08 | PROTECT

64 22 15
                                    

“Ya! Kau mengangetkanku tau!”

Verena menatap Beomgyu dengan takut-takut. Anak ini datang darimana tadi? Mangagetkan saja!

Beomgyu tersenyum tipis. Baginya gadis ungu ini sangat menarik perhatiannya, apalagi saat dia baru saja masuk ke dalam ruang latihan tadi. “Itu kaunya saja yang pekaget.”

Verena menatap tajam Beomgyu, “Mengatai orang itu sangat tidak baik!”

Beomgyu mengangkat bahu tidak peduli. Di tariknya Verena keluar dari ruangan latihan voli tersebut. “Kau sedang bahaya.”

Verena memandang Beomgyu dengan alis berkerut. Dia sama sekali tidak mengerti dengan arah bicara Beomgyu, “Maksudnya? Aku sedang bahaya? Kenapa?”

Tep—

“Salah satu keturunan Huening. Dia mencarimu, aku dan Taehyun akan melindungimu.” Beomgyu membalikkan badannya. Wajahnya dia dekatkan kepada Verena. Dapat Verena rasakan hembusan napas hangat dari Beomgyu.

“Ba-bagaimana kau tau manusia sombong itu? Dan juga tentang Huening itu?”

“Aku teman dekatnya Taehyun, dan Huening adalah murid baru di kelasku yang saat ini selalu aku bantu atas permintaan pak kepala sekolah.”

Verena memeringkan kepalanya sedikit ke arah kiri, “Lalu ada apa dengan aku yang sedang bahaya?”

Fuhhh—

Beomgyu meniup wajah Verena, membuat mata ungu Verena menutup karna hembusan angin tersebut. Bagian poni rambutnya yang disampingkan dan diselipkan diantara telinga kini berjuntai berhamburan menutupi wajah Verena.

Keterlaluan! Padahal aku baru saja mengikatnya!

Beomgyu terkekeh melihat raut kesal Verena. Dia itu seperti bayi saja. Walaupun Beomgyu sendiri sadar bahwa dirinya juga adalah seorang bayi besar kata Taehyun.

Beomgyu mengambil tangan Verena lalu meletakkan sebuah kotak kecil, “Gunakan ini untuk menutupi matamu. Eum, besok cobalah untuk tampil berbeda dan temui aku atau Taehyun. Aku pergi dulu ke ruang latihan, bye!”

Verena mengangguk dan lalu memperhatikan kotak kecil tersebut, “Lensa mata? Warna coklat untuk apa?” gumam Verena yang masih kebingungan. Beomgyu menjelaskannya dengan terburu-buru, dan itu membuat Verena tidak dapat mendengarkannya dengan jelas.

Yang Verena dengar hanyalah tampil berbeda dan temui Taehyun atau Beomgyu. Itu saja, sisanya tidak terdengar dengan jelas. Dengan bimbang, Verena berjalan menuju ruang voli dan memasukkan lensa tersebut ke dalam celana volinya.

Sepertinya besok aku akan menyamar. Ujar Verena dalam hati sebelum mulai menuju lapangan.

“Kau curang sekali, Verena!”

Verena menoleh ke sisi kanannya, “Aku? Curang? Curang kenapa, Sana?”

“Kau tidak bilang kalau kau dekat dengan Beomgyu oppa yang tampan! Dan tadi, apa-apaan kau menggandengnya?!”

Verena membelalakkan matanya, sejak kapan aku menggandeng manusia dingin itu?! Dia yang malah menyeretku seperti hewan!

Ingin sekali Verena mengatakan itu. Namun, lebih baik dia diam saja. Melawan gadis seperti Sana hanya akan menghasilkan masalah yang panjang. Lebih baik saat ini dia fokus ke dalam latihan daripada perkataan Sana.

FALSITY Where stories live. Discover now