36. DAMAI

105 9 0
                                    

Happy reading!!!

Aldo melangkahkan kakinya ke dalam mansion besar milik Malik grup. Iya berniat untuk mengakhiri permusuhan ini.

"Hi Aldo, kamu datang juga." Sapa Elina menyambut kedatangan pacarnya itu.

Elina mempersilahkan Aldo untuk duduk diruang tamu, lalu ia memanggil pelayan untuk memberikan Aldo minuman.

"Dimana ayah kamu?" Tanya Aldo.

"Mau ku panggil sekarang?" Tanya Elina raguu.

"Boleh," jawab Aldo.

Lalu Elina pergi meninggalkan Aldo untuk memanggil ayahnya yang berada di kamar.

Sejujurnya Aldo sangat tidak yakin untuk keputusannya kali. Mengingat sebelumnya ia pernah terjebak membuat Aldo was-was.

"Hi, Revaldo Robertson."

Sapaan itu membuat lamunan Aldo buyar. Tepat didepan pintu Malik berdiri dan duduk menghampiri nya.

Elina mengintip dibalik pintu besar, penasaran apa yang mereka bicarakan.

"Apa kabar om, ehh," Aldo tampak gugup.

"Pasti ada maksud tujuan kan kesini," tebak Malik.

"Ya gitu om, saya cinta sama anak om, kita saling mencintai, bagaimana kalau kita damai dan bekerjasama?" Tawar Aldo.

"Sepertinya tawaran yang menarik, baiklah besok kita bertemu diperbatasan, bawa ayahmu dan geng mu, kita bicarakan disana," Ujar Malik.

"Oke om," jawab Aldo.

Lalu Malik berdiri meninggalkan Aldo sendiri diruang tamu. Elina yang sedari tadi menguping langsung menghampiri Aldo lalu memeluk Aldo.

"Yes aldoo berhasil," ucap Elina masih memeluk Aldo.

"Kita liat aja besok sayang," bisik Aldo.

☘️☘️☘️

Terik matahari menyinari segerombolan gengster Robertson yang sedang berkumpul di perbatasan. Mereka duduk di luar mobil sambil menunggu gengster Malik. Tak lupa mereka juga membawa senjata untuk cadangan.

"Lo yakin mereka datang Al?" Tanya farel pada Aldo yang sedang duduk melamun di depan mobil.

"Yaa, sebentar lagi mereka datang," ujar Aldo memantik rokoknya.

"Kira-kira kita dijebak lagi ga ya? Atau kita di permainkan," curiga kenzio.

"Kita lihat aja nanti," pungkas Aldo.

Sebenarnya kenzio ragu, karena sudah berkali-kali mereka menjebak. Menurutnya mereka itu licik sekali.

Semalam Aldo tiba-tiba meminta seluruh anggota untuk berkumpul dan membicarakan tentang gengster Malik yang akan meminta damai. Awalnya kenzio sangat tidak setuju, tapi ketua mereka, Gibran Robertson meng iyakan, dan menyuruh untuk menuruti permintaan mereka.

Suara derum motor membuyarkan lamunan kenzio. Mereka gengster Malik sudah datang.

"Siapin semua, bawa senjata kalian buat jaga-jaga," Perintah Aldo pada semua rekannya.

Malik dan Elina turun dari mobil, beserta antek-anteknya.

"Hi! anak muda," sapa Malik pada Aldo, farel dan kenzio yang menggarda depan i pasukan mereka.

"Ga usah basa-basi," jawab kenzio dingin.

"Mana ayahmu Aldo?" Tanya Malik.

Lalu Gibran Robertson, seseorang yang ditunggu turun dari mobilnya.

REVALDO (END)Where stories live. Discover now