25 | THE SECOND SOUL

33 20 1
                                    

“Soobin tidak masuk hari ini.”

Semuanya langsung memasang raut tegang. Sedangkan Yeonjun yang barusan bicara itu masih tetap dengan ekspresi datarnya. Melanjutkan dengan dingin. “Feeling-ku sudah buruk sejak kemarin, aku bisa mencium aroma bahaya padanya.”

Padahal sekarang sudah jam istirahat, dan Verena, Kai, Beomgyu serta Yeonjun niatnya mau makan bersama, lengkap dengan Soobin dan Taehyun kalau saja dua lelaki itu turut hadir.

“Hmm, apakah kita harus...”

“Tidak, tidak,” sergah Verena pada Kai yang barusan berucap. “Aku tidak mau membolos lagi. Aku sudah janji dengan orang tuaku.”

Kai berdecak pelan, “Hm, kalau itu sih sama saja denganku.”

“Kalian membolos?” Mata Beomgyu membola.

Verena menatapnya lebih tidak percaya, “Memangnya kenapa?”

“Yah, pasti seru dong. Sayang sekali aku tidak ikut.”

Kai langsung menoyor kepala Beomgyu, “Yak! Kami ini juga terpaksa demi menyelamatkanmu, dasar bocah!”

“Aw!” Adu Beomgyu mengelusi bagian kepala yang kena toyor.

Disana, Yeonjun hanya menatap dengan diam dan tajam, seolah bongkahan dan uap es itu menguar dari tubuhnya. Dingin sekali! Lelaki itu ingat bagaimana kejadian tadi pagi begitu membekas di hatinya.

Tangan sunbae itu kotor. Jadi jangan sekali-kali menyentuh pipi pacar masa depanku ini!”

Apakah Beomgyu ... benar-benar menyukai Verena?

Bahkan adegan dimana Verena sempat terdiam menegang dan tersipu masih terpahat jelas dalam ingatannya tepat saat Yeonjun sempat membalik badan untuk memerhatikan kejadian dengan Yeji itu. Bukannya Yeonjun langsung pergi karna tak peduli, hanya saja.... Sakit? Harusnya aku yang disana, membela Verena. Bukannya Beomgyu.

“Hyung?” panggil Beomgyu saat sejak tadi memerhatikan gelagat tegang kakaknya. “Ada apa? Tumben sekali tiba-tiba melamun.”

Yeonjun hanya memaksakan senyum. “Ha? Siapa bilang aku melamun? Aku cuma ... Well, memikirkan bagaimana kita mungkin bisa menyelamatkan Soobin.”

“Memangnya sudah pasti kalau Soobin Sunbaenim itu tidak masuk karna dalam bahaya?” tanya Verena, menuntut jelas.

Yeonjun menoleh, lalu mengangguk. “Ya, aku yakin sekali. Kau meragukan kemampuanku?”

Eh, bukan. Bukan begitu, Sunbaenim.” Verena langsung waspada dengan raut memelasnya.

“Ya sudah, kalau begitu percaya saja padaku, dan kita akan menyelamatkannya siang ini. Semuanya akan ikut, kan?”

“TENTU SAJA!!!”

+x+

Lelaki berurai merah itu tersenyum miring kala menatap binar mata Ibu Taehyun. “Ehm, selamat pagi, Bu.”

Ah, kau datang lagi, Kim Taehyung?” Ibu Taehyun yang saat itu masih menangisi Taehyun yang tak kunjung sadar dari koma pun langsung menyeka air mata cepat. Beranjak dari duduk, dan menarik senyum terbaik. “Taehyun belum sadar. Kau sudah datang lagi karena merindukan melihatnya lagi?” terka wanita itu.

Lelaki bangsawan kasta Kim itu pun mendekat, menyodorkan buket bunga khusus seperti sebelumnya—saat ia tak sengaja bertabrakan dengan Seulgi. “Ya, begitulah. Apalagi aku memang jarang melihat dia akhir-akhir ini. Eh, tau-tau hal seperti ini menimpanya.” Taehyung tersenyum kecil. “Menimpa kembaranku.” Ia terkekeh.

FALSITY Where stories live. Discover now