DESTINY 28 : Falling in love

32.6K 1.7K 25
                                    

Chapter ini menceritakan Darren yang lagi kasmaran wkwk..
So.. here we go..

Happy Reading••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

Setelah selesai menonton dan sebelum mengantar Aurell pulang, Darren membawa Aurell makan malam di salah satu restoran langganan yang biasa ia datangi bersama kliennya, Aurell beberapa kali menolak tawaran Darren namun Darren tetep kekeh. Cita rasa dan kelezatan makanan di restoran ini sangat khas dan pas sekali di lidah Darren meski ia harus mengeluarkan biaya yang lumayan mahal setelahnya untuk setiap makanan yang akan dihidangkan tapi harganya memang sebanding dengan kelezatan makanannya.

Aurell membuka buku menu yang pelayan berikan padanya. Ia melebarkan matanya setelah melihat list harga makanan di buku menu. Harga satu porsi makanan saja bisa mencapai ratusan ribu rupiah. 

Darren terkekeh geli melihat reaksi Aurell

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Darren terkekeh geli melihat reaksi Aurell. Darren yakin ini pertama kalinya Aurell makan di tempat seperti karena itu Aurell terkejut. Keterkejutan yang sangat jelas sekali terlihat di wajahnya. Sungguh! semakin membuat Aurell terlihat menggemaskan di mata Darren.

Darren pun menyebutkan satu persatu makanan yang ia inginkan pada pelayan yang langsung mencatatnya.

“Aurell sudah? Apa yang ingin kamu pesan?”

Aurell tersenyum kikuk. Yang ia tahu dan harganya paling murah adalah steak. Makanan lainnya terdengar asing di telinganya dan ia takut tidak akan menyukainya. Aurell juga tidak ingin Darren mengeluarkan uang untuk makanan yang terlalu mahal. Aurell pun menyebutkan makanan yang ia inginkan ditambah dengan segelas minuman hangat.

Sambil kembali mengobrol dengan Darren perihal pekerjaan dan juga Gabriel dan setelah mereka menunggu lumayan lama makanan pun datang. Pelayan langsung menghidangkan makanan itu di meja.

Aurell memperhatikan cara Darren menyantap makanannya yang terlihat berkelas sekali ala Darren, sementara Aurell, sejujurnya ia tidak terbiasa menggunakan garpu dan juga pisau. Jika boleh jujur ia lebih suka makanan khas indonesia yang memang sudah terbiasa dengan lidahnya. Nasi goreng, nasi rames, nasi bakar, nasi padang, sate padang, keredok, gado-gado buatan Ibunya dan masih banyak lagi. Akan panjang jika Aurell sebutkan satu persatu.

DESTINY [END]Where stories live. Discover now