21.BINTANGKU

157 13 0
                                    


Happy Reading

Suara mesin EKG mengisi keheningan dalam UGD. setelah kejadian kemarin, kenzio kritis dan belum sadarkan diri.

"Ken, kapan lo bangun?" tanya Farel yang duduk disampingnya.

"1 jam lagi," sahut Aldo asal.

"Kok lo tau al? Jangan-jangan lo cenayang ya?" Tanya farel bego.

"Gue adalah pangeran yang di kirim tuhan ke dunia untuk menjemput putri," jawab Aldo.

"Berarti lo ini pangeran yang mau jemput gue, gue ini putri, putri untuk pangeran," ucap Farel mendramatis.

Aldo hampir muntah mendengar ucapan Farel."Dasar korban sinetron indonesia."

"Tau aja lo," ucap Farel cengengesan.

Suara dorongan pintu mengalihkan perhatian mereka. tampak seorang pria berjas hitam dan seorang anak SMP berada di ambang pintu. Dia, Gibran Robertson, ayah angkat Aldo dan Galang Evan Robertson, adik kandung Aldo.

"Masuk aja om bos," ucap farel.

"Gimana keadaan kenzio?" Tanya ayah Aldo.

"Masih sama kayak kemarin, belum ada perkembangan," jawab Aldo sambil duduk di sofa.

"Elina Edward Malik, gadis itu sudah membuat Aldo & Kenzio kritis. Gadis lugu itu sekarang sudah menjadi pemimpin geng malik," ujar Ayah Aldo marah.

Aldo baru teringat dengan Elina. bagaimana keadaan gadis itu kemarin? Aldo tidak tau. Bahkan HP gadis itu sejak kemarin tidak aktif.

"Ayah.... apa sebaiknya kita berdamai aja sama Tn. Malik?" Tanya Aldo yang duduk bersama adiknya.

Ayah aldo tertawa seram," pertanyaan bodoh macam apa itu Revaldo?"

"Tapi yah-"

"Robertson & Malik sudah memutuskan untuk bermusuhan dan selamanya akan tetap jadi musuh," ujar ayah Aldo.

Ketiga pemuda itu hanya diam, bahkan Farel yang biasanya berceloteh ria pun hanya diam. pemuda itu takut salah bicara dan bisa di pecat dari Robertson.

"Ya udah ayah balik ke kantor dulu,," pamit ayah Aldo lalu keluar dari pintu.

Sekeluarnya ayah Aldo dari ruangan itu, mereka masih diam dan hanyut dalam pikiran masing-masing.

Aldo berdehem untuk menetralkan suaranya,"Lang, udah makan?"

"Belum kak," jawab Galang, adik Aldo.

"Yaudah makan dulu gih di kantin," suruh aldo pada adiknya. Jangan tanya betapa besar ia menyayangi adiknya, pemuda itu sangat menayangi adik nya itu.

"Sama gue juga yuk lang, gue laper banget nih, perut gue sampai pusing banget karena belum makan," ajak Farel yang duduk di samping brankar kenzio.

"Emang perut bisa lapar juga ya kak?" Tanya galang, si pemuda yang masih duduk di bangku SMP.

"Perut gue emang istimewa lang," jawab Farel.

"Udah, nggak usah di pikir omongannya farel, lo tau dia kan? otaknya mah nggak penuh," ujar Aldo.

"Terserah lo al mau ngatain gue apa, gue ikhlas al," ucap Farel mendramatis.

"Jadi ke kantin nggak?" Tanya Galang.

"Jadi dong, ayo cepet lang," ajak Farel, lalu mereka menghilang di balik pintu.

"Ayah, Galang, Elina, Kenzio, Farel, kalian semua adalah orang yang paling gue sayang. gue akan lakuin apapun demi kalian," batin Aldo sambil menatap nanar pintu didepannya.

*****

"Lang, lo mau bawa mobil apa motor?" Tanya pemuda yang memakai seragam putih abu-abu dengan baju di keluarkan dan dasi yang belum tertata rapi.

"Gue bawa mobil aja kak," jawab galang yang memakai seragam SMP rapi, berbeda dengan kakaknya itu.

Aldo menaikkan sebelah alisnya,"tumben lo bawa mobil."

"Sayang mobilnya nggak pernah ke pakai," jawab galang sambil memakan rotinya.

"Eh, anak ayah udah mau berangkat sekolah," Tanya ayah Aldo yang baru saja turun dari tangga.

"Iya yah," jawab mereka serempak.

Gibran memperhatikan penampilan 2 anak angkatnya itu.Aldo dengan seragam urak-urakan dan Galang dengan seragam lengkap.

"Aldo, tas kamu mana?" Tanya ayah aldo.

Aldo menelan rotinya dengan cepat."Masih di mobil yah... dari hari jum'at kemarin."

"Ayah itu heran sama kamu, udah males, urak-urakan, sering bolos, tapi kok pintar," tanya ayah aldo heran.

"Inilah yang dinamakan otak jenius," bangga aldo pada dirinya sendiri.

"Kalian berdua emang anak ayah yang paling best," puji Gibran pada kedua anak angkatnya itu.

"Ayah bisa aja," jawab galang tersenyum tipis.

"Yaudah sana berangkat, hari ini kalian upacara kan? Nanti terlambat loh," Ucap gibran.

"Udah biasa kok terlambat," ucap aldo acuh.

"Aku berangkat dulu ya yah," pamit galang menjabat tangan ayahnya.

"Hati-hati lang," teriak aldo pada galang yang sudah keluar dari rumah.

*****

Gerbang sekolah baru saja di tutup. Aldo terlambat,padahal aldo sudah ngebut parah di jalanan tadi.upacara sudah dimulai, pemuda itu memarkirkan mobilnya di belakang sekolah dan memanjat tembok belakang sekolah yang lebih tinggi dari badannya itu dengan lihai.

"Aldo...."

Panggilan itu membuat Aldo menoleh, tepat di lorong sekolah terlihat Elina sedang menghampirinya.

"Kamu terlambat?" Tanya Elina saat sudah di dekat Aldo.

"Iya, kamu juga?" Tanya Aldo balik.

Gadis itu hanya cengengesan.di sudut mata dan dahinya tampak terluka.

"Emmm....gimana keadaan kenzio?"

"Kritis"

Tbc☺

Revaldo Robertson

Elina Edward Malik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Elina Edward Malik

Elina Edward Malik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
REVALDO (END)Where stories live. Discover now