12.DILEMA

224 23 33
                                    

"Akan sangat terasa bila sudah pergi"

Happy reading!!!

Air hujan membasahi seorang gadis yang tengah melamun di mobil dengan kap terbuka. Tidak ada bintang yang menerangi di malam ini, seakan dunia ikut merasakan apa yang Elina rasakan.

Elina mencengkram setir mobil dengan kuat sampai kukunya memutih,"gue benci perasaan ini, harusnya gue senang Aldo pergi, tapi kenapa sebaliknya."

Gadis itu memejamkan matanya, menikmati guyuran air hujan yang membasahi tubuhnya.

"Nggak mungkin gue cinta sama Aldo," guman Elina pada dirinya sendiri.

🍀🍀🍀

Mentari pagi mulai bersinar, tiga pemuda sedang bercanda ria sambil berjalan di koridor sekolah.

"Al, ken, minggu ini jalan yuk?" Ajak Farel pada kedua sahabatnya itu.

"Ogah. pergi sendiri aja sana," tolak Aldo mentah-mentah.

"Gue takut," ucap kenzio.

"Takut apa?" Tanya Farel bingung.

"Takut dikira jomblo ngenes kalau jalan sama kalian," ujar kenzio.

"Lah, lo kan emang jomblo ngenes," ujar Aldo pedas.

"Anjir!!!" Umpat Farel.

"Gue jomblo bahagia bukan jomblo ngenes," ujar kenzio tak terima.

"Emang ada yang mau sama lo?" Tanya Aldo melepas kacamata hitamnya.

"Lo menghina gue ya, jangan salah, gue banyak yang mau tapi gue cuma males pacaran aja, ribet," ujar kenzio tak terima.

"Gue udah deket sama dia tapi nggak jadian-jadian," ucap farel.

"Jangan digantungin terus, kasihan anak orang," titah Aldo pada Farel.

"Anak kuntilanak ada gak?" Tanya kenzio.

"Cari di kuburan banyak," ucap Aldo datar.

Tiga pemuda itu terus bercanda ria di sepanjang koridor menuju kelasnya. mereka menjadi pusat perhatian para siswi-siswi yang ada di depan kelasnya.

Elina yang sedang berdiri di depan kelasnya seketika menegang melihat Aldo dan tiga temannya berjalan ke arahnya. gadis itu menunduk tak berani menatap para pemuda itu.

"Al, lo tau gak? Cewek sekarang mah banyak yang bermuka dua," ujar Farel dengan keras menyindir Elina.

"Cewek munafik," sindir Aldo sambil tersenyum miring.

"Sok polos padahal aslinya mah, astaufiruallah," sarkas Kenzio.

Elina mengepalkan tangannya, ia tahu yang dimaksud para pemuda itu adalah dirinya. Aldo dan dua kacungnya melewati Elina begitu saja dengan tatapan tajam.

🍀🍀🍀

Keadaan kelas Xl MIPA 2 seperti pasar. saat ini mereka jam kosong karena guru yang mengajar sakit. ada yang sedang gosip, dandan, nonton youtube, tidur, main game dan ada juga yang membaca buku. begitupun dengan aldo, ia duduk di bangkunya sambil main game di ponselnya.

"Lo sama purnama udah pacaran berapa lama?" Tanya kenzio pada Ajil yang duduk disampingnya.

"Udah 5 tahun," jawab Ajil yang sedang main game di ponselnya.

"Buset! Itu pacaran apa bayar cicilan rumah," celetuk Aldo sambil mematikan ponselnya dan bangkit dari bangkunya.

"Mau kemana lo?" Tanya Farel yang sedang makan roti.

"Mau ikut?" Tawar aldo malas.

"Kemana?"

"Ke WC," jawab aldo.

"Nggak ikut deh," ucap farel cengengesan.

Aldo pun berjalan santai menuju kamar mandi, ia melihat Elina berjalan ke arahnya. kenapa harus selalu ada dia?

Elina menunduk sambil meremas rok sekolahnya, ia tak berani menatap aldo. Gadis itu sebenarnya ingin menyapa Aldo, tapi seolah mulutnya di lem. Mereka berpapasan seperti orang yang tak saling kenal.

Setelah sampai dikelas, Elina langsung menelungkupkan wajahnya di meja. ada rasa tidak rela saat Aldo tak menyapanya, bahkan melihatnya saja enggan.

"Lo kenapa Elina? lo sakit?" Tanya Agatha bingung.

"Iya, hati gue yang sakit," batin Elina.

"Nggak, gue cuma pusing sedikit," jawab Elina.

"Nggak ke UKS aja?" Tanya Agatha.

"Palingan sebentar lagi sembuh kok," ucap Elina.

Tbc😁

Jangan lupa vote & comen

Jangan lupa follow instagram :@dxvnaddya_

Revaldo Robertson

Elina Edward Malik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Elina Edward Malik

Elina Edward Malik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
REVALDO (END)Where stories live. Discover now