Chapter--1

200 21 4
                                    


"Fighting...!!"

"Mark Lee... Mark Lee... Mark Lee!!"

"Ayoo.. Kamu pasti bisa!"

Teriakan-teriakan itu berasal dari seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari lapangan basket. Dengan melompat heboh membuat kebisingan sendiri. Gadis itu tidak peduli malu atau apapun. Karena lelaki yang sedang ia semangati adalah kekasihnya.

Mark Lee, siswa kelas sebelas yang sangat sempurna di mata Sungkyung. Wajah rupawannya, postur tubuhnya, dan sikap dewasanya. Apalagi Sungkyung selalu merasa gemas akan lelaki yang jago dalam olahraga. Selain bermain basket, Mark juga merupakan salah satu siswa pintar di Korean High School, terakhir kali ia berhasil membawa nama baik sekolah dari lomba Olimpiade Sains Nasional untuk bidang astronomi. Jadi, tidak akan heran jika Sungkyung langsung menerima Mark menjadi kekasihnya.

Saat itu dua hari setelah insiden Mark menolongnya yang hampir tertimpa bola basket, mereka bertemu di halte bus. Seperti biasa Sungkyung harus pulang sendiri karena untuk yang kesekian kalinya Jung Dabin meninggalkannya. Sungkyung kesal, kenapa hidupnya selalu tidak pernah sempurna.

"Sungkyung... Dabin meninggalkanmu lagi?" Suara itu, Sungkyung menoleh dengan mata berbinar menatap lelaki idamannya.

"Iya, nenek sihir itu meninggalkanku. Sunbae kenapa di sini? Tidak membawa sepeda?"

Mark menggeleng, "Aku juga mau naik bus, sepedaku sedang diperbaiki soalnya."

"Yeay... Omg! Bagaimana bisa aku pulang dengannya... Yeay!" saking bahagianya Sungkyung tidak bisa menahan rasa ingin melompat dan berteriak. Sedangkan Mark yang menyaksikan itu tersenyum lebar tidak masalah. Baginya sikap Sungkyung sangat lucu, kenapa gadis itu sangat bahagia pulang bersama Mark? Aneh.

"Kenapa kau sangat lucu? Ya ampun... Andai saja kau pacarku." Kekeh Mark. Sontak saja kalimat itu membuat Sungkyung berhenti melompat dan teriak. Jantungnya berpacu cepat dengan kepala yang sudah tegak menghadap Mark.

"Kenapa, Kyung?" tanya Mark.

"Aku mau jadi pacar Sunbae. Ayo pacaran... Aku bisa jadi sangat lucu."

Mark terperangah sekilas, ia tidak menyangka kalimat sebelumnya akan mendapat respons Sungkyung seperti ini. Tapi, Mark pikir tidak akan ada salahnya mencoba membuka hati untuk Sungkyung. Gadis itu memang benar, ia pasti akan menyukai Sungkyung karena sangat lucu.

"Iya, ayo pacaran Sungkyung..."

Jika mengingat momen hari itu hati Sungkyung akan langsung menghangat. Ia masih tidak menyangka akan menjadi kekasih dari seorang Mark Lee.

Disela-sela permainan basketnya Mark menyempatkan diri sekedar melempar senyum untuk Sungkyung. Pacarnya yang sangat lucu, pasti gadis itu melewatkan makan siang hanya untuk melihat Mark bermain basket.

Tiba-tiba seseorang dengan berani menarik lengan Sungkyung dan membawanya menjauh dari lapangan basket indoor. Sungkyung berusaha melepaskan, namun tenaganya tidak bisa menyaingi orang itu. Sepertinya Sungkyung tahu dia akan dibawa ke mana.

Kantin sekolah.

Gadis itu dipaksa berdiri di depan meja yang sudah terdapat satu nampan berisi nasi dan lauk-pauknya. Lihat, kan? Betapa lelaki itu memaksa Sungkyung sampai sehebat ini. Padahal sudah jelas-jelas ditolak, tetap saja gigih.

"Duduk, ayo makan. Bentar lagi bel masuk." ujarnya yang sudah lebih dulu makan. Tapi pandangannya terus mengarah pada Sungkyung yang masih termenung di tempat.

"Bagaimana kau sesantai itu menyeretku ke sini, Renjun? Kau tahu apa yang lebih penting dari makan siang?"

Renjun berdiri dari duduknya lalu menekan bahu Sungkyung yang otomatis langsung duduk di kursi. Renjun segera menyendok nasi dan menyuapinya ke mulut Sungkyung, dengan paksaan. Lagi.

Couple Exchange [Completed]Where stories live. Discover now