4-1

590 84 3
                                    

***

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 06:30AM KST 29/03/20••

         Pagi-pagi buta begini, Rosé merasa terusik tidur nya karena tiba-tiba dia merasakan tubuhnya sulit bergerak, terutama bagian pinggang sampai kakinya.

        Ternyata, Lisa sudah rapi dengan pakaiannya hari ini dan sengaja menindih Rosé (entah kelakuannya tambah random). Rosé yang sudah tak tahan pun terbangun.

        Namun saat dia terbangun saat itu juga dia terkejut karena ada makhluk tak berdosa (sepertinya?) Hinggap ditubuhnya.

"Waaaaaaaaa!!!!! Aisshh...apa yang kau lakukan pagi-pagi buta begini?? Mengganggu orang tidur?? Apa itu hobby baru mu??Manoban!!" Rosé dibuat kesal pagi-pagi.

"Eoh...kau sudah bangun?" Kata Lisa santai.

"Menurutmu, yang teriak dan marah-marah
barusan itu roh yang keluar dari tubuhku??" Kata Rosé berusaha menahan emosinya.

"Kulihat kau memasang alarm pukul 7 pagi. Apa kau selalu bangun mepet begitu?" Kata Lisa.

"Apa maksudmu mepet??!! Aku sudah mengatur nya dengan baik. Kapan aku harus bangun, kapan harus mandi, kapan aku harus sarapan, kapan aku akan berangkat. DAN SEJAK KAPAN KAU DIKAMARKU!!" Kata Rosé (kalimat terakhirnya sudah tak bisa ditahan) meluapkan emosinya.

"Kenapa kau berteriak. Apa kau marah jika aku kesini pagi-pagi?? Inikan rumahku." Kata Lisa.

"Aarrrgh!! Kenapa kau selalu berbalik bertanya padaku disaat aku bertanya padamu?! Dan kenapa kau selalu membawa embel-embel kepemilikan setiap bicara denganku. Inikan kafe ku, inikan kamarku, inikan rumahku. Tapi bisakah setidaknya kau menghargai privasi orang dengan permisi dulu sebelum masuk!! Aku juga pu--" Emosi Rosé tertahan karena tiba-tiba Lisa mencium bibirnya singkat.

Rosé mematung. Matanya melotot kaget, menatap kearah Lisa.

"Morning kiss!!!" Kata Lisa dengan nada mengejek namun terlihat gembira seperti sedang memberikan surprise party.

Rosé mengelus lalu mengurut dahinya. Pusing, masih tak percaya dengan kelakuan manusia random didepannya.

"Cepatlah mandi. Kutunggu diruang makan." Kata Lisa dengan santainya meninggalkan kamar Rosé seperti tak punya dosa.

"Hidupku tidak baik-baik saja." Kata Rosé dengan tatapan mata yang kosong.

Setelah 45 menit selesai mandi dan berdandan. Rosé melangkah ke ruang makan dengan ekspresi kesalnya.

"Cepatlah waktu adalah uang." Kata Lisa sambil menyantap sarapannya.

"Jika kau berpikir kalau waktu hanya tentang uang hidupmu sungguh tak bahagia." Kata Rosé yang langsung duduk menyambar roti panggang buatan Lisa.

"Dengan uang kau bisa membuat kebahagiaanmu sendiri." Kata Lisa.

"Kau membeli kebahagiaan?? Ironis sekali..haha" kata Rosé sedikit mengejek.

"Aku tak butuh seseorang untuk bahagia.. mereka hanya merepotkan." Kata Lisa lalu melanjutkan lagi sarapannya.

"Mindset mu buruk sekali...7 miliyar manusia di dunia ini bahkan saling membutuhkan satu sama lain. Jadi kau pikir, kau bisa melakukan nya sendiri hanya dengan uang? Lupakan itu. Kau bahkan membutuhkan seseorang untuk mengatur kafe mu." Kata Rosé sambil terus mengunyah sisa sarapannya.

Lisa diam sejenak. Lalu berkata..
"Setidaknya aku tidak merepotkan orang lain hanya demi kebahagiaan, kadang kau juga perlu mengerti tentang diri sendiri." Kata Lisa dengan datar.

The Weird Person That I LikeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora