29 | GROW UP

30 15 0
                                    

——————♥——————

Beribu malam yang telah kulewati habis hanya untuk membayangkan tentangmu.
Bernostalgia akan momen tawa yang kita lewati di waktu lampau.

Membelai suraimu sudah jadi kecanduan untukku sekarang.
Apakah salah jika aku tak lagi bisa melakukannya?

Kau masih adik terbaikku, sampai kapanpun Kang Taehyun.
Kau tetap adik lucu yang akan selalu aku rindukan setiap sekon waktuku berlalu.

Satu hal yang terpenting, aku ingin kau tahu bahwa sayangku tulus terhadapmu.

Bukan maksudku membuatmu celaka tempo dulu, itu hanya salah paham.

Kuharap meski kau menolak mempercayai itu, rasa sayangku tetap bisa tersampaikan. Aku menyayangimu bahkan sampai akhir hayatku.

Jaga kesehatan, ya.

Setidaknya marga Kang di depan nama kita berdua bisa selalu menjadi tanda sah bahwa kita selalu terikat.

——————♥——————

“Oh, sial. Aku tidak mau melanjutkan!” Padahal masih ada sisa satu paragraf dengan lima baris saja setelah beberapa penggal yang berhasil ia baca. Pertahanan Taehyun runtuh, ia pun mulai menunduk dan menangis dalam diam. “Kakakku yang paling tahu kelemahanku,” gumamnya sangat pelan dengan suara tertahan. Pemuda itu mulai terisak halus.

Beomgyu pun tergerak untuk mengelus punggung Taehyun, begitu pun Verena yang mulai menepuk bahunya.

“Ya! Kang Taehyun! Kau itu baru sadar! Bukankah seharusnya kau banyak tenang? Mengapa jadi menangis begini?” gerutu Beomgyu, malah dia yang marah-marah.

Sedang Verena sudah menghela napas pasrah, “Ah.... Mendadak aku menyesal memberikan itu malam ini,” gumamnya menengadah dengan raut menyesal.

“Sudah, sudah. Ini bukan salah siapapun.” Yeonjun menengahi, “Siapa juga yang tidak tersentuh mendapat surat cinta dari sang kakak.”

“Coba kau tulis surat cinta buatku juga, Hyung,” celetuk Beomgyu dengan tidak tahu malu, langsung kepalanya ditempeleng Yeonjun dari belakang.

FALSITY Where stories live. Discover now