Prolog

33.1K 1K 8
                                    

[Semua part dalam cerita ini sudah selesai di revisi, semoga bisa membacanya dengan nyaman. Tapi tolong tandai kata-kata yang memang masih salah ejaan. Terima kasih, and...

Untuk pembaca yang membaca ulang cerita ini, mohon untuk tidak bingung karena cerita ini mengganti covernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk pembaca yang membaca ulang cerita ini, mohon untuk tidak bingung karena cerita ini mengganti covernya..  Terima Kasih.

Happy reading ^^

Entah kenapa suasana makan malam kali ini tidak begitu Raya sukai, sedari tadi kedua orang tuanya itu selalu membicarakan hal aneh yang terdengar ditelinga nya. Raya berusaha untuk mengabaikan pembicaraan itu namun satu pernyataan dari mulut ayahnya membuat Raya tersentak kaget.

"Kamu akan papah jodohkan." ucap Heri berhasil membuat Raya menghentikan sendok serta garpu yang Raya mainkan diatas piring.

"Dijodohin?" tanya Raya memastikan apa yang baru saja ia dengar

"Iya. Kamu mau kan? papah sama mamah gak pernah loh minta apa-apa sama kamu, jadi tolong ya untuk kali ini turutin kemauan papah!" pinta Heri yang berharap banyak pada anak semata wayangnya.

Raya menatap kearah lain, menghindari tatapan dari kedua orang tuanya yang tengah menunggu jawaban darinya. Perjodohan? Hey! Ini bukan jaman Siti Nurbaya! Kenapa ada perjodohan segala?

"Raya kan masih SMA, Raya punya cita-cita yang harus Raya perjuangin, Raya gak mau mengorbankan masa depan yang udah Raya susun dengan baik dengan cuma-cuma." jawabnya menentang perjodohan itu.

"Sayang... kamu masih bisa lanjutin sekolah kamu ko, kamu bisa menikah setelah lulus nanti. Buat sekarang kan cukup tunangan aja" wanita yang tak lain adalah ibu Raya mengelus punggung tangannya untuk menenangkan

"Tapi mah–"

"Udah malem, pergi tidur sana" titah Heri mengalihkan pembicaraan

Raya menatap kesal pada papahnya, tak percaya dengan apa yang telah dilakukan oleh pria itu. Mana ada orang tua yang tega memaksa anaknya untuk menikah secepat itu? Terlebih lagi dengan seseorang yang tidak ia kenali.

Raya bangkit dari duduknya lalu meninggalkan dua orang itu yang masih duduk, ia pergi menuju kamarnya dengan perasaan kesal.

•••

Ketua Osis In Love [✓]Where stories live. Discover now