1-3

714 94 4
                                    

Jangan lupa Comment 📝 dan Vote ⭐ nya yaaak cintaah

Jangan pelit ngasih vote dan Comment dukungannya yaak! ILoveYou!!

Kalo banyak yang vote bakal rajin update deh 😚 sueeeer!! Ini gak maksa lho ya ... Tapi sebuah keharusan!! 🤣🤣


***

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 02:15PM KST 26/03/20••

        Rosé baru saja kembali dari kegiatan interview nya. Rasanya ingin segera mandi karena cuaca siang hari sudah mulai panas. Rosé menuju ke lantai atas, kekamar yang ditunjukkan Jennie tadi pagi. Saat sampai diujung, Rosé mulai bingung disebelah mana yang merupakan kamar nya.

"Kamarku dekat dengan ruang kerja." Kata Rosé, tetapi dia bingung karena dekat ruang kerja punya ruangan dikedua sisinya.

"Jennie unnie bilang sebelah kanan atau kiri ya?? Aaaah bagaimana ini, bisakah disaat seperti ini penyakit pelupa dan ceroboh ku dimusnahkan saja." Rosé bermonolog ditengah lorong yang terpecah 2 arah.

"Ini pasti ruang kerja...ehm, mungkin di sebelah kiri." Kata Rosé mengikuti insting nya.

        Rosé masuk ke kamar disebelah kiri. Rumahnya cukup luas, dilantai 2 pun ada living room juga tetapi lebih tenang karena tidak ada tv. Hanya ada sofa dan laci kecil disebelahnya dan beberapa buku tersusun di rak yang cukup besar.

"Permisi. Ada orang?? Aah bodohnya aku tentu saja tidak, karena cuma aku yang ada disini." Kata Rosé.

"Huuft.. aku harus cepat mandi, keringatnya membuat badanku jadi lengket. Apakah matahari hari ini membenciku?? dia bersinar terik sekali." Rosé bermonolog lagi.

        Rosé terburu-buru masuk ke kamar mandi. Menggantungkan bath robe nya di pengait pintu kamar mandi kaca tanpa menutupnya terlebih dahulu. Dia berpikir tidak akan ada orang yang sembarangan masuk karena hanya dia yang ada dirumah itu.

"You will be mine even there is somebody else's.. girl not for long..girl not for lo-" Rosé menanggalkan pakaian atasnya sambil bernyanyi. Nyanyiannya terganggu dengan suara yang tiba-tiba keluar dari arah bath tub.

"Apa yang kau lakukan dikamar ku?" Kata seseorang dengan datarnya.

"Waaaaaaaaaah... Jjinja!!! Siapa itu?!!!" Teriak Rosé lalu refleks menutupi tubuh bagian atasnya.

"Aku yang harusnya tanya kau siapa." Jawabannya lagi datar dan memunculkan kepalanya dari balik gorden bath tub.

"Lisaaa!!.... Ehm...ma-maksud ku, apa yang kau lakukan disini!!" Rosé kaget.

"Kenapa kau disini??" Tanya Lisa.

"Aku tinggal disini. Jisoo unnie menawarkan tempat tinggal sementara selama aku di Seoul. Kau sendiri sedang apa?" Kata Rosé masih sibuk menutupi tubuh bagian atasnya.

"Melihat payudaramu yang kecil itu.." Kata Lisa dengan santainya.

"Apaaaa!!! Kau melihatnya??!!" Rosé panik.

"Apa kau bodoh?? Tentu saja aku sedang berendam, lagipula apa yang bisa dilihat darimu.." Kata Lisa datar dan menutup kembali gorden bath tub nya.

"Yaaaaaaak!!! Kau pikir payudaramu itu lebih besar??!!" Teriak Rosé tidak terima.

"Aku tak butuh payudara besar." Jawab Lisa santai.

"Apa kau mau disebut wanita rata.. hahahahaha." Kata Rosé mulai meledek Lisa.

"Aku bukan wanita seperti mu.." Kata Lisa.

"Yaaaaaaak!! Apa maksudnya itu.." Rosé mulai tidak terima bermaksud untuk membuka paksa gorden namun Lisa membukanya duluan. Membuat Rosé sedikit terpeleset hampir tercebur ke bath tub.

"Jika kau mau mandi.. mandilah saja! Jangan menggangguku berendam. Setelah selesai pergilah kekamar mu! Ini kamarku." Kata Lisa

Rosé masih speechless karena kaget setelah tadi terpeleset hampir masuk ke dalam bath tub. Lisa sama sekali tidak menggubris keberadaan Rosé dan tetap melanjutkan berendam nya dengan damai. Sementara Rosé melanjutkan mandinya yang tertunda.

"Jangan mengintip!! Tutup gorden bath tub mu!!" Teriak Rosé.

"Sudah kubilang.. tak ada yang bisa dilihat dari tubuhmu." Kata Lisa dengan nada datarnya lalu menutup gorden nya.

Rosé masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya kali ini.

Setelah selesai mandi, Rosé tak melihat Lisa di bath tub dan juga tak ada dikamar nya. Langsung saja dia memutuskan untuk kekamar dilorong lain. Ya, kamar di sebelah kanan.

"Ah.. itu dia koper ku. Pantas tadi aku melihat kamarnya sudah rapi. Tidak mungkin Jennie unnie merapikan nya secepat itu lalu lari kebawah mengantarku ke kafe tadi siang." Rosé meratapi kebodohannya, setelah berpakaian santai. Rosé ke living room ruang baca untuk melihat koleksi buku Jisoo. Rosé tampak excited menghampiri rak buku koleksi Jisoo.

"Aku tak menyangka. Jisoo unnie sangat banyak mengkoleksi buku filosofi dan buku novel klasik. Tak heran, kadang aku sulit mengerti pikirannya yang rumit itu." Kata Rosé.

Lisa tiba-tiba muncul dari tangga membawa segelas teh.

"Itu karena kau bodoh." Kata Lisa.

"Apa kau bilang??!!" Teriak Rosé tidak terima.

"Bisakah kau pelankan sedikit nada bicaramu?" Kata Lisa dengan gaya khasnya yang datar.

"Mianhae... baiklah, aku minta maaf." Kata Rosé.

"Aku blasteran." Kata Lisa singkat.

"Maksudnya?" Kata Rosé menunjukkan wajahnya yang bingung.

"Bukankah kau tadi bertanya, apakah aku bukan orang Korea?" Kata Lisa.

"Ah iya it-" Kata Rosé terpotong.

"Ibuku orang Korea, adik dari salah satu keturunan keluarga Kim pemilik rumah ini dan ayahku blasteran Swiss-Thailand aku pakai marga keluarga ayahku, Manoban." Kata Lisa
(Bisa disimpulkan berarti Lisa adalah sepupu Jisoo dan Jennie).

"Oh jadi kau it-" kata Rosé terpotong lagi.

"Sudah cukup..kau banyak sekali bicara. Berisik!!" Kata Lisa sambil membuka buku disembarang halaman.

"Yaaaaak!! Bisakah kau buang jauh-jauh kebiasaan jelekmu memotong pembicaraan orang lain!!" Rosé mulai meninggi.

"Tidak.." Jawab Lisa singkat sambil membaca buku yang dipegangnya.

"Kenapa?!" Tanya Rosé.

"Itu bukan urusanmu.." Jawab Lisa sambil berlalu kekamarnya meninggalkan Rosé di living room sendiri.

••Ruang Makan 07:00PM KST••

Rosé dan Lisa sedang makan malam (seadanya) Rosé memasak nasi goreng kimchi untuk mereka berdua.

"Ampakam emnak masamkam buwatamkum?" Tanya Rosé sambil mengunyah makanannya.

Lisa berhenti mengunyah makanannya.
Ekspresi wajah Rosé berubah bingung.

"Bisakah kau menelannya terlebih dulu baru bicara?" Kata Lisa.

"Kenapa?" Rosé kembali bertanya.

"Kau membuat nafsu makan ku hilang." Kata Lisa mulai kesal.

"Aku biasa melakukannya saat makan dengan keluarga ku." Kata Rosé santai dan menyuapkan sesendok penuh nasi goreng kimchi ke mulutnya lagi.

"Biasa katamu??! Lakukan itu didepan keluargamu saja..aku bukan keluargamu." Kata Lisa ketus, lalu meninggalkan ruang makan.

"Maaf aku tak bermaksud...." kata Rosé namun ragu melanjutkan kalimatnya lagi.

"(Aku salah lagi?? Ya ampun aku mulai frustasi..)" Batin Rosé.

        Selesai makan malam Rosé membersihkan alat makan yang mereka pakai tadi. Setelah itu Rosé menuju kamarnya untuk tidur, karena besok Rosé sudah mulai bekerja.

***


To be continued...

The Weird Person That I LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang