan, boleh?"tanya Reyhan yang akan pergi kesekolah.

"Kamu pake mobil sendiri aja kan udah beliin mahal mahal," gerutu Rian yang kini bersepatu untuk kekantor.

"Yang aku belum disteam. Kotor, apalagi kemarin ujan. kempes bannya."

"Pake yang Mamah aja sana, atau pake yang Ayah."

"Terus Ayah mau pake yang mana?"

"Ayah mau pake yang Kak Bryan..

"Gak mau pake mobil Ayah,terlalu mewah gak mau juga pake yang mamah terlalu indah," jelas Reyhan.

"Ya udah pake sepedah aja tuh nganggur," celetuk Rian.

"Ihs.. Ayah mah," rengek Reyhan.

"Aku pake yang A Gi aja lah, gak apa apa?"tanya Reyhan siapa tau aja dizinin, Rian selalu menolak jika dirinya ingin memakai mobil Gibran.

"Kan kotor atuh, Rey.. Kemarin kan Ayah pake."

"Enggak kotor padahal Mah, Ayah mah pelit," kesal Reyhan.

"Yang ini gak boleh yang itu tak boleh, terus yang mana?" prustasi Reyhan.

"Pokonya Rey mau pake mobil."

"Yang Mamah aja kenapa sih, ribet banget."

"Ayah yang ribet!!"

"Udah tau punya mobil sendiri yang lebih mewah, masih aja pake mobil Kak Bryan, A Gi yang udah ketinggalan jaman," jelas Reyhan dengan logat.

"Dengan mengendarahi atau menumpangi mobil mereka, Ayah suka merasa rindu ayah terobati," kata Rian.

"Emang ia?"polos Reyhan.

"Ya gitu."

Flesbek Op

"Ya syukur biar gak jadi rongsok tuh mobil."

"Siang panas gini malah macet,gak like ah," kesal Reyhan menyandarkan badannya.

"Akhirnya gua ngerasaian macetnya kota ini lagi," kekeh Bryan.

"Aneh lo."

Setelah menempuh perjalanana yang agak lama karean macet, akhirnya merekapun sampai dipermakaman tempat dimana Gibran dimakamkan.

REYHAN || ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant