6-3

633 78 6
                                    

***

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 12:30PM KST 31/03/20••

       Setibanya di rumah mereka menjatuhkan diri disofa ternyaman ruang tamu. Ya, mereka duduk bersebelahan lalu saling tatap satu sama lain.

        Setelah beberapa saat saling pandang Rosé mulai risih dan memperluas jarak antara mereka.

"Kau kenapa? Memandang ku dengan tatapan aneh begitu." Kata Rosé dengan sikap siaga nya.

Lisa menunduk dengan senyum yang disembunyikan. Namun tak lama mengangkat kepalanya lagi memandang kearah Rosé dengan hangat.

"(Kenapa manusia random ini. Ingin bertingkah aneh lagi??!!)" Batin Rosé.

"Aku minta maaf ya..." Kata Lisa.

"Untuk apa.." Kata Rosé meregangkan tubuhnya yang sejak tadi membuat tameng untuk jaga-jaga.

"Pagi tadi.....tidak seharusnya aku melakukan itu. Maaf sudah membuat mu merasa tidak nyaman." Kata Lisa.

"Eee...aah tidak apa-apa tidak usah dibahas lagi. Lagipula bukankah itu cara seseorang menyalurkan kasih sayang....hehehe (bodooooh apa yang baru saja aku katakan??!!! Apa yang akan dia pikirkan setelah ini....)" Kata Rosé namun batinnya mengutuk perkataan pada kalimat akhirnya.

"Hehehehe....kenapa kau polos sekali sih. Tetap saja aku merasa bersalah padamu." Kata Lisa sambil bangkit dari sofa dan menepuk rambut dipucuk kepala Rosé dengan gemas lalu menuju ke arah dapur.

Rosé terkejut dengan respon yang Lisa berikan padanya.

"Kau haus? Ingin minum sesuatu?? Akan ku ambilkan." Kata Lisa.

"(Kenapa dia jadi manis begini...apa ada yang salah dengannya?)" Batin Rosé.

"Eeehm..apa saja boleh. Terimakasih." Kata Rosé sedikit teriak supaya Lisa bisa mendengar nya dari dapur.

Tak lama Lisa kembali dengan membawa 2 gelas.......Air mineral??!!

"Ini...minumlah." Kata Lisa sambil menyodorkan segelas air.

Rosé bingung.

"Hehehe...aku baru ingat di lemari es hanya ada air mineral. Aku belum beli stock lagi untuk bulan depan." Kata Lisa kemudian tersenyum aneh diakhir.

"Kalau begitu setelah istirahat nanti kita belanja untuk stock bulan depan. Bagaimana?" Kata Rosé.

"Baiklah. Ide bagus." Kata Lisa dengan senyum manis.

"Bisakah kau berhenti senyum-senyum seperti itu. Kau membuatku takut." Kata Rosé.

"Takut? Kenapa?" Kata Lisa.

Rosé hanya diam tak menanggapi.

"Ah aku tau! Kau takut terpesona melihatku kan?? Hehe...ku akui banyak orang yang tak mampu menahan visualku ini. Aku memang menawan." Kata Lisa kemudian jari telunjuk dan ibu jarinya diletakkan dibawah dagu.

"Baiklah Miss charming...aku permisi. Aku takut terkena pesonamu yang menyebalkan itu. Bye!" Kata Rosé berbicara dengan bibirnya yang manyun-manyun. Dan penekanan pada kalimat terakhir nya.

"Hahaha..." Lisa hanya bisa tertawa.

"(Huuft...entahlah. Aku merasa sangat bersalah terhadap Rosé. Apakah aku terlalu pengecut untuk bilang padanya?? Aku terus-menerus membuatnya bingung tentang perasaanku padanya.)" Batin Lisa lalu menjatuhkan dirinya di sofa dan menyandarkan kepalanya.

The Weird Person That I LikeOnde histórias criam vida. Descubra agora