2-2

635 85 2
                                    

Jangan lupa Comment 📝 dan Vote ⭐ nya yaaak cintaah

***

••Lily's Cafe - Hongdae ~ 14:20PM KST 27/03/20••

        Rosé kembali ke mejanya memeriksa beberapa dokumen. Sambil menyantap sandwich yang dia beli di minimarket sebelum sampai di kafe.

        Sepasang mata sedang memandanginya. Tetapi, Rosé hanya fokus dengan makanan juga beberapa dokumen dan laporan yang harus di e-mail ke Lisa.

"Hyunsuk...Rosé sangatlah cantik..ehm ma-maksud ku hebat..dia sangat profesional dan sangat pekerja keras.." Kata JuNe agak sedikit kikuk.

"Apakah harus aku jawab? Karena itu memang faktanya... ayolah, bisakah hyung santai sedikit. Kau sama sekali tidak bisa melihat wanita cantik." Kata Hyunsuk menanggapi JuNe dari celah pembatas antara area barista dan area kitchen.

"Kenapa kau bicara seperti itu.." Kata JuNe.

"Kau selalu bicara seperti itu jika lihat wanita yang cantik bukan?? dulu saat pertama kali melihat Sajang-nim dan Somi pun kau bilang seperti itu.. tentu saja Sajang-nim tak pantas disandingkan denganmu yang konyol, dan ternyata Somi juga sangat berbeda jauh usianya denganmu hahahahaha.." Kata Hyunsuk.

"Itu karena dia blasteran..jadi kupikir dia seumuran. Karena wajahnya terlihat dewasa, kupikir keuntungan jadi anak blasteran itu adalah mereka terlihat lebih cantik dan tampan juga terlihat lebih dewasa.." Kata JuNe.

"Apakah itu poin penting nya?? Kudengar, Sajang-nim juga blasteran." Kata Hyunsuk.

Somi mendengar pembicaraan mereka.
"Hey...apa yang kalian bicarakan, suara kalian mengganggu gendang telingaku.." Kata Somi.

"Wanita tidak usah ikut campur urusan laki-laki.." Kata JuNe.

"Terserah kalian saja.." Kata Somi.

Rosé menghampiri Somi meminta data pengeluaran budget operation bulan ini.

"Somi, boleh aku minta summary paid out bulan ini. Aku akan memeriksa nya." Kata Rosé.

"Oh tentu unnie, sebentar..." Kata Somi
Somi membuka drawer dan mencari yang dibutuhkan.

"Ini dia unnie." Kata Somi.

"Terimakasih.." Kata Rosé.

"Unnie tidak makan siang??" Kata Somi.

"Aku sudah makan 2 sandwich yang kubawa tadi..hehe." Kata Rosé.

"Mau aku buatkan camomile tea?" Kata Somi.

"Boleh.. masukkan ke bill yaa." Kata Rosé.

"Tidak usah..aku akan buatkan untuk unnie." Kata Somi.

"Waee... Kau mau buat masalah dilaporan store?? bisa tidak balance nanti. Masukkan saja ke bill." Kata Rosé.

"Baiklah unnie." Kata Somi memanyunkan bibirnya. Lalu Rosé kembali ke mejanya.

"Hahahahahahahaha hahaha...." Hyunsuk Dan JuNe tertawa. Somi hanya melotot kearah mereka, dan sukses membuat keduanya diam.

        Jam sudah menunjukkan pukul 03:58PM (KST) sedikit lagi waktunya untuk Rosé dan Lisa pulang. Kafe tutup jam 10 malam. Terlihat Lisa sudah keluar dari ruangan nya sedang menuruni tangga, bersiap untuk pulang.

"Semuanya, permisi saya duluan." Kata Lisa sambil berlalu pergi.

"Nee, Sajang-nim.." Staff menjawab sekenanya.

"Unnie kau tidak pulang juga??" Kata Somi.

"Sedikit lagi laporan nya selesai.. bagaimanapun pekerjaan harus diselesaikan secepat mungkin, supaya tidak menumpuk." Kata Rosé namun tetap fokus ke pekerjaan nya.

"Bagaimanapun juga kau harus bekerja sesuai porsinya unnie. Jangan terlalu memaksakan, jika sudah lelah lanjutkan saja setelah istirahat." Kata Somi.

"Baiklah aku akan pulang duluan, masih ada 1 jam lagi untuk kalian sebelum pergantian shift. Semangat!!" Kata Rosé sambil beranjak merapikan barang-barang nya lalu bersiap pulang.

"Hati-hati unnie.." Kata Somi.

"Nee... Sampai jumpa besok semua!!" Kata Rosé berlalu meninggalkan kafe.

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 16:58PM KST 27/03/20••

        Setelah sampai dirumah, Rosé buru-buru masuk ke kamar dan langsung membersihkan diri setelah seharian beraktivitas. Rosé tak melihat Lisa dimanapun disudut rumah ini, sepertinya dia dikamar nya, pikir Rosé.

        Setelah selesai mandi Rosé mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, sebelumnya dia sudah memakaikan conditioner agar rambutnya tidak rusak.

"Apakah orang itu benar-benar tidak suka keramaian? Sepertinya dia sangat mencintai kamarnya yang membosankan itu. Dirumah sendiripun dia sama sekali tidak menghibur dirinya, seharian berkutat dengan dokumen dan laporan setidaknya dia mendengarkan musik atau menonton TV untuk me-refresh pikiran. Kalau aku jadi dia mungkin aku sudah tua sebelum waktunya." Rosé ceramah didepan pantulan dirinya sendiri.

        Setelah selesai mengeringkan rambutnya Rosé berniat ke living room dibawah untuk menonton TV. Barangkali di jam-jam segini ada acara bagus yang bisa dia tonton.
Tapi sepertinya sudah ada yang lebih dulu menguasai ruangan itu.

        Yup, Lisa sudah disana sedang duduk disofa sambil membaca buku lengkap dengan segelas teh disampingnya. Mana bisa dia mengganggu nya yang sedang serius membaca. Bisa-bisa dia kena marah lagi karena perubahan mood Lisa sangat ekstrim menurut Rosé.

        Akhirnya Rosé mengurungkan niatnya untuk kesana dan kembali ke kamarnya, istirahat menunggu jam makan malam.

***


To be continued...

The Weird Person That I LikeWhere stories live. Discover now