28 | A PRESENT

51 18 0
                                    

Tangan Taehyun mulai bergerak pelan. Kedua orang tuanya yang saat itu sedang duduk di samping kiri, kini membulatkan mata saat melihat anak kesayangan mereka itu akan sadar setelah sekian lamanya.

Taehyun koma sekitar hampir 1 bulan—lebih tepatnya 4 minggu kurang tiga hari. Dan selama itulah, Verena dan kawan-kawan tidak dapat bertemu ataupun menjenguknya. Untuk Soobin sendiri, dia juga belum sadar.

Sang ayah langsung menekan tombol merah pada sisi bangkar milik Taehyun, guna untuk memberitahukan hal ini kepada dokter. Ibu Taehyun sedikit menjauh dari Taehyun saat dokter dan para perawat datang dengan terburu-burunya, mendekat ke arah suaminya dan memeluknya.

Taehyun mulai diperiksa oleh para medis. Dimulai dari mata Taehyun yang kini mulai ikut terbuka pelan, hingga ke dalam mulut. “Hei, Taehyun... Apa kau bisa mendengarku? Kau sudah sadar bukan?” tanya sang dokter dengan lembut. Taehyun mengangguk dengan pelan. Semua yang ada di ruangan itu menghela napas lega.

Dokter itu mendekati kedua orang tua Taehyun. “Sepertinya dia masih perlu istirahat untuk beberapa hari, dan untuk itu.. Kami belum bisa memperbolehkan kalian membawa pulang anak kalian itu. Kondisinya masih sangat lemah. Dia harus dirawat inap disini selama seminggu la—”

“S-seulgi Noona... D-dimana dia pa, ma?” tanya Taehyun dengan suara kecil. Ibu dan ayahnya Taehyun lantas langsung menatap tajam. Dokter yang melihat itu segera pamit pergi bersama beberapa perawat yang tadi ikut dengannya.

“Sudah berapa kali mama bilang untuk tidak sebut nama dia lagi hah?!” bentak sang ibu dengan penuh amarah, bahkan wajahnya saja sampai merah padam.

“Papa juga sudah menyuruhmu untuk melupakannya bukan?” tanya ayah Taehyun. Dia menatap anaknya itu dengan sorot tidak suka. Walaupun Taehyun adalah anak kesayangan dikeluarga Kang ini, dia tetap akan kena marah seperti saat ini. Namun, itu bukan karena dia membolos sekolah, tidak belajar, atau sesuatu yang tidak sesuai dengan jadwal keseharian nya. Akan tetapi, itu terjadi karena ia membicarakan Noonanya itu.

Taehyun menutup matanya sambil menggerakkan pelan mulutnya, sangat sulit berbicara saat baru sadar dari koma yang cukup panjang. “T-Tae-Taehyun han...nya s-sedang men... carinya. Noona pasti s-sebelumnya ada da...tang k-kemari bukan?” Terlalu sulit bagi Taehyun untuk berbicara panjang dengan suara kecil hampir tidak terdengar.

Ibu Taehyun segera mendekat ke arah Taehyun dan menampar anaknya itu. “Ingat satu hal! JANGAN PERNAH CARI DIA!” ujar ibunya sambil menekan kan kalimat 'jangan pernah cari dia' kepada Taehyun yang baru sadar dari komanya.

Sungguh, ini adalah sambutan hangat yang begitu lembut dan akan terus terlukis dalam ingatan Taehyun. Dia merindukan kakaknya itu wajar saja. Sudah lebih dari 1 tahun ia tidak berjumpa. Ibu Taehyun pergi dari ruangan inap Taehyun. “Ingat itu Nak, jika kau tidak ingin seperti Noonamu itu!” Peringat ayahnya sebelum ikut menyusul kepada istrinya itu.

Taehyun menghela napas pelan. Untuk apa selama ini dia dirawat jika akhirnya tetap akan sama? Di perlakuan buruk, selalu di paksa, dan satu hal yang selalu Taehyun ingat. Keinginannya, selamanya tidak akan pernah terwujud, meski ia bersujud pun tetap jawabannya akan sama.

Blam.

“Pssst! Taehyun! Hei Kang Taehyun!”

Yak! DASAR MANUSIA SOMBONG YANG TIADA MEMILIKI AKHLAK KARIMAH!”

Taehyun tersentak di tempat saat mendengar panggilan keras tersebut di telinganya, membuat lamunannya buyar seketika. “Aish! Jangan berteriak Ver!”

FALSITY Where stories live. Discover now