DESTINY 9 : Tight hug

36.6K 2.4K 15
                                    

Sudah dua hari semenjak motornya masuk bengkel, Aurell diantar jemput oleh Angga

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Sudah dua hari semenjak motornya masuk bengkel, Aurell diantar jemput oleh Angga. Meskipun Angga memiliki kehidupan sendiri dan cukup sibuk dengan tugas kuliahnya tapi jika Aurell sedang membutuhkan bantuan, dengan senang hati Angga akan menawarkan diri dan meluangkan waktunya untuk membantu Aurell meski pada awalnya Aurell menolak tawarannya karena Aurell tidak ingin terlalu merepotkan.

"Langsung pulang atau mau makan dulu Rell?" tanya Angga sambil tetap fokus mengemudikan mobilnya.

"Karena kau sudah memberi tumpangan padaku selama dua hari ini, aku traktir makan ya dan jangan menolak."

"Mengantar jemput mu setiap hari juga tidak masalah, malah aku senang Rell," batin Angga.

"Tawaran yang bagus. Kebetulan aku juga sudah sangat lapar." Angga pun tersenyum.

"Kamu ingin makan apa Ga?" tanya Aurell antusias.

"Bagaimana kalau nasi goreng di kedai Pakde Agus. Sudah lama juga kita tidak makan di sana?" tawar Angga.

Aurell mengangguk setuju. Di perempatan jalan Angga pun berbelok ke arah kanan menuju kedai nasi goreng pakde Agus. Kedai pinggir jalan yang kerapkali mereka datangi bertiga bersama dengan Dina. Nasi goreng di sana terkenal kelezatannya tidak kalah rasanya dari restoran bintang lima.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di kedai tersebut. Seperti biasa kedai ini selalu ramai oleh para pelanggan. Disekitaran kedai juga banyak yang menjual camilan dan jajanan lainnya.

Angga meminta Aurell untuk duduk terlebih dahulu di meja yang sudah disediakan di sana. Sementara itu Angga bergegas menghampiri Pakde Agus yang tengah sibuk menggoreng pesanan pelanggan.

"Pakde.. Apa masih banyak yang antri?" tanya Angga.

"Eh Mas Angga.. Masih ada tiga orang lagi," balas Agus yang sudah sangat mengenal Angga, salah satu pelanggan tetap nya sudah sejak lama. "Pesan berapa mas?"

"Dua porsi Pakde, seperti biasa yang satunya pedas dan jangan pakai kecap. Makan di sini," ucap Angga menepuk bahu Agus. Angga sudah hafal betul jika Aurell tidak suka kecap dan juga menyukai pedas.

"Biasa tiga porsi mas? Teman yang satunya tidak ikut?" tanya Agus lagi sambil terus menggoreng nasi pesanan pelanggan.

"Lagi ingin berduaan pakde," kekeh Angga disusul oleh Agus.

Setelah memesan, Angga menyusul Aurell kemudian mendudukkan diri disampingnya. Angga teringat pesan Dina padanya untuk segera mengungkapkan perasaannya pada Aurell sebelum terlambat. Dalam diam dan sesekali mengamati Aurell, Angga menimang-nimang haruskah ia mengungkapkan isi hatinya sekarang? ditempat seperti ini? dipinggir jalan yang di padati oleh para pengendara dan juga suara bising kendaraan?

Tidak!

Ini merupakan momen yang langka dan harus dikenang. Angga akan mengungkapkan isi hatinya pada Aurell dengan cara yang sangat berkesan. Ya.. Ia sudah memiliki rencana cemerlang, mengajak Aurell makan malam romantis di salah satu restoran kemudian setelah itu ia akan memberikan kejutan pada Aurell dan menyatakan perasaannya pada Aurell. Terdengar sangat romantis bukan seperti di film-film?

DESTINY [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz