8-2

532 67 5
                                    

***

••Lily's Cafe - Hongdae ~ 17:55PM KST 02/04/20••

*Rosé POV*

        Aku mencoba keluar, keluar dari rasa sedih dan keterpurukan ini. Aku tidak tahu, aku tak pernah merasa sampai sebodoh ini. Mungkin semuanya harus kulewati sampai pada akhirnya aku menemukan akhir cerita yang sudah kubuat. Tidak, tepatnya masing-masing cerita yang kami buat. Aku tak pernah tahu kalau hal ini akan benar-benar terjadi.

        Hidupku berubah sejak kenal dengannya. Tapi kupikir semuanya terlihat baik, setidaknya hidupku lebih berwarna sekarang. Aku merindukan nya. Ya, tingkah konyol dan anehya juga.

Jadi kupikir menghirup udara bebas seorang diri dihari yang mulai gelap bisa meredakan nya sedikit. Ah, aku terlalu banyak menonton film nampaknya. (Rosé anak senja wkwk.)

"(Aku.... baik-baik saja Lisa. Aku yakin kau akan cepat kembali. Aku yakin ini juga pasti berat untukmu. Aku merindukan mu....kau pasti juga kan??...)" Batin Rosé tatapannya kosong mengarah ke jalan, namun masih bisa menerbitkan senyum walau tak selebar biasanya.

Tiba-tiba seseorang datang, berusaha menghibur, menyapaku dengan nada yang amat riang, aku tahu dia menyukaiku, tapi aku tak suka. Apa dia memanfaatkan momen ini?? Hah..aku mulai berpikiran negatif pada seseorang yang berperilaku baik padaku. Ya, dia JuNe. Menurut ku orang ini terlalu mainstream dan terlalu tebar pesona menurut Somi hehe..

Mungkin itulah alasan mengapa aku tak tertarik. Tapi seorang Lisa dia ehmm..?? aku tak tahu harus menyebutnya apa (pria atau wanita) hehe..dengan sikap nya yang aneh aku bahkan bisa terkesan padanya, mungkin karena ki-- ah lupakan. Ku akui jika sedang dalam mode normalnya aku sangat menyukai perhatian yang dia berikan padaku.

Entah apakah ada pria yang bisa berikan perhatian yang lebih dari yang dia berikan padaku. Aku rasa tidak, kuharap seperti itu. Hehe.

"Kau sedang apa? Boleh kutemani?" Kata JuNe.

Aku tak menjawab dan tak ada keinginan sama sekali untuk itu.

"Aku punya ini, kau mau? Akhir-akhir ini banyak orang minum ini. Ternyata enak, mau coba?" Kata JuNe sambil menyodorkan sekotak kecil minuman Banana milk.

Aku semakin tak tertarik dan menyembunyikan wajahku, menyandarkan kepalaku diantara lipatan tangan yang ditopang oleh lututku. Sudah ku bilang, dia itu mainstream.

"Cinta memang tak sepenuhnya soal bahagia, pasti ada rasa sakit juga. Kebahagiaan membuat kita melupakan kesedihan. Itulah me--" Kalimat JuNe terpotong.

"Maaf aku ingin ketenangan saat ini." Aku bicara dengan posisiku yang tidak berubah.

"Baiklah aku minta maaf. Aku tak akan bicara lagi setelah ini." Kata JuNe wajahnya memelas.

"(Kau tak perlu susah payah menceritakan tentang kebahagiaan dan kesedihan padaku...aku jelas-jelas paham.)" Batin Rosé, genggaman tangannya semakin erat dilengan bajunya.

"(Jika kau terus-menerus merasakan kebahagiaan. Kau tidak akan tahu bagaimana rasanya merasakan kesedihan...begitu pula sebaliknya. Kau akan terkejut jika tiba-tiba merasakan hal yang asing dalam hidupmu. Itulah alasan mengapa keduanya harus ada. Hehehe..aku yakin Lisa akan mengejekku jika aku bilang seperti ini didepannya.)" Batin Rosé tanpa sadar tersenyum. Namun tetap pada posisinya.

*Rosé's POV end*

ChungHa yang menyadari jika satu staff nya menghilang datang bergabung.

"Oh kau disini rupanya..JuNe!" Kata ChungHa.

"Eh..hehehehe..manager-nim ada yang bisa kubantu..hehe." JuNe cengengesan.

The Weird Person That I LikeWhere stories live. Discover now