Chapter-- 3

115 16 8
                                    

Happy Reading ☺

Oh my god...
He's really bad boy
He's really bad boy

Sungkyung menari di bawah iringan lagu tersebut. Bersama keempat rekannya ia berlatih disela jam istirahat demi menampilkan yang terbaik untuk pensi nanti. Tidak aneh, meskipun ia masih junior dan terlalu cepat memimpin karena bakatnya yang luar biasa dalam segi menari.

Gadis itu sudah tidak sabar ingin menampilkan yang terbaik di stage nanti. Usahanya berlatih keras akan dibuktikan dalam lima hari ke depan.

"Yakh! Siapa yang memberimu izin masuk ruang dance seenaknya?!" suara Hina mampu menghentikan gerakan Sungkyung dan kawan-kawannya. Salah satu dari mereka bergerak mematikan sound, lalu melihat apa yang tengah terjadi.

Sungkyung berdecak dan mendudukkan dirinya ke lantai sambil memperhatikan pantulan wajahnya pada cermin. Tidak heran siapa yang berulah, bahkan Sungkyung pasti bosan melihatnya.

"Sungkyung..."

"Kenapa sih, Renjun? Kenapa---" Ucapan Sungkyung terputus. Inikah biang onar yang berani masuk ke dalam ruang eskulnya? Di mana Renjun dan Haechan?

Kalau yang memanggilnya seperti sekarang adalah sang pangeran, mana mungkin Sungkyung berani menghela napas kesal. Padahal tadi ia sudah curiga Renjunlah yang sudah melakukan pemberontakan.

"Mark sunbae?" Girangnya langsung bangkit berdiri menghadap Mark.

"Aku mencarimu, ingin memberikan ini. Aku tahu kau tidak bisa ke kantin, bukan? Makanlah rotinya dan habiskan susunya ya. Aku harus pergi sebelum Hina benar-benar mengusirku. Bye..."

"Tunggu, sunbae." Cegat Sungkyung. Momen manis seperti ini tidak boleh langsung berakhir begitu saja.

Sungkyung mendekat ke arah Mark dan melengkungkan senyum paling manisnya. "Terima kasih banyak, sunbae."

Mark yang gemas segera mengacak-acak rambut Sungkyung. "Ayo dimakan. Aku pergi ya."

"Sunbae." Sungkyung kembali menahan lengan kekasihnya yang akan pergi. "Pulang sekolah---"

"Oh iya, maaf ya Sungkyung. Aku lupa beritahu hari ini tidak bisa mengantarmu pulang. Kau pulang lebih awal bukan? Aku harus pergi bersama anak-anak basket. Tidak apa-apa, kan?"

"Oh... Iya, tidak apa-apa."

"Baiklah, aku pergi ya." Mark melambai sembari melenggang pergi dengan senyum yang tak pernah pudar.

Tidak bisakah Mark di sini saja menemaninya makan?

"Sungkyung." Ia menoleh begitu ada yang memanggil dirinya.

Hina berdecak sembari tersenyum meledek karena perlakuan Mark.
"Aih... Pacarmu. Kemarin Renjun, sekarang pacarmu?"

"Sunbae..." rengek Sungkyung malu disebut begitu. Lihat saja, kedua pipinya sudah pasti memerah.

Tangan Hina mengusap bahu Sungkyung dan terpaku menatap roti dan susu yang dipegang gadis itu.
"Kita istirahat saja dulu."







***







Chenle bingung dia ada di tengah-tengah para senior yang selalu tergambar mengerikan di matanya. Sudah berulang kali ia menarik seragam Jisung, lalu dihempas oleh laki-laki itu. Saat Chenle menepuk bahunya, Jisung kembali menepis. Chenle sepertinya harus mempercayai bahwa Jisung mulai saat ini sudah kehilangan rasa takutnya karena cinta.

Couple Exchange [Completed]Where stories live. Discover now