13-2

392 52 28
                                    

***

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 20:45PM KST 09/04/20••

         Selesai makan malam, Lisa menemani Rosé yang sedang mencuci piring didapur. Sambil Lisa juga merapikan meja makan yang habis mereka pakai.

Sambil sedikit berbincang tentang kafe baru mereka yang akan opening dalam waktu dekat ini. Dan tentu saja, soal pertunangan mereka.

"Kau mau berangkat jam berapa besok?? Sepertinya jika berangkat siang aku tidak bisa ikut...ayahku meminta ku ikut meeting dengannya untuk mendiskusikan opening kafe." Kata Lisa sambil sibuk merapikan meja makan.

"Benarkah?? Kenapa mendadak??" Kata Rosé dengan nada agak kecewa.

Lisa dengan cepat menghampiri nya memeluknya dari belakang sambil merengek agar Rosé tak marah padanya.

"Aaaaah...tidak-tidak jangan marah. Aku juga tidak tahu jika ayahku akan mengabarinya mendadak begitu...tapi bukankah bagus, itu berarti kafe nya akan buka dalam waktu dekat ini." Kata Lisa.

"Lalu kita akan sibuk dan tak punya waktu untuk berdua..." Kata Rosé tangannya masih sibuk mencuci piring.

"Oh benarkah?? Itu berarti pertunangan kita juga semakin dekat kan??" Kata Lisa.

"Apa maksudnya??!" Kata Rosé agak terkejut mendengarnya hingga menghentikan sebentar kesibukannya.

"Ah tidak...maksud ku jangan khawatir, hanya karena kesibukan bukan berarti kita tak akan punya waktu bersama, kan?? Kita kan masih bisa melakukan hal lain bersama-sama ketika sudah selesai jam kerja. Lagipula kita juga bertemu setiap hari." Kata Lisa.

"Lalu??" Kata Rosé.

"Apa??" Kata Lisa jadi bingung.

"Apa kau benar-benar serius tentang pertunangan itu??" Kata Rosé kemudian melanjutkan kembali kesibukannya mencuci beberapa piring lagi.

"Tentu saja...aku sudah merencanakan nya dan aku pastikan dalam waktu dekat ini aku akan memberitahukannya padamu." Kata Lisa.

"Baiklah...tapi bisakah kau mampir sebentar ke kafe bersamaku sebelum ikut meeting dengan orang tuamu??" Kata Rosé.

"Oh tentu saja!" Kata Lisa dan semakin erat memeluk pinggang Rosé.

"Boleh minggir sebentar aku harus membenahi piringnya dulu..." Kata Rosé.

Lisa timbul ide jahil dipikirannya.

"Apakah kau yakin kalau aku akan melepasmu begitu saja saat aku sedang ingin berdua denganmu??" Kata Lisa masih tetap dengan posisinya memeluk Rosé dari belakang.

Rosé terkejut mendengarnya. Dan menoleh kearah Lisa dengan cepat, Rosé bisa dengan jelas melihat ekspresi Lisa yang sangat menyebalkan (baginya).

"Kenapa wajahmu begitu??" Kata Rosé.

"Jangan tanya kenapa..." Kata Lisa berbisik ditelinga Rosé sementara tangannya membelai lembut perut Rosé yang terpampang karena memakai t-shirt crop top.

"Enghheemmh... sebaiknya kau jangan bercanda Lisa." Kata Rosé melepaskan tangan Lisa dari pinggangnya dan hendak pergi.

Namun Lisa menahannya, menarik Rosé kembali ke posisinya namun kali ini mereka saling berhadapan.

"Aku ingin terus bersamamu..." Kata Lisa Lisa kembali merangkul pinggang Rosé dan menariknya agar mendekat dengannya.

Lisa mencium bibir Rosé, dan tentu Rosé tak bisa mengelak. Seperti pada kesempatan sebelumnya, Rosé terlihat menikmati momen ini hanya saja dia malu untuk mengatakannya pada Lisa kalau dia juga selalu menginginkan hal ini jika sedang berdua.

The Weird Person That I LikeWhere stories live. Discover now