Chapter-- 31

121 11 13
                                    

Demi apa aku seneng banget nemu ini, inget dulu di mickey mouse banyak moment Lami-Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi apa aku seneng banget nemu ini, inget dulu di mickey mouse banyak moment Lami-Jisung.

"Jisung oppa, Jisung oppa" -- masih terngiang gaes.. 😂😂

Sorry curcol doeloe. Happy Reading 🤗

Eitss.. notes di akhir baca juga ya, oke! 👍👍

***




"Sayang, ayo minum obatmu."

"Eomma... aku rindu Jisung, bagaimana ini?"

"Ingat kata Jisung, kau harus minum obat."

"Aku ingat dia, eomma. Selalu, maka dari itu aku rindu dia."

"Ayo minum obatmu, eomma sebentar lagi selesai. Setelah itu kita akan membeli hadiah untuk ulang tahun keponakan Jisung."

"Lalu rasa rinduku bagaimana? Eomma, aku ingin melihat wajah Jisung. Aku mau Jisung. Pokoknya Jisung, Jisung, Jisung, Jisung, Jisung, Jisung, Jisung, Jis--"

"Choi Bomi..."

Bomi berhenti. Jika ia terus merajuk, ibunya pasti akan segera melemparkan ribuan obat untuk diminumnya. Padahal gadis itu tidak bohong sama sekali, ia hanya ingin minum obat jika Jisung yang mengingatkan. Sudah dua hari Jisung di Amerika, dan sudah dua hari pula Bomi tidak berbagi kabar dengan pria itu.

Jisung itu tampan, bagaimana jika banyak bule yang menggodanya di sana?

"Hei, kenapa diam saja?" Usapan lembut sang ibu di surai panjang miliknya membuat Bomi menatap lurus ke arah ibundanya.

"Eomma, bagaimana kalau Jisung malah tergoda dengan bule-bule Amerika?"

"Ah, kau ini ada-ada saja." Wanita paruh baya itu menepuk pelan kepala Bomi sambil tertawa riang. "Maka dari itu, eomma memberimu saran untuk rajin minum obat. Kalau kau sudah sembuh, otomatis kau boleh ke manapun pergi dengan Jisung."

Bomi mengerling senang mendengar penuturan sang ibu. "Benarkah, eomma? apa sekarang aku boleh menyusul Jisung ke Amerika?"

"Eomma izinkan kalau kau sudah sembuh."

"Sekarang?" Bomi melirih karena takut itu hanya ungkapan penenang dari sang ibu.

"Belum dulu, sayang. Eomma mohon ya sama kamu, tolong dengarkan apa kata doktermu. Eomma tidak mau kalau kejadian tahun lalu terulang lagi, sayang."

Ibunya benar. Bomi juga tidak ingin terus-menerus menyusahkan orang yang disayanginya. Kejadian tahun lalu, saat ia memaksa untuk ikut Jisung ke Jepang bersama Profesor Kim, gadis itu malah sekarat di dalam pesawat. Bukannya Bomi memiliki trauma dengan pesawat atau hal-hal yang berbau bandara. Tetapi waktu itu penyakitnya memang sedang kambuh. Jadi, sang ibu tidak akan memberi peluang sedikitpun jika Bomi pergi jauh dari jangkauannya.

Couple Exchange [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang