34. Menerobos kantor Zoembra (2)

166 30 21
                                    

"Tunggu dulu, Mo. Jelaskan bagaimana caranya terlebih dahulu. Aku tidak mau meraba-raba seperti sebelumnya." Tru menangkap tangan Mo. Mencegahnya untuk membuka pintu yang hanya akan membawa ratusan peluru ke arah mereka.

"Kali ini kalian berdua cukup berlindung dan serahkan semuanya padaku."

"Tapi—" Tru tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.

"Percayalah." Mo meyakinkan Tru dan melepas tangannya dengan lembut. "Aku akan baik-baik saja." Dengan kalimat itu ia memindai telapak tangan setelah sebelumnya mengubah pengaturan jam tangannya.

Suara pintu besi bergeser kembali terdengar. Tru dan El menahan napasnya dan saling melempar pandangan. Satu detik setelah pintu terbuka sempurna suara senjata mesin terdengar riuh.

Entah berapa puluh atau mungkin ratusan peluru yang dimuntahkan dalam satu menitnya, Tru tidak lagi memikirkan itu. Karena dirinya kini fokus menatap Mo yang masih diam sambil menatap lekat jam di pergelangan tangannya.

Dua menit terlewati, suara bising itu terdengar meredup. Walau begitu timah panas masih menerjang keluar, tetapi dengan jumlah lebih sedikit.

Suara bip terdengar dari jam milik Mo yang dengan tangkas mengeluarkan tubuhnya dari persembunyian dan balik menyerang dengan menembakkan dua peluru dari selongsongnya dengan risiko terkena tembakan dari peluru yang ada. Selesai menembak ia kembali melempar tubuhnya ke balik dinding dan tak lama suara bising kembali terdengar.

"Mo!"

Jantung Tru seakan berhenti berdetak saat melihat aksi Mo yang menggunakan waktu kurang dari satu menit untuk menembak di antara belasan peluru dan kembali bersembunyi sebelum akhirnya ratusan timah panas kembali melesat melewati pintu.

"Overheat," ucap El.

"Apa?" Tru memutar kepalanya untuk mendengar lebih jelas ucapan El melalui pergerakan bibirnya.

"Dia menggunakan kesempatan senapan mesin itu berhenti karena mengalami overheating yang hanya berlangsung sementara untuk menyerang mereka," jawabnya dengan serius.

"Aku tidak tahu seberapa persisi tembakannya dan berapa banyak senjata di dalam. Semoga dia tidak salah menghitung waktu, karena kesalahan satu detik bisa berakibat fatal baginya," lanjutnya yang membuat jantung Tru kembali berdegup kencang dan menatap cemas pria yang kini kembali berkonsentrasi dengan jamnya.

Mo ....

***

"Bro Zan, posisi." Suara Bon terdengar melalui earphone yang masih menempel di telinga kanan yang kini keseluruhan wajahnya tertutup topeng kain milik musuh.

Tidak hanya wajah, bahkan seluruh tubuhnya dan Yin kini tertutup rapat dengan pakaian milik penyusup. Semua itu untuk memudahkan mereka untuk berbaur di tengah-tengah mereka yang terlihat asing satu sama lain.

Zan berbelok masuk ke sebuah ruang yang sudah ia pastikan keamanannya sebelum membalas Bon.

"Di dalam dan baik. Bagaimana Ao?" Ia bertanya balik.

"Berhasil dihubungi. Dia dan pimpinan sedang mengatur strategi untuk membantu kalian keluar dan mengatasi penyergapan yang terjadi."

"Sementara petugas kepolisian akan mengurusnya terlebih dahulu. Walau tidak cukup dan kemungkinan tidak berhasil, tetapi paling tidak memberi kita waktu," lanjut Bon serius.

"Aku mengerti," balasnya.

"Sis Tru?"

"Belum ditemukan," jawab Zan yang membuat Bon membisu sesaat. Entah apa yang menahan suaranya.

Silver - XWhere stories live. Discover now