15-2

453 55 2
                                    

***

••Perumahan Hannam - Seoul ~ 19:30PM KST 13/04/20••

        Setelah selesai makan malam keduanya duduk bersama di ruang tamu. Rosé sama sekali belum menagih janji Lisa untuk menjelaskan apapun saat ini.

"Aku tidak menyangka...akan jadi secanggung ini denganmu, kenapa??" Kata Lisa.

"Aku minta maaf..." Kata Rosé.

"Kenapa meminta maaf...hehehe, sudah...tak ada yang perlu diingat lagi. Bukankah kita sudah baik-baik saja sekarang?? Tidak ada yang perlu kau pikirkan." Kata Lisa.

"Aku merasa tak enak, padamu. Terlebih lagi pada Minnie...aku terlalu sering berburuk sangka padamu, bahkan pada semua orang yang dekat denganmu. Aku ingin sekali memutar balik waktu dan memperbaiki semua...semua hari buruk itu memang terjadi karena sikapku yang buruk. Aku minta maaf..." Kata Rosé.

Lisa menatap Rosé dalam, tatapannya hangat. Berusaha menyusun kalimat dipikiran nya untuk menenangkan Rosé sebisa mungkin, tanpa menyinggung perasaannya.

Lisa memegang pundak Rosé dengan lembut.

"Dengar...Aku tidak bisa mengajarimu bagaimana cara untuk hidup dengan baik. Aku juga tidak bisa memutuskan begitu saja apakah dirimu bersalah atau tidak...karena aku sendiri pun tidak tahu.." Kata Lisa.

"Semua bergantung padamu...jika kau menganggap itu salah, maka semuanya akan begitu. Begitupun sebaliknya." Lanjut Lisa.

Rosé hanya mendengarkan Lisa berbicara dengan baik. Dia juga ingin tahu bagaimana respon Lisa kali ini.

"Tapi lihatlah...jika kau tidak melakukan nya, kau tidak akan tahu apapun bahkan sampai saat ini. Hidup itu sebuah pembelajaran, aku belajar banyak tentang mu begitu juga dirimu...semua orang punya karakter masing-masing, memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga kau dan aku." Kata Lisa.

Rosé hanya terdiam.

"Makhluk hidup butuh makhluk hidup lainnya untuk saling melengkapi, karena itu kau ada...untuk melengkapi aku, begitu juga sebaliknya." Lanjut Lisa.

Setitik bulir air mata menyeruak keluar dari sudut mata Rosé, terharu mendengar kata-kata Lisa barusan.

"Aku tidak tahu harus berterimakasih atau bersedih karena aku bertemu dengan orang seperti mu..." Kata Rosé sambil tangannya sibuk menyeka air matanya.

Lisa tak ingin memotong kalimat Rosé dengan keadaan nya yang seperti ini. Dirinya memutuskan untuk membiarkan Rosé berada dengan nyaman didekapannya.

"Aku berterimakasih karena kau bisa dengan sabar menghadapi emosiku ketika aku marah...kau sangat paham apa yang aku inginkan jika aku dalam kondisi seperti itu. Tetapi, aku juga bersedih...karena dengan sikapku yang seperti itu membuat semua orang jadi sulit, aku selalu membuat orang-orang khawatir." Lanjut Rosé.

"Apapun yang sudah kau katakan tadi, entah apapun hal yang kau pikirkan saat ini...dan atas semua hal yang sudah terjadi, aku bersyukur karena bisa bertemu denganmu...semoga kita bisa terus bersama..." Kata Lisa, kemudian mengeratkan dekapannya.

"Aku juga bersyukur karena aku bertemu dengan mu...terimakasih." Kata Rosé.

"Ikut aku..." Kata Lisa, tangannya menggenggam tangan Rosé.

Rosé ikut saja kemana Lisa membawanya.

Mereka berakhir di gazebo dekat kolam renang di halaman belakang rumah. Lisa mengajaknya duduk berdua disana.

"Sudah lama kita tidak saling bicara disini..." Kata Lisa kemudian tersenyum manis.

Rosé hanya mengangguk.

The Weird Person That I LikeWhere stories live. Discover now