DESTINY 4 : Friendship

45.7K 3.1K 33
                                    

"Kau bekerja sebagai pengasuh anakku dan aku akan memberimu gaji

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau bekerja sebagai pengasuh anakku dan aku akan memberimu gaji. Apa kau tertarik?" tawar Darren lagi.

"Apa? Pengasuh? saya bahkan belum pernah menjadi pengasuh sebelumnya. Saya tidak yakin bisa melakukannya," balas Aurell jujur.

Darren pun memberitahukan hal apa saja yang harus Aurell lakukan dan juga menjanjikan gaji yang lumayan besar pada Aurell. Darren berharap Aurell mengatakan 'ya' demi bisa mewujudkan keinginan puteranya yang menginginkan Aurell tinggal disini.

Jika Aurell setuju Gabriel pasti akan senang dan Gabriel tidak akan merajuk lagi padanya. Masih banyak yang harus Darren pikirkan dan kerjakan yang lebih bermanfaat selain mendengar rengekan Gabriel yang terus saja membicarakan perihal Aurell. Padahal di mata Darren, Aurell tidak ada bedanya dengan gadis kebanyakan di luar sana.

Tidak ada yang spesial dari Aurell tapi ia heran Gabriel begitu menyukai Aurell. Gabriel nyaman bersama Aurell dan cepat sekali akrab dengan Aurell.

"Bagaimana? Bukankah kau juga sedang mencari pekerjaan?" tanya Darren menunggu jawaban dari Aurell.

"Bagaimana anda tahu saya pengangguran yang sedang mencari pekerjaan?"

Darren mengendikkan bahunya. "Kau bisa pikirkan lagi tawaran ku ini. Sambil menanti pekerjaan yang cocok untukmu, tidak ada salahnya kau bekerja disini. Anggap saja menemani Gabriel bermain tapi di gaji."

Aurell menghela nafas. Ia menimang-nimang tawaran dan saran dari Darren.

"Akan saya pikirkan."

***

"Rell," seru Lidya, ibu Aurell karena Aurell tak kunjung keluar dari kamarnya.

"Tunggu sebentar ya Nak Angga, biar ibu samperin Aurell dulu," ucap Lidya lalu mempersilahkan Angga duduk di bangku yang terdapat di teras depan rumah Aurell.

Pantas saja Aurell tidak mendengar teriakannya, Aurell masih betah berkelana di alam mimpinya meski jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi tapi tidak ada tanda- tanda Aurell akan bangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pantas saja Aurell tidak mendengar teriakannya, Aurell masih betah berkelana di alam mimpinya meski jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi tapi tidak ada tanda- tanda Aurell akan bangun.

DESTINY [END]Where stories live. Discover now