6-1

599 71 0
                                    

6 - 1

Hallo yorobuuun!! Maaf ya saiyaah jarang update. Soalnya real life ku sudah tambah sibuk. Tapi tetep diusahakan bikin beberapa draft supaya bisa langsung di publish.

Saiyaah paksain lhooo yorobuuun walaupun lagi buntu 😭😭 tapi tenang tetep direvisi dulu kok sebelum update jadi tetep (mudah-mudahan) nyambung ke ceritanya 😀😀😀

Happy reading!! Jangan lupa vote nya yaaa!! ❤️❤️

***

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 06:40AM KST 31/03/20••

"Bagaimana kalau berikan aku morning kiss??" Kata Lisa.

"Eh?? Aaaiieeeh.." Mulutnya tiba-tiba kelu.

"Hmm??" Lisa memiringkan kepalanya dan menaikkan alisnya bingung.

"Ehm Lisa... Ak-aku semalam mendengar kau mengucapkan sesuatu. Eeh t-tapi aku tidak yakin itu nyata atau aku hanya bermimpi...hehe" Kata Rosé tertawa garing.

"(Mendengar?? Ah iya semalam aku mengatakannya..mungkin kah harus kukatakan padanya??)" Batin Lisa.

Rosé masih bingung dan merasa canggung dengan posisinya saat ini.

"Kau hanya mimpi Rosé." Kata Lisa singkat dan langsung menempelkan bibirnya di bibir Rosé.

Rosé masih belum terbiasa dengan ciuman Lisa dibibir nya. Rosé membulatkan matanya terkejut. Sementara Lisa, dia memejamkan matanya dan hanya membiarkan bibir mereka saling menempel tanpa ada gerakan apapun.

"(Bibirnya......lembut)" Batin Rosé, matanya membulat sempurna.

Lisa memulainya, memainkan bibir bawah Rosé dengan mengulumnya lembut. Membuat Rosé menahan napasnya. Dilakukannya berulang kali, tangan Lisa mulai merambat menjangkau kedua pergelangan tangan Rosé, menggenggamnya diantara kepala Rosé. Ciumannya berhenti, Rosé dalam posisi terkunci.

"Lisa....." Hanya itu kata yang keluar dari mulut Rosé.

Lisa hanya menatap Rosé yang berada dibawahnya dengan mata sayu. Kemudian dengan perlahan mendekatkan wajahnya lagi pada Rosé. Membuat Rosé memejamkan matanya, namun tujuan Lisa bukan untuk menciumnya lagi. Lisa mendekati telinga Rosé.

"Kau yakin itu hanya mimpi?? Apakah ini bahkan tidak nyata bagimu??" Bisik Lisa ditelinga Rosé.

Rosé membelalakkan matanya tak percaya. Lisa menautkan pandangannya lagi dengan Rosé. Dan tanpa aba-aba lagi, langsung mencium bibir Rosé.

"Ehmmph...." Rosé melenguh.

Ciumannya menjalar ke pipi kanan menuju ke telinga. Dengan lembut Lisa menggigit daun telinga Rosé. Membuat Rosé sedikit menggeliat geli.

"Engmmhh....aaahhhaha Lisaaa." Desahannya bercampur dengan sedikit tawa geli. Tangannya berusaha menghentikan namun Lisa menahannya dengan kuat.

Lisa tak peduli justru melanjutkannya dan mulai menjalar ke leher dibawah telinga lalu ke tengkuk lehernya.

"Engmmhh... hmmmph.." Desahannya tertahan Lisa makin menjadi.

"Lisaaa....engmmh berhenti... ehhmmh" Kata Rosé.

*Knock...knock...* (Suara pintu diketuk)

Seseorang mengetuk pintu namun Lisa tidak menghentikan kegiatannya. Tak lama pintu mulai terbuka dan terlihat Jennie ingin memasuki kamar.

Rosé tersentak dan sedikit menaikkan tubuhnya. Berharap Lisa menghentikan kegiatannya.

"Lisaaaah.... berhenti!" Kata Rosé dengan sekuat tenaga memberontak.

The Weird Person That I LikeWhere stories live. Discover now