09 | ENERGY

63 26 2
                                    

Kesialan pasti sedang mengikuti Verena.

Lihatlah bagaimana Yeji melabraknya yang tidak berdosa itu sekarang saat Verena harus melewati depan kelas gadis itu. Memanggilnya ketus, Yeji terlihat seperti nenek lampir yang suka marah-marah tidak jelas.

“Rok pendek? Sejak kapan kau mulai meniru gayaku seperti ini? Mau menyaingiku, ya?” Yeji menelisik gadis yang sudah berhasil ia tundukkan itu. Lihatlah bagaimana Yeji berpenampilan setiap hari, rambut yang terus terikat, rok pendek, kilat tatapan mata yang tajam dan bedak yang memoles tipis pipi dengan rahang tegasnya itu. Kim Yeji selalu terlihat seperti gambar rupa penampilan sempurna seorang perempuan.

“Bukan. Bukan bermaksud apapun, sunbaenim. Hanya saja...”

“Hanya saja?” desak Yeji tidak sabaran.

Verena menggigit bibir bawah sejenak, “Hanya saja rokku yang biasa ... basah semua tanpa disengaja. Maka aku terpaksa memakai ini.”

“Cih, alasan.”

Verena hanya menunduk, tak berani berkutik apapun.

“Oke, kali ini aku tidak mau melebarkan lagi masalah ini. Kau beruntung.” Menatap remeh, Yeji membuang muka. “Pikirkan saja agar naskahku cepat selesai. Tinggal tiga hari lagi.”Gadis itu langsung melengos, sempat-sempatnya ia agak mendorong sedikit Verena sampai harus mundur selangkah.

Tertindas. Akan menjadi makanan sehari-harinya.

Padahal yang dua hari yang lalu saja kau tidak terima! Aku sudah mengerjakannya sampai bergadang, dan kau malah menyuruhku waktu itu mengulangnya dalam waktu empat hari?!

Menghela napas, setidaknya Verena bersyukur ia akhirnya bisa lolos dan melanjutkan langkah ke kelasnya sendiri.

Taehyun masih disana, memperhatikan sejak tadi dari kejauhan. Sampai Beomgyu yang sudah tidak sabar menunggunya lantas merangkulnya lagi. “Hey, manusia kutub. Apa yang kau lihat? Ayo, ke kelas sekarang.”

Tak merespon, Taehyun hanya menatap sebentar kepergian Verena dan membiarkan dirinya diseret Beomgyu dalam rangkulan.

+x+

Verena menderapkan langkah sambil pikiran dan praduga kalut mulai merayapi isi kepalanya. Mengapa ia mau merubah penampilannya?Mengapa semakin banyak clue disini yang membuat hidupnya terasa makin pelik? Ada apa dengan para lelaki mata biru yang makin gencar bertemu dengannya. Seharusnya gadis itu sudah curiga sejak pertemuan pertamanya dengan si lelaki dingin yang memberikan peringatan tentang dusta dan semacamnya. Kemudian pertengkaran dua kaum bangsawan beda kasta, dilanjutkan dengan dirinya yang memergoki Kang Taehyun yang sedang menggunakan kemampuan khususnya.

Setidaknya itu benar-benar dimulai saat ia menyadari kedatangan Huening si kasta teratas, dan peringatan dari Soobin yang seolah membuka mata batinnya.

Hindari Huening, dia berbahaya.”

Tapi aku ini campuran. Mungkin tentangku bukanlah hal yang penting.”

Penting, Kim Verena. Aku pernah melihat dirinya meminjam kekuatanmu satu kali, kau mungkin masih bisa menghindar. Huening itu masih punya kelemahannya, biar kuberitahu...”

FALSITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang