56

26K 1.3K 28
                                    

Lorong sepi membuat Bara melangkahkan kakinya cepat seperti berlari kecil, dia sedari tadi menelfon Keyla namun tak sama sekali dijawab oleh kekasihnya itu. Suara panggilan yang lumayan kencang pun masuk kedalam telinganya.

"Baraa!" Ucap Fadil yang sedikit berteriak untuk memanggil Bara yang sedang berlari kecil tak tahu arah. "Lo ngapain disana?" Tanya Fadil dengan tawaan kecil nya.

"Anjir! Gue nyariin ruangan nya ga ketemu temu" ucap Bara kesal yang langsung melangkah kan kakinya menuju Fadil dan masuk kedalam salah satu ruangan disana. Terlihat Keyla dan Deva yang sedang tertidur di sofa lebar disebelah pojok kanan, Zahra yang tengah tertidur di kasur dan Radifki yang sedang menonton youtube garaga di handphone nya.

"Masih aja lo nonton Garaga" tanya Fadil sembari mengikuti radifki untuk menonton film garaga. "Lo ko keringetan banget sih Bar?" Tanya radifki saat melihat keadaan Bara yang bisa dibilang jauh dari kata keren seperti biasanya.

"Kepo mulu lo" ucap Bara kesal. Memang Bara sesudah dengan urusan melenyapkan seseorang tadi selesai dia langsung pergi ke rumah sakit tempat dimana adiknya berada. Namun saat ditanya ruangan berapa suster itu malah tidak menjawab sama sekali dan hanya melihat Bara dari atas hingga bawah. Hal itu membuat Bara kesal dan memilih untuk pergi mencari sendiri dimana ruangan adiknya itu. Dia menelfon ke Keyla tak dijawab, dan berakhir lah menelfon Fadil berulang kali karena Bara benar benar seperti orang gila yang sedang kehilangan arah.

Bara berjalan pelan menghampiri Keyla dan duduk dengan lututnya tepat berhadapan dengan wajah Keyla yang tampak sangat damai. Bara mengusap wajah Keyla perlahan dan menyalurkan segala kekhawatiran nya kepada kekasihnya itu. Keyla merasakkan ada yang menyentuh wajahnya sedari tadi dan memutuskan untuk membuka matanya.

Keyla cukup terkejut karena langsung diberikkan tatapan lembut oleh orang yang ada dihadapannya sekarang ini. "Tidur lagi key" ucap Bara lembut sembari masih mengusap rambut Keyla pelan.

"Gamau" ucap Keyla singkat yang mendapatkan tawaan kecil dari Bara. Tak lama kemudian Bufo, Satria, Toni, dan Gilang datang dengan suara kencang yang membuat Deva dan Zahra ikut terbangun juga dari tidurnya.

"Lo berisik banget anjir! Dateng dateng malah bikin ribut aja sih!" Ucap Fadil sembari melangkah kan kakinya menuju Zahra dan mengusap rambut Zahra perlahan, sama seperti perlakuan Bara kepada Keyla tadi.

"Anjir ah! Lo sih gue bilang diem diem" ucap Toni kepada Satria yang membuat Satria memberikkan tatapan bingungnya. "Iya nih satria bandel banget sih dibilangin" ucap Gilang membantu Toni.

"Gue bunuh juga lo semua" ucap Bara yang kesal karena teman temannya terus menyalahkan satu sama lain. "Tuh kan, cucu nya garaga marah" ucap Radifki yang sedari tadi hanya menyimak pertengkaran mereka.

"Serah lo dah beb" ucap Bufo sembari memeluk radifki yang membuat semua orang disana memandang dengan tatapan jijiknya. Radifki pun masih terus berusaha untuk melepaskan pelukan Bufo dan setelah berhasil dia langsung berlari ke arah belakang Bara seperti meminta perlindungan Bara.

"Yaallah, gue harus bersihin badan pake kembang tujuh rupa inimah" ucap Radifki sembari menepuk badan nya seperti ada banyak debu yang menempel di tubuhnya itu.
Suara pintu terbuka membuat semua pandangan orang yang berada di dalam ruangan itu langsung tertuju ke arah pintu.

Alya datang dengan satu kresek berisikkan 2 box donat di tangan kanannya. Alya memberikkan senyuman canggung nya dan membuat Keyla ingin tertawa kencang karena Keyla baru pertama kali melihat Alya sangat canggung dihadapannya. "Sini Al" ucap Keyla yang diangguki oleh Alya.

"Ini gue bawain donat buat kalian" ucap Alya yang langsung mendapatkan senyuman semangat dari Toni dan Gilang. "Gue boleh langsung makan ga? Laper nih" tanya satria yang juga diam diam ingin memakkan donat itu segera.

Alya dengan cepat menganggukkan kepalanya dan membuat ketiga lelaki itu berebutan donat berwarna coklat seperti hal nya anak kecil. Bara tak habis fikir dengan kelakuan para sahabatnya itu, pantas saja mereka tak mempunyai kekasih.

"Kamu mau ga key? Aku ambilin" tanya Bara lembut yang dijawab gelengan pelan oleh Keyla. Alya duduk disamping Keyla dengan senyuman kecil nya dan mulai membisikkan sesuatu kepada Keyla yang membuat Keyla ingin tertawa kencang saat itu juga.

"Bufo ganteng bgt ya key" ucap Alya pelan. Keyla sudah pasrah dan tak bisa menahan tawanya lagi, jadi Keyla langsung melepaskan tawanya yang membuat semua orang menatap nya kebingungan.

"Gue gamau ya ka, kalo lo kesurupan disini" ucap Zahra sembari menatap Keyla dengan tatapan ngeri nya. "Apa perlu gue panggil ustad aja nih?" Tanya Deva dengan tatapan ketakutannya dan berjalan menjauh dari Keyla.

"Dih apaan sih, gue ga kesurupan!" Ucap Keyla yang kesal karena dianggap kesurupan oleh para sahabatnya itu. "Ya abisnya lo ketawa tiba tiba banget key, mana kenceng lagi" ucap Radifki yang langsung disetujui oleh para manusia yang lain.

"Kenapa sih?" Tanya Bufo kepada Keyla yang membuat Alya langsung menatap Keyla cepat dengan tatapan jangan dikasih tauuu

"Tanya aja nih sama orang disebelah gue" ucap Keyla yang membuat Bufo kebingungan dan menatap Alya. Namun Alya malah menundukkan kepala nya dan membuat Bufo pun malas untuk bertanya.

-------------------------------------------------------
Angin sore membuat Bufo menjadi lebih tenang dan nyaman. Bufo sedang berada di taman rumah sakit karena dia merasa ingin sendiri. Bisa dibilang Bufo merasa sangat bersalah atas kekacauan yang telah terjadi sekarang. Namun Bara berkata "jangan ngerasa kaya gitu, kita juga asalnya gatau kan kalau ini bakal terjadi. Emang udah pada dasarnya tuhan takdirin jalan kaya gini"

Seseorang memanggil nama Bufo perlahan dan membuat Bufo mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa orang itu. Alya duduk disamping Bufo dengan membawa dua cangkir kopi yang berada ditangannya. "Nih mau minum ga?" Ucap Alya menawarkan minuman itu kepada Bufo. Bufo menjawab dengan senyumannya dan mulai meneguk kopi itu sedikit. "Makasih"

"Lo ngapain disini?" Tanya Alya

"Gabut aja nih, hahaha" ucap Bufo dengan diakhiri tawaan garing yang membuat Alya mengerti situasi saat ini. "Lo sesayang itu ya sama mantan lo?" Tanya Alya pelan yang membuat Bufo dengan cepat menatap Alya kebingungan.

"Gimana lagi al, perasaannya nakal sih jadi belum ilang sepenuhnya" jawab Bufo yang membuat Alya sedikit tertawa. "Kalo gue nawarin buaf bantuin lo lupain dia, lo mau?" Tanya Alya to the point yang membuat Bufo tambah terkejut.

"Gila! Baru kali ini gue digombalin cewe" ucap Bufo dengan nada terkejutnya yang membuat Alya menatap Bufo malas. "Dih, siapa juga yang gombal. Gue kasian aja sama lo, muka lo udah ga seceria dulu soalnya" ucap Alya yang langsung mendapatkan anggukkan dari Bufo.

"Eh tunggu" ucap Bufo tiba tiba yang membuat Alya hampir tersedak minumannya dan langsung menatap Bufo dengan tatapan bertanya. "Berarti lo selama ini merhatiin gue dong?" Tanya Bufo melanjutkan ucapannya yang tadi.

"Iya, bukannya Keyla pernah bilang kalo gue suka sama lo ya?" Tanya Alya kepada Bufo yang lagi lagi direspon dengan wajah terkejut Bufo. "Ngga! Keyla gapernah kasih tau gue" ucap Bufo yang membuat Alya ingin segera pergi darisana.

"Aduh Alya bego banget sih lo!!! Gue duluan ya!!" ucap Alya yang langsung saja pergi dari sana. "Tunggu!" Cegah Bufo, namun tetap saja gagal karena Alya sudah terlebih dulu pergi dan menghilang entah kemana. Suara deringan Handphone langsung membuat Bufo melirikkan wajahnya dan menatap handphone tersebut.

Rupanya Alya meninggalkan handphone nya dan terdapat satu pesan dari Keyla. "Semangat pdkt"

Bufo tertawa karena hal ini benar benar mengejutkannya. Apakah dia lupa bahwa Keyla pernah memberitahunya? Atau Keyla tak pernah memberitahunya? Entahlah Bufo tak akan memikirkan hal itu. Alya mempunyai sikap yang cukup lucu dimata Bufo.

"Boleh nih, kalau gue deketin" -Bufo
-------------------------------------------------------
JANGAN LUPA VOTE NYA!!

Bad boyfriend [END]Where stories live. Discover now