12-2

413 65 19
                                    

***

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 14:00PM KST 08/04/20••

        Setelah menyelesaikan pertemuan dengan para orang tua masing-masing. Mereka kembali kerumah setelah melakukan makan siang bersama.

Pada saat makan siang bersama, momen itu dijadikan para orang tua sebagai momen yang tepat untuk sharing bagaimana kehidupan setelah berkeluarga.

Dan entah mengapa, obrolan seperti itu menjadi hal yang sangat menyenangkan untuk mereka semua dengar sambil menyantap makan siang.

Rosé pada saat itu mendengarkan sambil sesekali tersipu malu karena terus-menerus disinggung saat membicarakan tips bagaimana cara memanjakan pasangan, dirinya jujur sangat malu dan juga canggung. Tapi kebetulan Lisa adalah orang yang manja itu pasti akan berguna baginya.

Kini keduanya menuju dapur dan mengambil sebotol air mineral. Cuaca hari ini benar-benar cerah, matahari nya bersinar sangat terik.

"Kau sungguh-sungguh Lisa??" Rosé masih tak percaya kalau Lisa sudah memikirkan untuk bertunangan.

"Iya... bagaimana menurutmu??" Kata Lisa.

"Bagaimana menurutku?? Tentu saja aku senang. Tetapi, apakah tidak terlalu cepat?? Kita bahkan belum sebulan saling kenal." Kata Rosé.

"Aku nyaman dengan mu Rosé...itu cukup bagiku." Kata Lisa.

"Aku hanya takut jika aku belum benar-benar mengenalmu." Kata Rosé.

"Begitu pula aku...maka dari itu, aku ingin mengikatmu. Dan mengenalmu lebih jauh." Kata Lisa.

Rosé tampak ingin menangis, matanya sudah berkaca-kaca.

"Oke? Hehehe...kemarilah, menangis dipelukan ku saja. Kau tak ingin terlihat jelek saat menangis, kan?" Kata Lisa dirinya merentangkan kedua tangannya siap memeluk Rosé.

Rosé dengan cepat menyambar nya. Ditariknya kembali air matanya yang terasa akan mengalir, tangannya sibuk mengusap bulir-bulir air mata yang keluar dari ujung matanya.

"Aku bahkan masih ingat bagaimana awal kita bertemu...dan aku sangat ingat bagaimana kau menyebutku bodoh saat itu." Rosé memanyunkan bibirnya.

"Memang...wlee." Lisa mulai mengejeknya.

"Yaaaaa...aah! Kau menyebalkan sekali..." Kata Rosé.

"Hehehe...iya maaf...maaf, aku tak sungguh-sungguh mengatakan hal itu. Dulu aku hanya kesal dengan mu karena kau terlalu banyak bicara." Kata Lisa.

"Tetap saja, kau menyebalkan." Kata Rosé wajahnya cemberut.

"Tapi kau cantik...tidak-tidak kau memang selalu cantik." Kata Lisa, tatapannya terlihat hangat memandangi Rosé yang terlihat tersipu malu.

"Aaa...engh. Tidak, jangan begitu." Kata Rosé,  dia menutup wajahnya, dia terlihat sangat malu setelah Lisa memuji nya.

"Kenapa kau terlihat tak percaya diri begitu? Kau cantik dan memang begitu, bersyukur lah." Kata Lisa.

"Iya..iyaa. Terimakasih, kau juga terlihat baik." Kata Rosé.

Lisa hanya tersenyum kearah Rosé, Senyumnya terlihat hangat. Dan dengan tiba-tiba saja Lisa mengecup pipi kiri Rosé, membuatnya terkejut dan refleks langsung memegangi pipinya. Wajahnya terlihat kembali memerah, dia malu.

"Kenapa kau lakukan itu?" Rosé membekap mulutnya sendiri, berusaha menutupi wajahnya yang memerah.

"Aku hanya ingin saja...hehe." Kata Lisa.

The Weird Person That I LikeWhere stories live. Discover now