32 | BLACK OR WHITE

14 5 31
                                    

“S-Soobin Sunbae! Tu-tunggu aku dulu! Aish Soobin Sunbaenim! HEI CHOI SOOBIN SUNBAENIM YANG BODOH!”

Soobin langsung menghentikan langkahnya yang terburu-buru tadi. Membalikkan badan ke belakang dengan ekspresi kesal dan tidak suka yang ditujukan untuk orang dibelakangnya. “Apa tadi kau bilang, Beomgyu hah?? Bodoh? Yak! Dengar ya, kau itu jauh lebih bodoh daripada diriku!”

Beomgyu yang kini telah berada di samping Soobin dengan napas tersengal-sengal menatap orang disebelahnya itu sambil terkekeh pelan. “Tapi kan aku tidak sebodoh dirimu Sunbae. Kau saja tadi tidak mendengarkan aku yang memanggilmu.” Balas Beomgyu tidak mau kalah.

Soobin hanya menggelengkan kepalanya saja, “Lagi pula, mengapa kau kemari dan mengikutiku hah? Kau sekarang sudah belajar nakal dari Hyungmu yang dingin bagaikan musim salju itu? Percaya atau tidak, Yeonjun itu jauh lebih dingin daripada es beku atau pun salju di musim dingin. Ya, tidak jauh dari temanmu itu si Kang Taehyun.”

Beomgyu menutup mulutnya menahan tawa, matanya sedaritadi bergerak kesana-kemari. “Ada apa hah? Kenapa kau menutup mulutmu seperti itu? Y—”

YA! YA! KAU BERANI SEKALI YA SEKARANG MENGATAIKU DASAR KELINCI BESAR! SUDAH BEGITU KAU MEMARAHI ADIKKU JUGA HAH?!” Yeonjun datang dari balik semak-semak, matanya menatap tajam pada Soobin. Namun, itu sama sekali tidak membuat Soobin takut. Yeonjun memarahinya seperti sedang melakukan rap, jadi dia mana tahu apa yang dibicarakan oleh Yeonjun.

“Sudahlah Hyung, kau hari ini terlalu banyak memarahi orang. Bahkan saat ingin keluar dari rumah saja kau memarahi puluhan orang dulu.” Taehyun keluar dari balik pohon sambil fokus memainkan ponselnya. Walaupun begitu, mulutnya masih berbicara dan kakinya terus berjalan menuju trio Choi itu berkumpul.

Kai datang dan menyahut pembicaraan Taehyun. Dia datang sambil membawa mobil mewah bewarna hitam. “Bukannya ratusan ya? Kan suruhan ayahnya Yeonjun Sunbae itu ada banyak. Dari para pembantunya, bodyguardnya, satpam rumah, tukang kebun, ah bahkan tukang pembersih lubang toilet pun ada. Dia saja tadi datang menahan Yeonjun dan Beomgyu dengan sangat estetik.”

Seketika Beomgyu tertawa gelak mengingat kejadian dramatis di rumahnya ketika mereka ingin kabur tadi, “ORANG ITU MENAHAN KITA BERDUA HYUNG SAMBIL MEMBAWA ALAT PENYEDOT TOILET BUAHAHAHAHAHAHAHAHA!”

Yeonjun mengusap wajahnya dengan gusar, ITU adalah kejadian yang sangat memalukan. “Sudah cukup bercandanya, kita serius semarang. Soobin, kenapa keluar hah dari rumah sakit tanpa memberitahu kami?” Tanya Yeonjun dengan serius.

Soobin tidak menjawab pertanyaan Yeonjun, akan tetapi ia malah mengajukan pertanyaan baru. “Kalian bertiga kenapa datang dengan sangat mencurigakan? Kalian tadi sedang bersembunyi kan? Untuk apa? Jangan bilang tadi kalian ingin menangkapku dan memaksaku untuk pulang dan biarkan kalian saja yang mencari Verena!”

Soobin sudah mengambil ancang untuk kabur. Akan tetapi tangan Taehyun lebih dulu menahan tubuh Soobin. “Hyung, kau itu bukan keluar dari rumah sakit. Tapi kabur dari rumah sakit. Lihatlah tubuhmu masih lemah.”

Soobin memalingkan wajahnya, malu karena sudah ketahuan kalau dia berbohong. “Ah! Tapi kalian belum menjawab pertanyaan dariku! Jawab dulu ba—”

Sunbae saja tidak menjawab pertanyaan dari Yeonjun Sunbaenim. Bagaimana kami ingin menjawab pertanyaan darimu kalau kau saja tidak mau menjawab satu pertanyaan mudah itu.” Potong Kai dengan cepat. Benar juga ucapannya Kai, kalau misalkan ia tidak menjawab pertanyaan orang lain... Kenapa orang lain itu juga harus menjawab pertanyaannya yang jauh lebih banyak?

FALSITY Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz