Chapter-- 52

79 16 24
                                    

Si cantik 💕

Si cantik 💕

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***




Tuhan memberikan sebuah sentuhan hangat di hati Ji Sumin lewat tetesan hujan malam itu. Ketika badannya terpental jauh dan sadar ada yang berusaha memberinya sebuah nyawa, malam itu Ji Sumin menyesal telah menyiakan anak berharganya selama ini. Seorang anak yang tidak bersalah, seorang anak yang selalu dia campakkan, ternyata anak itu yang tanpa pikir panjang berani menolongnya dari serangan maut.

Betapapun saat itu, demi seluruh semesta dan segala isinya--Ji Sumin ingin berteriak dan memohon agar dia bisa menggantikan putri bungsunya yang kini tengah terbaring di dalam ruang ICU.

Dokter mengatakan kepala Sungkyung terbentur cukup keras, kemungkinan membutuhkan beberapa waktu lama untuk sadar. Ji Sumin meraung dalam pelukan putri kandungnya saat itu juga.

Dan prediksi dokter itu benar, sudah dua minggu ini Sungkyung masih belum membuka mata. Gadis itu sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa, jadi bisa dijenguk oleh siapapun. Teman-teman sekelasnya, termasuk Saeron, Ryujin, dan Chenle juga sering menjenguk sepulang sekolah. Selain mereka, Jaemin dan Mark pun sering datang. Jisung bahkan beberapa kali sempat beradu mulut dengan Renjun yang kala itu melarangnya untuk masuk walaupun Jisung sudah melabeli bahwa dia adalah kekasih Sungkyung.

Selama dua minggu ini Jung Dabin rela harus sering absen di kelas. Dia tidak akan takut ketinggalan pelajaran karena Mark selalu memberinya catatan harian di setiap pelajaran yang Dabin tinggalkan. Dan, sikap Mark yang tidak biasa itu berhasil mengundang tanda tanya besar untuk seorang Jung Dabin.

"Bidadariku bangun... " Jisung membuka suara saat ia hanya ditinggal berdua saja dengan Sungkyung. Bibi Sumin sedang pergi ke ruangan dokter bersama Jung Dabin.

"Apa aku harus cium dulu biar kamu bangun?" kekeh Jisung.

"Maaf, bisa-bisanya aku gombal di saat kamu koma."

"Kamu keren banget. Duh, pacar Jisung keren banget sih rela ngorbanin dirinya ditabrak mobil--Oh iya Kyung, yang nabrak Pengacara Song. Kayaknya dia dendam sama Bibi Sumin deh. Tapi kamu tahu? Pengacara Song aneh banget, dia gemetaran dan bicara ngelantur saat di pengadilan. Dokter psikiater bilang Pengacara Song tertekan dan merasa bersalah karena dia malah nabrak kamu. Sepertinya dia sayang beneran sama kamu, aku bisa mengerti bagaimanapun kamu juga sudah dia anggap anaknya sendiri."

"Bangun dong Sungkyung, ini aku ngomong sendirian kek orang gila tahu."

"Bentar lagi jam 10." Jisung melirik jam di tangan kirinya sebentar, lalu dia berdiri. Tangannya yang tadi menggantung kini beralih mengusap pipi Sungkyung.

"Aku pulang dulu ya, besok aku jenguk lagi pulang sekolah tapi kamu harus buka mata. Kalau tidak juga buka mata, aku bakal cium hehe."

"Cepat sembuh, bidadariku."

Couple Exchange [Completed]Where stories live. Discover now